Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seksinya Ganjar Mampu Buat PKB Cak Imin Gerah

23 November 2022   09:55 Diperbarui: 23 November 2022   10:04 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase Prabowo, Ganjar dan Cak Imin, Sumber Foto Harian Terbit

Lain Cak Imin, beda pula tanggapan elit Gerindra soal PKB akan bentuk komposisi baru akibat isu Ganjar akan jadi tandem Prabowo. Menurut Sang Sekjen Ahmad Muzanni dengan nada santai dan slow saja, hingga kini baik Gerindra maupun PKB belum menentukan siapa capres atau cawapres yang akan diusung. Nanti yang akan memutuskan adalah Ketum Gerindra dan Ketum PKB.

Dan memang benar. Dalam salah satu klausul MoU tentang kewenangan koalisi antara Gerindra PKB, disebutkan bahwa Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar punya hak veto tentang penentuan capres cawapres. Itu artinya, soal nama-nama kandidat ya tergantung mereka berdua. Maka kalau nanti Prabowo menyodorkan nama Ganjar, tentu akan ada reaksi dari Cak Imin. Bisa setuju, bisa pula menolak.

Jika pilihannya setuju bukan masalah. Cuma kalau tidak, ini yang berabe. Sebagaimana diatas, Cak Imin ancam bikin komposisi baru. Meski belum jelas apa yang dimaksud, tapi nampaknya terarah pada perombakan isi klausul di Mou. Sebenarnya boleh juga, asal tak sampai cabut dari koalisi bersama Gerindra. Sebab kalau hingga demikian, menurut saya kurang baik bagi PKB. Akan merugikan.

Keputusan PKB gabung ke Gerindra sebagai yang pertama, sebenarnya pilihan sangat tepat. Eksistensinya merupakan penentu. Bukan pengekor. Ibarat tiket kereta, pastilah duduk di gerbong esksekutif, bukan ekonomi. Meskipun tak dapat cawapres misalnya, masih bisa "intervensi" saat dilakukan pembicaraan soal komposisi kabinet, jika kelak Prabowo menang pilpres. Dengan siapapun wakilnya.

Kalau ngambek pisah dari Gerindra gara-gara Prabowo ambil pasangan lain, Ganjar misalnya, lalu mau bentuk komposisi yang seperti apa..? Gabung ke koalisi atau partai lain memang bisa. Seperti ke koalisi Golkar, PPP dan PAN. Atau ke Nasdem dan PDIP. Tapi tak ada jaminan punya power seperti ketika masih bersama Gerindra.

Mengapa, karena masuknya PKB tersebut agak terlambat. Jadinya cuma dapat posisi sebagai "orang" kedua. Bukan yang pertama. Tetap incar posisi cawapres tentu sangat sulit. Jadinya ya sama saja. Hanya dapat jatah menteri. Itupun tak seperti kondisi kalau gabung ke Gerindra. PKB tak dapat pilih sendiri. Nunggu pemberian "tuan rumah". Tapi kalau tetap bersama Gerindra, bisa dapat jumlah komposisi dan posisi sesuai keinginan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun