Keberadaan wong cilik, para petani dan kelompok masyarakat belum ada pekerjaan, tak bisa dipandang remeh. Jumlah mereka cukup signifikan. Jika Prabowo dan Tim dapat mengelola hasil survei oleh PWS diatas, bukan tak mungkin mampu dijadikan ladang alternatif meraih vox pop dalam jumlah besar. Bisa menambah ceruk suara yang sebelumnya sudah ada. Baik dari konstituen Gerindra, maupun PKB sebagai mitra koalisi pendukung Prabowo.
Intensitas pemberitaan tak dipungkiri memang ada pengaruh terhadap naik turunnya elektabilitas seorang capres-cawapres. Namun tidak serta merta terwujud sesuai harapan. Kalau isinya belum mendukung, bisa stagnan atau malah terjun bebas. Karena itu, kedepan mari kita lihat seperti apa kekuatan suara vox pop terhadap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Ditengah-tengah intensnya berita tentang keduanya, yang hanya itu-itu saja.
Hingga kini, berita soal capres Anies terpantau masih tetap seputar branding sebagai politisi toleran. Selain itu, ada aktifitas kampenyekan Partai Nasdem. Sementara Ganjar, masih setia buat konten turun kemana-mana blusukan sebagai Gubernur Jawa Tengah. Kalau Tim kreatif kedua capres tersebut tak segera cari model lain, bukan tak mungkin masyarakat penikmat medsos jadi jenuh. Akibatnya, mereka berdua tak lagi mendapat lirikan.
Jika dibiarkan terus-menerus, reputasi Anies Ganjar bisa pudar. Redup seiring peningkatan elektabilitas Prabowo, sebagai pengaruh dari produktifitas branding yang secara konsisten selalu diperbaharui sesuai fakta terupdate. Dalam hal ini, patut dipuji Tim Kreatif Prabowo ketika menangkap momen dukungan dari Projo. Kemasan bungkusan beritanya cukup elegan dan bijak.
Sebenarnya, kalau Ganjar dan Tim cukup jeli melihat prioritas, peluang membuka pintu sebagai capres dan menang pertarungan cukup terbuka lebar. Fokuskan dulu gerakannya pada usaha meraih simpati partai. Terutama PDIP. Baru kemudian branding. Mengapa, karena sebelumnya Ganjar memang sudah punya nama untuk dijadikan modal. Tanpa branding secara massifpun, sosoknya tetap berkibar. Termasuk di mata Projo.
Tapi ya sudahlah. Itu pilihan strategi Ganjar. Saya sebagai penikmat politik tak bisa ikut campur. Cuma kali ini saya harus akui bagusnya gerakan Prabowo dan Tim. Pilih gerakan slow dan tak kesusu. Selain itu, juga sangat jitu ambil sikap dan jeli melihat peluang. Sekarang, yang perlu dilakukan cuma menjaga konsistensi bersama teman koalisi PKB. Hingga sampai nanti waktu pendaftaran, bertarung rebutan vox pop, menang pilpres 2024 lalu dilantik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H