Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bisa Tergerus Suara PDIP Gegara Bos Pacul Soal Ganjar

7 Oktober 2022   08:35 Diperbarui: 7 Oktober 2022   08:39 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Badan Pemenangan Pemilu atau BPP PDIP adalah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. Selain itu, anggota DPR RI ini juga menjabat Ketua DPD PDIP Jawa Tengah periode 2019-2024. Posisi keduanya, baik ketua BPP maupun DPD, adalah jabatan sangat strategis. Yang pertama level nasional. Sedang yang kedua level provinsi.

Karena sangat strategis, mestinya sepak terjang Bos Pacul ya yang prinsip-prinsip gitu. Bukan ngurusi tingkah laku orang. Apalagi teman satu naungan didalam parpol yang sama. Tapi itulah yang saya lihat dari diri Pacul. Bukannya statement soal gerakan PDIP secara nasional. Ini malah asik bergunjing soal Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah yang juga kader tulen PDIP.

Apakah jabatan strategis sebagai Ketua BPP PDIP memang ditugaskan khusus untuk mantau dan kasih komentar kegiatan Ganjar Pranowo..? Seberapa special sich Pak Ganjar itu..? Bukannya secara jabatan di struktur PDIP tak ada apa-apanya di banding Bos Pacul..? Kok hampir tiap saat tindak tanduknya mesti dikomentari..?

Jika masalahnya karena soal elektabilitas sebagai capres 2024 yang tinggi dan dianggap mengganggu langkah Puan Maharani, maka sungguh sangat naif. Langkah Bos Pacul sama sekali tak strategis dan buang-buang waktu. Tak ada manfaatnya. Malah, kalau diterus-teruskan, bisa merusak suara PDIP. Untuk apa melakukan hal yang demikian. Sama sekali tak produktif.

Ingat ya Bos Pacul, orang awam mengamati PDIP terbatas dari luar. Hingga tak tahu apa sebenarnya yang terjadi didalam. Hanya saja, karena adanya persepsi yang kemudian melahirkan kesimpulan tercipta dari usaha melihat, mendengar dan membaca, maka akhirnya orang akan berpendapat telah terjadi keretakan antar kader di tubuh PDIP.

Juga dianggap ada persaingan tak sehat. Jika berhubungan dengan karir seorang kader, maka akan muncul pendapat bahwa promosi di PDIP tidak didasarkan pada kualitas dan prestasi. Melainkan pada kedekatan, kekerabatan dan faktor nasab. Apakah memang demikian Pak Bos Pacul..? Kalau benar, itu sangat-sangat tak bagus bagi PDIP.

Bagaimanapun juga, pendukunng Ganjar banyak sekali. Baik yang diluar maupun didalam sebagai anggota PDIP. Berdasar survei dimana hasilnya sering menempati urutan atas, suara Ganjar pastinya bertebaran dimana-mana. Ada di seantero jagat Nusantara. Jika mereka para penggemar Ganjar ini terusik, lama-lama akan jengah juga melihat sikap Bos Bambang. Imbasnya bisa muncul persepsi negatif terhadap PDIP.

Kalau terjadi pada pendukung yang ada diluar, memang relatif kurang berpengaruh terhadap elerktoral PDIP. Karena mereka ini adalah anggota atau simpatisan partai lain. Cuma, persepsi negatif mereka tentang PDIP bisa menjadi racun yang merusak. Lha bagaimana tidak, tiap kali ketemu orang, entah itu anggota PDIP atau bukan, yang dirasani hanya soal sikap negatif PDIP soal Ganjar.

Akhirnya, hal tersebut menjadi gunjingan yang beredar luas ditengah masyarakat. Jika tak terbendung dan terus-menerus secara massif dari Sabang sampai merauke, lama-lama akan mempengaruhi mindset orang. Bahwa PDIP telah berlaku dholim pada Ganjar. Sudah tak dilirik dan dihargai, masih di koyo-koyo lagi. Tega sekali.

Yang lebih buruk kalau perubahan mindset akibat masifnya pembicaraan soal Ganjar dialami oleh simpatisan atau pemilih PDIP sendiri. Bisa jadi mereka tak akan pindah partai. Karena posisi PDIP sudah mendarah, mendaging dan mentulang. Tapi bisa jadi pula, sebagai manusia mereka akan gerundel dalam hati. Kok begitu ya sikapnya pada Pak Ganjar. Padahal dia ini adalah kader PDIP terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun