Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menakar Peluang Sandiaga Uno Jadi Capres Cawapres KIB Lewat PPP

22 Desember 2022   08:28 Diperbarui: 27 Desember 2022   17:51 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga Uno di Acara PPP, Sumber Foto Kompas.com

Dalam konteks kandidat yang akan ditarungkan untuk rebutan vox pop pada pilpres 2024, PPP juga menjaring figur dari pelbagai Pengurus Daerah. Nama kader Gerindra Sandiaga Uno muncul dari Riau, DI Yogyakarta dan Aceh. Dari Jawa Timur ada Khofifah Indar Parawansa. Jawa Barat Ridwan Kamil. Sementara dari Jawa Tengah menguat Ganjar Pranowo.

Nama Sandiaga Uno atau Sandi layak dibahas. Karena yang lain agak sulit di usung oleh PPP. Ridwan Kamil rupanya lebih dekat ke Golkar. Gubernur Jawa Timur Bu Khofifah belum kelihatan geliatnya menyatakan siap ikut kontestasi pilpres. Apalagi Ganjar Pranowo. Kader PDIP ini menunjukkan loyalitas yang tinggi pada otoritas Megawati sebagai Ketum.

Sebelumnya, PPP, Golkar dan PAN sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB. Karena ada usulan nama Sandi dari daerah, disarikan dari DetikNews 21/12/2022, Sekjen PPP Arwani Thomafi mengatakan bakal dijadikan referensi oleh PPP untuk dibawa ke forum KIB. Jika benar, maka otomatis menambah jumlah stok kandidasi.

Merupakan rahasia umum, bahwa belakangan sudah beredar setidaknya beberapa nama di KIB. Tentu diluar Anies Baswedan karena telah diambil Nasdem. Sebut saja misalnya Ganjar Parnowo. Politisi sukses dan punya elektabilitas moncer ini di usulkan oleh PAN. Lalu ada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Kalau nama Sandi masuk, maka jumlahnya nambah jadi tiga.

Peluang Sandi diusung PPP cukup besar. Setidaknya kalau mencermati apresiasi terhadap dirinya. Kata Arwani Thomafi, disarikan dari sumber yang sama, Sandi punya habitat yang mirip dengan PPP. Yaitu dekat dihadapan para ulama dan pondok pesantren. Sebuah lingkungan, dimana merupakan basis kuat asal suara PPP.

Selain itu, faktor hasil survei juga ada pengaruh. Meski untuk kategori capres tak sekuat Ganjar, Prabowo dan Anies, tapi dikelompok cawapres elektabilitas Sandi ada di urutan pertama. Mengutip tayangan Kompas.com 06/11/2022 kemarin, Sandi memperoleh suara sebanyak 10,1%. Kemudian Anies 9,6% dan Ridwan Kamil 9,5%.

Pada satu kesempatan, Sandi pernah mengaku siap maju sebagai calon presiden (Kompas.com 19/12/2022). Artinya, kecenderungan yang terjadi di internal berbagai pengurus daerah PPP mendapat respon positif dari Sandi. Terlebih, kalau kelak menjadi keputusan final di KIB. Bisa jadi tak akan di sia-siakan oleh Sandi.

Cuma masalahnya, hingga detik ini Sandi merupakan kader dan pengurus di Partai Gerindra. Yang sudah lama memutuskan untuk mengusung Sang Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai capres. Meski yang usul PPP, Sandi bisa di klaim menciptakan matahari kembar. Jika tak mau melepas ikatannya dengan Gerindra.

Terlebih, jabatan Sandi di Partai “milik” Prabowo cukup strategis. Beliau duduk di posisi Wakil Ketua Dewan Pembina. Tentu ini bukan posisi kaleng-kaleng. Tergolong sebagai pengurus elit. Eksistensi Sandi bisa mempengaruhi perjalanan Partai Gerindra. Karena pada setiap rapat internal partai, punya kesempatan menyuarakan usulan.

Hubungan Sandi dengan Pak Prabowo juga relatif bagus. Tak ada kendala cukup berarti. Bahkan dalam soal safari politik yang dilakukan ke berbagai daerah, di klaim oleh Sandi sudah konsultasi dan atas restu Prabowo. Sandi juga mengatakan, sebagian kelompok yang ia datangi saat safari merupakan pendukung Prabowo.

Maka tak berlebihan kiranya kalau disimpulkan, bahwa Sandi merupakan tokoh politik yang punya loyalitas sangat tinggi dan kuat. Baik terhadap lembaga politik tempat bernaung yakni Gerindra. Dan terutama kepada tokoh yang telah berjasa mengorbitkan namanya ke panggung politik nasional, yakni Prabowo Subianto.

Melihat kenyataan tersebut, mungkinkah PPP bisa mencaplok Sandi jadi kandidat capres atau cawapres yang akan di masukkan ke KIB tanpa ada rekomendasi Partai Gerindra dan persetujuan Sang Ketua Umum Prabowo Subianto..? Dengan kata lain, tega kah Sandi melakukan penghianatan kepada partai dan tokoh politik yang telah membesarkan dirinya..?

Dalam pandangan saya rasanya agak sulit. Makanya, tak mudah bagi PPP menarik Sandi. Guna masuk begitu saja menjadi kandidat capres atau cawapres KIB. Meskipun aspirasi dari beberapa pengurus daerah datang begitu kuat, tetap butuh lobi yang luar biasa untuk mendapat rekomendasi Gerindra. Serta aktif mendekati Prabowo agar ada persetujuan.

Lepas dari masalah diatas, dibawanya nama Sandi oleh PPP masuk KIB sedikit banyak menimbulkan diskursus baru. Jika dorongannya mengarah pada capres, secara langsung pasti berpengaruh pada posisi Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Yang oleh Golkar juga di capreskan. Tapi kalau sebatas cawapres, bisa menambah daftar nama yang selama ini sudah di kantongi baik oleh PPP, PAN maupun Golkar sendiri.

Problem lebih pelik tentu bisa terjadi di internal Gerindra. Baik sebagai cawapres, terlebih capres. Umpama benar diputuskan sebagai tandem Airlangga, atau siapapun nanti capres yang akan di dorong oleh KIB, besar peluang Sandi rebutan vox pop dengan Prabowo Subianto. Yang juga dipastikan maju pada pilpres 2024 lewat Gerindra

Sebagai capres, apalagi. Posisi Prabowo nyata-nyata terancam. Dalam hal ini, Ketum Gerindra ini dihadapkan pada dua pilihan sangat sulit. Pertama, demi Sandi rela mundur jadi capres dan pilih sebagai King Maker saja. Atau kedua, tetap maju meneruskan tanding “adu banteng” lawan Sandi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun