Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Inspiratif Putri Nabi Muhammad SAW, Nikah Beda Agama

22 Juni 2022   14:21 Diperbarui: 22 Juni 2022   14:53 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung PN. Surabaya, Photo By KOMPAS.COM/Achmad Faizal

Sampai di Makkah, dia persilakan istrinya untuk menyusul Sang Ayah. Hijrah ke Madinah. Lewat perjuangan yang cukup alot, dibantu oleh suaminya, Sayyidah Zainab akhirnya sukses hijrah ke Madinah.

Meski sudah berjauhan, perjalanan cinta kedua anak manusia beda agama itu masih berlanjut. Pasca hidup tanpa Zainab, kegiatan Abul Ash bin ar-Rabi' tetap seperti biasa. Yakni berdagang. Menjajakan barang ke berbagai daerah hingga jauh keluar Mekkah. Barang yang dibawa adalah milik sendiri. 

Juga banyak yang merupakan titipan kawan bisnis. Karena termasuk pebisnis yang jujur dan dipercaya, banyak sekali saudagar Mekkah yang mempercayakan dagangannya kepada Abul Ash bin ar-Rabi'.

Suatu ketika, menjelang terjadinya Fathu Mekkah tahun ke-8 hijrah, Abul Ash bin ar-Rabi' melakukan kegiatan bisnis ke negeri Syam. Seperti biasa, bisnisnya sukses besar. Mendapat untung banyak. 

Sialnya, dalam perjalanan pulang kembali ke Mekkah, dia tertangkap patroli pasukan muslim Madinah. Harta hasil dagangan disita. Beruntung, dia berhasil lari menyelamatkan diri. Tapi tidak langsung pulang ke Mekkah. Dia berusaha untuk bisa merebut kembali harta yang dirampas. Karena disitu ada bagian orang lain. Bukan hanya milik sendiri. Abul Ash bin ar-Rabi' merasa harus bertanggung jawab terhadap barang titipan itu. Apapun resikonya.

Akhirnya dia menyusun strategi. Tunggu waktu yang tepat untuk mengambil kembali harta hasil berdagang. Setelah malam tiba, Abul Ash bin ar-Rabi' menyusup masuk kota Madinah. Lalu diam-diam menemui mantan istrinya, Sayyidah Zainab. 

Disamping minta perlindungan, Abul Ash bin ar-Rabi' juga mohon agar Zainab bisa bantu mengambil kembali harta yang dirampas pasukan Madinah. Karena ada sebagian darinya merupakan milik teman bisnis. 

Sayyidah Zainab siap bantu. Hartanya berhasil dibawa pulang kembali ke Makkah. Oleh Abul Ash bin ar-Rabi', keuntungan harta hasil dagangan itu lalu dibagi bersama sesuai kesepakatan.

Setelah menyelesaikan amanahnya, tanpa diduga Abul Ash bin ar-Rabi' justru masuk islam. Dengan berani dan terang-terangan, dia membaca dua kalimah syahadat di depan kaum Qurisyi. 

Abul Ash bin ar-Rabi' lalu berkata, "Demi Allah, tidak ada yang menghalangiku untuk masuk Islam di sisi Muhammad (kemarin saat di Madinah), kecuali karena aku khawatir kalian akan menyangka bahwa maksudku masuk Islam hanyalah karena ingin memakan seluruh harta kalian (yang aku bawa). Setelah Allah takdirkan seluruh harta itu sampai pada kalian dan aku terlepas dari tanggung jawab menjaganya, maka aku masuk Islam sekarang".

Singkat ceritera, pada tahun ke-8 hijriyah itu, Abul Ash bin ar-Rabi' dinikahkan kembali oleh Nabi SAW. dengan putrinya Sayyidah Zainab. Nabi SAW menganggap, pernikahan sebelumnya tidak sah. Karena setelah itu, tepatnya pada tahun ke-6 hijriyah turun wahyu tentang larangan menikah antara umat islam dengan non muslim. Sebagaimana termaktub dalam surat Al Mumtahanah ayat 10 diatas tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun