Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keutamaan Membaca Solawat

18 Juni 2022   10:25 Diperbarui: 18 Juni 2022   10:37 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majelis Solawat Habib Muhdlar, Dok. Pribadi

Pada kesempatan ini, pertama kali saya ingin mengucapkan alhamdulilah. Bersyukur kehadirat Allah SWT. Karena atas perkenan-Nya, saya diberi waktu mengikuti majelis solawat yang diadakan oleh Ketua DPRD Bondowoso Bapak H. Ahmad Dhafir. Yang lebih istimewa dari itu, majelis kali ini dihadiri oleh Ulama besar dari Yaman. Habib Muhdlar bin Ali Alayidrus. Seorang ulama besar ahli solawat.

Dawuh beliau sangat menyejukkan. Membuat hati terasa adem, tenteram dan tenang. Jauh dari hiruk pikuk materi soal duniawi. Apalagi keruwetan atau intrik politik. Mendengar dawuh Habib Muhdlar, diri ini menjadi nyaman. Ibarat haus kepanasan ditengah padang pasir, lalu disuguhi air menyegarkan. Masih baru diambil lagi. Berasal dari sumber terbaik. Bersih, suci, bening dan dingin. Berikut ini saya gambarkan dan sarikan materi yang beliau sampaikan kepada jamaah majelis solawat.

Membaca solawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW adalah perintah Allah. Sebagaimana disebut oleh Quran surat Al Ahzab ayat 56, yang artinya, "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersolawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersolawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". Dalam sebuah hadits, Kanjeng Nabi juga bersabda. Yang artinya, "Orang yang paling berhak mendapatkan syafa'atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku" (HR. Tirmidzi).

Selain merupakan perintah, membaca solawat juga salah satu ciri orang beriman. Jika ingin disebut mukmin, seorang muslim hendaklah istiqamah membaca solawat. Tidak perlu resah diterima atau ditolak. Karena Allah memberi jaminan, bahwa bacaan solawat pasti sampai kepada-Nya. Coba kita banding dengan amalan lain. Misal bersedekah.

Jika ingin sekedar dipuji, maka sedekah menjadi sia-sia. Jika shalat karena butuh perhatian, maka Allah tidak memberi pahala. Tapi membaca solawat, apapun niat, tujuan dan kondisi yang melingkupinya, meski riyak sekalipun, Allah SAW tetap berkenan menerima. Serta mendapat balasan pahala dari-Nya.

Seorang muslim hendaklah istiqamah membaca solawat. Agar memperoleh banyak keutamaan. Beberapa diantaranya adalah disayang oleh Allah. Selain itu, namanya akan disebut oleh para malaikat dan diberitahukan langsung kpd Kanjeng Nabi. Mengapa hingga demikian rupa, karena solawat yang dibaca ibarat cahaya nur ilahi. Yang nanti juga terpancar pada diri pribadi seorang muslim.

Begitu besar keutamaan solawat, hingga dijadikan mahar pernikahan oleh Nabi Adam AS. saat meminang Ibu Hawa. Padahal, masa dan waktu kehidupan kedua utusan Allah ini terpaut sangat jauh. Adam merupakan Nabi pertama. Sementara Muhammad adalah Rosul terakhir.

Kala hendak menikah dengan Ibu Hawa, Nabi Adam bertanya kepada Allah, apa mahar atau mas kawin yang hendak diberikan kepada Hawa ?. Allah menjawab, "bacalah Shalawat kepada kekasihku Muhammad SAW". Merasa kurang puas karena merupakan manusia pertama, Adam balik tanya lagi, "Siapakah Muhammad itu ?". Jawab Allah kemudian, "Dia adalah anak cucumu nanti dan dia adalah penutup para Nabi. Andai bukan karena dia (Muhammad), Aku (Allah) tidak akan menciptakan makhluk". Setelah itu, Adam didekati malaikat Jibril. Lalu dibisiki agar Adam membaca Shollallohu 'Ala Muhammad. Artinya : "Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad SAW".

Teks Arab Solawat Nariyah, Photo Portal Kudus, By PWNU Jatim
Teks Arab Solawat Nariyah, Photo Portal Kudus, By PWNU Jatim

Banyak sekali jenis-jenis solawat. Antara lain ada yang namanya solawat Nariyah. Istilah ini dipilih sesuai nama penciptanya. Yaitu Syekh Nariyah. Beliau ini hidup pada zaman nabi Muhammad SAW. Jadi tergolong sebagai salah seorang sahabat. Syekh Nariyah istiqamah tiap malam membaca sholawat untuk Kanjeng Nabi. Jumlahnya tak tanggung-tanggung. Sebanyak 4.444 kali. Tujuan beliau baca solawat, tidak lain mendoakan keselamatan dan kesejahteraan Rosul utusan akhir zaman tersebut.

Karena istiqamah, Allah SWT anugerahkan karomah kepada Syekh Nariyah. Berupa qabul hajat atas permohonan yang disampaikan sendiri kepada Kanjeng Nabi. Dalam suatu majelis, Syekh Nariyah diriwayatkan pernah meminta agar dimasukkan surga pertama kali bersama Nabi Muhammad SAW. Karena Nabi SAW punya "koneksi" tanpa hambatan kepada Allah, permintaan tersebut  langsung dikabulkan.

Solawat Nariyah merupakan doa. Jika membaca secara istiqamah, Allah akan memberikan banyak keutamaan. Sebagaimana arti teksnya berikut ini : "Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat dirinya yang mulia hujanpun turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarga kanjeng Nabi serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh Engkau".

Berapa kali sebaiknya solawat nariyah dibaca oleh seorang muslim..? Ada beberapa pilihan sesuai kemampuan dan kondisi. Makin banyak, tentu tambah baik. Namun patokannya bukan pada jumlah. Melainkan pada istiqamah. Yakni rutin membaca sesuai waktu yang dipilih. Jika sendirian saja dan kesempatan hanya sedikit, disarankan membaca sebanyak 11 kali tiap habis solat fardluh. Kalau memungkinkan, bisa 41 atau 111 kali.

Jamaah Solawat Nariyah, Dok. Pribadi
Jamaah Solawat Nariyah, Dok. Pribadi

Yang istimewa, tatkala dibaca hingga 4444 kali dalam satu waktu. Jumlah pahala dan keutamaan yang diberikan oleh Allah jadi tak terhitung. Sangat banyak sekali. Karena itu, disarankan membaca secara kolektif dalam bentuk jamaah disatu majelis. Anggota yang tergabung minimal 40 orang atau lebih. Maksudnya, agar tidak terasa berat. Lebih gampang dan tambah khusuk.

Selain bisa baca solawat nariyah hingga ribuan kali, ada keuntungan lain yang didapat apabila dilakukan secara berjamaah. Pertama, pahala yang diperoleh menjadi dobel. Secara pribadi atau diri sendiri, dapat pahala. Lalu kedua secara jamaah, juga dapat. Masing-masing nilainya sama. Tidak berkurang sedikitpun. Yakni sebanyak 4444 kali. Jadi, baik sebagai diri sendiri maupun sebagai anggota jamaah, pahala membaca solawat nariyah berjamaah, punya nilai yang sama.

Dari segi dampak, berjamaah juga masih lebih baik dibanding membaca seorang diri. Pengaruh berjamaah menjangkau kepada seluruh komponen masyarakat muslim yang mukim disekitarnya. Meliputi sekelompok masyarakat dalam satu komunitas besar. Mengapa bisa demikian, karena jamaah solawat nariyah hakikatnya bukan lagi milik sekelompok manusia biasa seperti kita. Tapi sudah merupakan majelis kepunyaan Nabi Muhammad SAW. Sungguh sangat istimewa keberadaan majelis solawat nariyah. Kita sebagai muslim yang mencintai Nabi, layak untuk mendirikan dan mengembangkan majelis solawat..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun