Anda paham, tanggapan Herzaki atas wacana “rambut putih”, baik langsung maupun tidak, menghantam kelompoknya sendiri. Inilah hebatnya Jokowi. Tembak musuh pakai pistol lawan. Bagai boomerang. Senjata makan tuan. Disini, strategi pantulan karambol Jokowi bekerja efektif secara dobel. Satu sisi mengoreksi soal plonga-plongo. Kedua, sekaligus mampu membungkam mulut para pengkritik yang asal ngomong itu.
Dari awal, saya sudah menangkap soal diatas. Bahwa dibalik penyebutan “rambut putih”, ada sasaran lain yang hendak dituju Jokowi. Ketika itu, saya sebenarnya langsung ingin kasih tanggapan lewat artikel. Cuma setelah dipikir-pikir, rasanya kurang menggigit jika belum ada komentar dari tokoh oposisi. Syukurlah, elit Demokrat keluar sesuai harapan saya. Untuk ini, saya ucapkan terima kasih kepada Herzaky.
Sebagai pihak yang sering jadi sasaran lawan politik, Jokowi tentu tidak akan pernah memberikan konfirmasi atas gambaran saya. Sebab merupakan strategi. Namanya strategi, ya tak boleh diketahui pihak lain. Hanya saja, saya yakin kedepan beliau tetap akan menggunakan jurus-jurus pantulan saat berdiplomasi. Tinggal jeli-jelinya kita menerawang. Ke arah mana maksud dan tujuan yang hendak dicapai.
Ingat, bagi seorang politisi diplomasi punya posisi teramat penting. Mustahil dilepas dari dunia politik. Padanannya, bagai alutsista saat terjadi perang. Makin canggih, tambah besar peluang menang. Maka tak heran. Menghadapi Rusia, Ukraina tak hentinya-hentinya merengek-rengek kepada negara-negara Eropa dan NATO. Agar kasih bantuan senjata mutakhir tercanggih.
Dan dalam soal materi diplomasi, Pak Jokowi selalu up to date. Beliau tergolong manusia cerdas. Tak lupa senantiasa memperbaharui bahan atau materi yang hendak disampaikan ke publik. Maksudnya, tentu agar pihak lawan tak bisa baca model strategi yang sedang dijalankan. Hingga dengan gampangnya beliau membidik sasaran. Macam yang dialami Herzaky. Mudah sekali terpancing
So, saran saya jangan kesusu keluarkan tafsir atas berbagai pernyataan yang di sampaikan Jokowi. Baik kawan, terutama lawan. Agar tak kecele. Jika belum sanggup dengan pasti menebak arah sasaran, bisa salah persepsi alias tersesat. Sebab sebagaimana telah dilakukan, jika ingin menembak satu obyek, beliau pakai strategi pantulan striker karambol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H