Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mampukah Kunjungan Puan Pecah Gerindra PKB?

5 September 2022   06:28 Diperbarui: 5 September 2022   06:33 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu 4 September 2022, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ketemu pentolan PDIP Puan Maharani di Hambalang Bogor Jawa Barat. Selain santap siang bersama, berbicara serius empat mata, keduanya juga menunggang kuda. Muncul banyak pendapat, bahwa ada sinyal partai peringkat satu PDIP dan peringkat dua Gerindra itu akan menjalin koalisi.

Kunjungan Puan ke Prabowo merupakan bagian dari Safari politik yang ditugaskan oleh Ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Bisa ditebak, tugas Megawati ke Puan itu setidaknya mengandung dua misi khusus. Pertama, agar PDIP tak sendirian saat pilpres 2024. Kedua, tentu mengangkat nama Puan, yang faktanya, selama ini memang kurang "menggigit".

Kalau dua misi khusus itu hingga mengarah ke titik koalisi, ini yang sangat menarik. Mengapa, karena sebelumnya partai Gerindra telah secara resmi mendeklarasikan koalisi dengan PKB. Masalahnya, di PKB sudah kuat Cak Imin adalah satu-satunya figure yang diberi amanat maju pada pilpres 2024. Sama seperti Puan di PDIP.

Baca juga: Puan Ketemu Prabowo

Jika kubu Gerindra kurang kuat "iman", bisa minggir itu Cak Imin. Digantikan posisinya oleh Puan. Cuma, apakah semudah itu.? Saya kira tidak. Sebab kalau Gerindra mau, dari awal jauh sebelum deklarasi terima tawaran koalisi PKB, Puan tentu sudah digandeng oleh Prabowo. Bukankah wacana pasangan Prabowo-Puan memang sudah lama mengemuka..?

Lalu mengapa koalisi PDIP-Gerindra tak kunjung terjadi..? Malah faktanya kemudian, Gerindra justru bersama PKB, hingga terbentuk kesepakatan yang diberi nama Koalisi Indonesia Raya atau KIR. Disini, tentu ada hal-hal mendasar yang membuat Prabowo agak tersendat dengan PDIP. Sebaliknya, langsung maching dengan Cak Imin. Mungkin karena PKB lebih menjanjikan.

Perkiraan saya nampaknya tak berlebihan. Hal ini terlihat dari komentar dua tokoh politik itu setelah pertemuan dalam sesi tanya jawab dengan wartawan. Meskipun diselingi tepuk tangan agak meriah, sambutan dan jawaban keduanya atas pertanyaan awak media terkesan standard-standard saja. Puan hanya cerita soal sulitnya naik kuda dan rencana pertemuan berikutnya.

Sementara Prabowo tak begitu tegas seperti saat deklarasi dengan PKB di Sentul International Center Bogor Jawa Barat, pada Sabtu 13 Agustus 2022 kemarin. Kata Prabowo, pertemuan dengan Puan membuahkan kesepakatan untuk senantiasa membangun komunikasi politik demi masa depan bangsa.

Lalu, coba kita bandingkan sambutan Ketum Gerindra tersebut dengan pertemuan Gerindra PKB di Sentul. Kata Prabowo saat itu, "jangan heran kalau Gerindra cocok sama PKB. 

Meskipun sebelumnya kita belum sekompak ini, tapi dari dulu kita selalu dekat di hati. Gus (kata Prabowo kepada Cak Imin), dari dulu kita pingin sama antum". ( link youtube, https://youtube.be/sEG-chTKvjE ). Sambutan yang sangat tegas ini, masih diperkuat oleh penanda tanganan perjanjian koalisi.

Itulah fakta yang untuk sementara ini bisa diungkap. Entah apa sebenarnya yang terjadi dibalik layar pertemuan empat mata Puan Prabowo, kita tak tahu. Namun jika fakta tentang apa yang disampaikan oleh Prabowo saat deklarasi KIR memang yang sebenarnya, maka sangat sulit memecah duet Gerindra PKB. 

Kecuali, kalau hal-hal yang membuat keinginan Prabowo tersendat saat pertemuan awal dulu sekarang sudah terlepas, maka bisa jadi akan lain ceritanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun