Pernah saya sampaikan di artikel sebelumnya, Tim Prabowo Subianto punya konsep bagus dalam melakukan branding. Sangat jeli melihat momentum dan paham waktu kapan saatnya dilakukan ekspose.
Disamping itu, punya kemampuan mengkreat sesuatu yang sebenarnya hal biasa, menjadi luar biasa. Salut pada kecerdasan yang dimiliki. Lepas dari soal efektif atau tidak, Tim Prabowo patut di apresiasi.
Beberapa contoh diantara kreatifitas Tim Prabowo adalah saat Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra itu hadir di acara Presidensia G20 Bali.
Tepatnya ketika sedang jalan hendak masuk ke arena. Sang Capres Gerindra ternyata tak lewat dan enggan injak karpet merah. Namun pilih disebelah. Padahal kalau mau, ya tak apa-apa.
Adalah Bachren Lukskardinul, fotografer Prabowo yang jepret momen tersebut. Kemudian diunggah dalam akun instagram pribadi.
Disertai caption yang bunyinya, “Beliau bukan presiden. Bukan pemimpin tertinggi negara. Beliau sangat sadar akan kapasitas. Siapapun bisa belajar adab dari Prabowo Subianto. Tidak hanya didepan banyak orang, tetapi juga jika tidak diperhatikan orang” (Warta Ekonomi, 19/11/2022).
Satu lagi. Ketika Prabowo Subianto menghadiri acara Muktamar Muhammadiyah di Solo Jawa Tengah beberapa waktu lalu. Lagi-lagi diekspose oleh fotografer yang sama, Bachren Lukskardinul.
Kali ini dipilih momentum saat Prabowo menunjukkan sikap sempurna. Kala menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Capture yang ditampilkan adalah tentang penghormatan.
Bachren mengurai, dulunya Pak Jokowi memang rival politik Prabowo saat dua kali pilpres. Pada posisi kalah lagi.
Namun ketika diajak masuk kabinet sebagai Menteri Pertahanan, yang tak lain adalah bawahan presiden, Prabowo menunjukkan jiwa besar.