Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menakar Dukungan Jokowi jika Prabowo & Ganjar Maju Berpasangan

15 November 2022   08:40 Diperbarui: 15 November 2022   15:57 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Indonesia dimasa depan butuh figur mumpuni. Terlebih, memasuki tahun 2023, hanya selang satu tahun sebelum Jokowi lengser permanen, diprediksi kuat akan terjadi resesi. Bahkan ditengah covid yang belum juga usai 100 persen. Kondisi kurang bersahabat dimungkinkan terus berlanjut sampai Indonesia ganti presiden pada 2024 nanti.

Maka diperlukan capres-cawapres yang benar-benar ulet mau kerja keras, cerdas cari solusi jika ada masalah dan siap hadapi tantangan. Kalau tidak, alamat sengsara. Rakyat Indonesia bisa jadi korban. Terlebih, perang Rusia Ukraina membawa dampak jangka waktu cukup panjang. Sekarang saja sudah mulai terasa. Apalagi nanti. Tentu lebih sulit lagi ancamannya.

Figur yang tepat mengendalikan Indonesia dimasa mendatang bagi Jokowi adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Bukan Puan Maharani. Apalagi Anies Baswedan. Kedua politisi terakhir tak masuk radar Sang Presiden. Bukan karena faktor like and dislike. Melainkan karena idealisme. Sebuah kebutuhan tak terhindarkan.

Kelihatan sekali, baik Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo masuk kriteria Jokowi. Keduanya adalah politisi yang ulet kerja keras. Terbukti, Prabowo bisa membawa Gerindra jadi partai besar. Padahal hanya merupakan partai “pecahan” dari Golkar. Sebagai Gubernur Jawa tengah, Ganjar tak kenal lelah turun kebawah. Aktif menindak lajuti keluhan warga Jateng dan memantau jalannya pembangunan.

Prabowo-Ganjar juga cerdas menemukan solusi saat ada masalah. Langkah Prabowo jadi menteri Jokowi pasca kalah pilpres patut dijadikan contoh. Karena punya panggung, nama Prabowo tetap berkibar. Lalu Ganjar. Dia tak konfrontatif menghadapi penolakan elit PDIP. Tapi mengedepankan “andep asor”. Karena kecerdesan membaca situasi, baik Prabowo maupun Ganjar mampu mempertahakan elektabilitas tetap tinggi hingga kini.

Terakhir, Prabowo-Ganjar kelihatan selalu siap menghadapi tantangan atas sikap yang dipilih. Anda tahu, Prabowo nyatanya tak peduli dicemooh karena dianggap meninggalkan pendukung setelah putuskan berkawan dengan Jokowi. Ganjar cuek saja dikatakan kemliti dan ngebet pingin jadi presiden. Keduanya jalan terus. Easy going. Prabowo-Ganjar bukan politisi baperan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun