Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

The Rising Star Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto

25 November 2022   07:56 Diperbarui: 25 November 2022   07:59 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto, Sumber Foto CNBC Indonesia.

Tantangan lain, Anwar-Prabowo dihadapkan pada situasi sulit ketika krisis moneter melanda dunia. Tak terkecuali negara Asia Tenggara macam Malaysia Indonesia. Pada masa ini, karena beda pendapat serta sering melakukan kritik terhadap Mahathir, Anwar dipecat dari jabatannya. Yang kemudian untuk pertama kalinya masuk penjara karena dianggap melakukan sodomi.

Pada masa krisis moneter itu pula, Prabowo mengalami pemecatan sebagai prajurit TNI. Meski masih kontroversi, tapi tayangan Tempo.co edisi 10 Juni 2014 dapat dijadikan rujukan konfirmasi. Disarikan dari sumber ini, mantan anggota Dewan Kehormatan Perwira Fachrur Razi yang ikut menyidangkan Prabowo, membenarkan tentang pemecatan tersebut.

Sudah selesai..? Masih belum. Anwar-Prabowo dihadapkan pada opini soal tamatnya karir mereka. Begitu masuk penjara lagi pada tahun 2015 karena kasus yang sama yaitu sodomi, tak sedikit tokoh yang kasih vonis karir Anwar sudah selesai. Prabowo Subianto juga didera opini serupa, ketika untuk yang kedua kalinya kalah lawan Jokowi. Katanya, habis sudah cita-cita Prabowo untuk jadi presiden.

Namun kedua tokoh politik beda negara tersebut tak patah arang. Anwar terus jalan. Bagai pepatah "anjing menggonggong kafilah tetap berlalu". Apapun yang terjadi, langkah kaki jangan sampai berhenti. Dan ternyata pilihan Anwar Ibrahim benar. Konsistensi, komitmen, keteguhan dan semangat pantang menyerah kini membuahkan hasil. Dipilih oleh Raja jadi Perdana Menteri.

Selangkah lagi, Prabowo Subianto bisa "menyamai rekor" Anwar Ibrahim. Menang pilpres 2024 dan gantikan Jokowi pimpin Indonesia sebagai presiden. Ini bukan sesuatu yang berlebihan. Kalau melihat konsistensi, komitmen, keteguhan dan semangat pantang menyerah yang ditunjukkan sama dengan Anwar Ibrahim, rasanya akan jadi kenyataan. Terlebih, Prabowo punya modal besar. Berupa elektabilitas tinggi untuk rebut vox pop. Dan memiliki partai politik guna dijadikan kendaraan daftar ke KPU.

Diragukan untuk sampai ke puncak karir politik sebagai Perdana Menteri, Anwar Ibrahim menjawab dengan bukti. Dikatakan sudah habis, Prabowo sanggup tunjukkan fakta elektabilitas tinggi. Pelajaran yang bisa kita petik dari keduanya adalah, teruslah ambil langkah kedepan, meski dihalangi duri, lubang, palang kayu atau apapun. "Pak Prabowo, saya tunggu nasib baik jenengan di tahun 2024 nanti".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun