Dari mana dasar penetapan motto tersebut..? Apakah berasal dari sunnah atau hadits Nabi SAW..? Jawabannya bukan. Hendak dicari dalam kitab apapun, tidak akan ditemukan motto itu. Tapi, meskipun bukan dari hadits atau sunnah, dasar penetapan motto tersebut juga disandarkan kepada perbuatan Nabi SAW. Tepatnya, saat Nabi SAW pertama kali hendak pergi hijrah meninggalkan Mekkah dan mau pindah ke Madinah.
Sebelum berangkat, Beliau SAW bersabda, "Wahai Makkah, sumpah demi Allah, engkau bumi yang paling aku cintai. Kalau saja aku tidak dizolimi, aku tidak mungkin meninggalkan engkau" (Hadits riwayat Imam Ahmad). Oleh kalangan ulama NU yang sudah masyhur akan kealimannya itu, apa yang disabdakan Nabi SAW tersebut dimaknai sebagai cinta seorang utusan Allah kepada tanah tumpah darah atau tanah kelahiran. Bahasa gampangnya adalah cinta tanah air.
Dan ini yang harus dipahami. Bahwa sabda Nabi yang mengungkap cintanya pada tanah Mekkah seperti diatas, pasti mendapat ridlo Allah. Mengapa, sebab kalau tidak ada ridlo, pasti akan dikoreksi. Dengan cara diturunkannya firman lewat malaikat Jibril. Yang isinya, tentu saja melarang Nabi SAW bersabda seperti itu. Tapi faktanya, tidak ada firman pelarangan itu. Dengan kata lain, cinta tanah air model Nabi tersebut, juga dikehendaki oleh Allah SWT.
Jadi, keputusan menggunakan motto "Hubbul Wathon Minal Iman" dari NU, bukan diputuskan secara sembarangan. Tapi punya dasar yang sangat kuat. Oleh karena itu, tidak heran kalau cinta warga nahdliyin dan juga cinta NU kepada Indonesia sungguh-sungguh sangat besar. Hingga disandingkan dengan iman kepada Allah SAW. Seorang utusan macam Rasul Muhammad SAW saja mengungkap cintanya pada tanah air Mekkah. Masak kita umatnya yang hidup di Indonesia sebagai pengikut beliau tidak. Kan jadi lucu dan tidak sejalan...
Referensi Tulisan : NU Online dan Jatim.nu.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H