Mahal artinya punya harga tinggi. Namun ini relatif. Sebab terkait dengan persepsi, kebutuhan dan sesuatu yang hendak dibeli.Â
Bagi orang kaya yang duitnya tak terhitung, setinggi apapun harganya tentu bukan masalah. Pasti terbeli. Sedang yang duitnya hanya sedompet, mungkin masih pikir-pikir. Cuma, ini tergantung orangnya juga.Â
Baik kaya maupun cuma sedompet, kalau lagi butuh, ya pasti dibeli juga. Meskipun proses pemenuhannya beda. Yang kaya langsung ambil saat itu juga. Sementara yang sedompet, bisa jadi butuh waktu.
Pun demikian dengan barang. Mahal tidaknya bersifat relatif. Biasanya tergantung perbandingan. Barang sama tapi kualitas bagus, harga tinggi dianggap wajar. Tapi kalau pas-pasan apalagi jelek, dibawah hargapun tetap dianggap mahal.Â
Makanya kita harus curiga, jika ada seller jual barang, tapi jor-joran kasih diskon besar hingga harganya setengah lebih murah di banding seller lain. Jangan-jangan barang palsu atau KW-10. Menurut saya, soal biaya kuliah juga seperti itu. Mahal tidaknya tergantung kredibilitas lembaga, jurusan dan kebutuhan mahasiswa.
Banyak faktor penyebab mahalnya biaya kuliah. Secara umum, saya melihat ada dua.Â
Pertama karena gengsi. Universitasnya tergolong bonafit. Alumninya banyak yang menjadi pejabat penting, orang terpandang dan pengusaha sukses. Akibatnya, menjadi tujuan dominan diantara universitas-universitas lain.Â
Baik orangtua maupun calon mahasiswa, sangat mengidamkan masuk di sini. Saat mengisi cek list nama kampus yang dinginkan dalam berkas pendaftaran, menjadi pilihan utama.
Kedua, karena fakultas atau jurusan. Yang tergolong mahal adalah Fakultas Penerbangan atau Aviasi, Kedokteran, Seni dan Broadcasting. Tentu Anda sudah paham, berapa biaya masuk fakultas-fakultas tersebut. Berkisar puluhan hingga ratusan juta rupiah.Â
Jangan banding dengan biaya di fakultas lain ya. Sangat jauh. Bagai langit dan bumi. Misal Teknik Pengairan, Ilmu Perpustakaan, Teknologi Bioproses, Pendidikan Olahraga, Ilmu Sejarah, Agribisnis, Pengolahan Hasil Perikanan, Teknologi Industri Pertanian, Akuakultur, dan Akuntansi Keuangan Publik. Di sini, biayanya cuma kisaran lima ratus hingga satu jutaan.