Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Strategi Branding Politik Puan Maharani

24 September 2022   07:40 Diperbarui: 24 September 2022   08:21 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puan Maharani Bersama Salah Seorang Warga, Foto Dok. TribunJabar.id

Jika itu datang dari tim sukses, maka anggotanya perlu di didik lebih dalam lagi tentang trik mengangkat survei orang. Agar tak mudah ditebak sedemikian rupa. Tapi jika memang datang dari Puan sendiri, maka justru tim-nya yang perlu kasih masukan ke Puan. Agar kedepan, strategi yang dijalankan bisa lebih soft dan nampak alamiah.

Apakah tak boleh melakukan "setting program" dalam urusan politik..? Jawabnya, justru wajib dilakukan. Dalam politik hal tersebut adalah salah satu bagian dari strategi memenangkan pertarungan. Artinya sangat diperlukan. Bahkan bisa dikatakan, hampir semua peristiwa politik yang terjadi direkayasa lewat settingan. Kalaupun ada yang tidak, porsinya sangat kecil sekali.

Tapi, mbok yo dikemas sedemikian rupa hingga nampak lebih alami. Tidak kasar. Dalam konteks ini, strategi kandidat lain macam Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan kelihatan lebih natural. Kalaupun memang disetting dari awal, nuansa alamiahnya masih kentara. Tidak terlalu vulgar. Yang bisa menebak momentum demikian cuma politisi ulung yang sudah kenyang pengalaman. Kalau orang biasa, apalagi awam politik, sulit mengetahui.

Pak Prabowo memang sudah tiga kali ikut pilpres dan selalu kalah. Lepas dari soal apakah untuk yang keempat bisa menang, faktanya saat ini elektabilitas pensiunan Jenderal ini selalu konsisten tak pernah keluar dari tiga besar. Bahkan seringkali nangkring di posisi pertama mengalahkan Ganjar dan Anies.

Sebaliknya, Ganjar dan Anies juga jadi langganan di tiga besar. Apakah itu terjadi sedemikian rupa tanpa ada strategi..? Menurut saya justru karena peran tim mereka yang punya branding bagus, hingga ketiganya mendapat elektabilitas tinggi. Coba saja mulai sekarang hentikan semuanya. Lakukan "tapa brata" dan stop main medsos. Yakin saya, kedepan pasti akan ketinggalan kereta, alias kalah sama yang lain.

Salah satu strategi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam merebut vox pop menurut saya juga bagus. Diantaranya meluncurkan buku berjudul "Visioning Indonesia" tepat menjelang momentum pilres 2024. Memang saat ini posisi survei Cak Imin masih kalah. Tapi kedepan bisa jadi akan ada peningkatan, seiring dengan banyaknya orang yang membaca buku Cak Imin, baik lewat pdf di internet, maupun secara langsung dari fisik bukunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun