Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pernyataan Elit KIB-KIR Buat Nasdem Anies Pusing

7 November 2022   07:13 Diperbarui: 7 November 2022   07:23 1732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan Rangkulan Sama Surya Paloh Saat Nasdem Deklarasi Capres, Foto Dok. CNN Indonesia/Adi Ibrahim

Pada sisi lain, Nasdem dan Anies Baswedan kelihatan masih kukuh pada pendirian masing-masing. Belum kelihatan ada upaya menurunkan ekspektasi dan tensi diplomasi dalam hal mencapai kata sepakat soal format koalisi dan cawapres. Kecuali hanya statemen formalitas yang sifatnya mengambang. Yang masih dibicarakan lah, tetap solid lah dan ungkapan-ungkapan lain tapi senada dengan itu.

Mungkin Nasdem masih terpaku pada ketentuan Surya Paloh sebagai ketum. Yaitu “mau koalisi boleh, nggak juga tidak apa-apa. Nasdem tak mau di desak-desak”. Bagi saya, ini sebenarnya ungkapan tinggi hati cuma kurang modal. Nasdem, dalam hal ini Paloh, seakan-akan memposisikan diri sebagai parpol yang tak tertarik sebagaimana kekuatan yang dimiliki oleh PDIP, KIR dan KIB. Padahal, modalnya cuma 9.05%. Sangat jauh dibuat modal nyapres yang hingga 20%.

Sementara Anies sebagai capres Nasdem setali tiga uang. Enggan menurunkan idealisme tentang tiga syarat cawapres. Masih kukuh mempertahankan harus beri kontribusi kemenangan, bantu perkuat stabilitas koalisi dan bisa ciptakan iklim pemerintahan yang efektif. Padahal, kalau cawapres sodoran Demokrat dan PKS dipertimbangkan, sebenarnya masuk kriteria. Baik AHY maupun Aher, saya kira mampu menjangkau tiga syarat Anies.

Tapi ya itu tadi. Baik Nasdem maupun Anies enggan mengalah. Entah apa yang ditunggu. Tak tahulah saya. Tapi yang jelas, keberadaan Demokrat dan PKS hingga kini tetap menggantung. Bagai layang-layang putus benang. Terbang kesana-kemari tak tentu arah. Ini sama halnya dengan nihil kepastian. Apakah jadi direkruit oleh Nasdem atau dipersilahkan pergi..?

Anda tahu, bagi seseorang menunggu adalah suatu aktifitas membosankan. Kalau orangnya punya sikap legowo dan mau bersabar, bukan suatu masalah. Tapi jika pemarah dan dongkolan, ini problem sangat serius. Maka ibarat demikian, jangan sampai Demokrat dan PKS jadi marah atau dongkol. Sebab kalau iya, keduanya atau salah satu bisa benar-benar hengkang ke KIR atau KIB.

Jika betul terjadi, Nasdem Anies pasti kena dampak. Selanjutnya, karena sudah tak punya teman dan secara otomatis belum mampu bawa capres daftar ke KPU, mau tak mau Nasdem harus turunkan harapan. Kalau masih ingin berkiprah di pilpres, terpaksa ikut parpol lain. Dan Anies sendiri, mesti gigit jari tak bisa nyapres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun