Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Berbagi Pengalaman Tips Sederhana Mancing di Laut

5 Juni 2022   08:42 Diperbarui: 5 Juni 2022   16:25 2546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda pernah mancing? Kalau pernah, sebagai apa kegiatan tangkap ikan tersebut? Menjadi hobi atau sekedar ikut-ikutan? Jika sudah hobi mancing, maka itu bukan sekedar cari ikan, tapi menjadi kegemaran. Aktivitas yang sangat disenangi dan sulit ditinggalkan, bahkan bisa jadi semacam karakteristik individu yang melekat pada diri Anda. 

Andai ada teman atau saudara menyebut nama Anda, pasti yang yang tergambar lebih dulu adalah profil Anda yang hobi mancing. Setelah itu, baru yang lain.

Saya juga sering mancing, tapi mungkin tidak seperti Anda. Saya bukan tergolong kelompok hobi mancing. Saya lakukan sekedar bersenang-senang saja bersama beberapa rekan atau saudara saat ada waktu kosong di luar jam kerja, guna menenangkan pikiran dan menyegarkan badan.

Jadi, mancing bagi saya adalah aktivitas sampingan. Ya semacam rekreasi. Sama seperti kegiatan naik gunung, renang, wisata ke Borobudur atau ke tempat-tempat rekreasi lain.

Tapi, meskipun hanya sekedar rekreasi, untuk tempat atau spot mancing, saya tergolong milih-milih. Tidak mau sembarangan. Kalau tempat favorit, jujur saya sukanya mancing di laut ketimbang di air tawar. 

Menurut saya lebih asyik di laut. Di air tawar, kita hanya fokus pada kapan joran disambar ikan. Tapi mancing di laut ada tantangannya. Di samping tunggu sambaran ikan, kita juga wajib memedulikan kondisi badan. Mengapa? Karena berada di atas perahu itu gelombang lautnya sangat besar. Kalau abai, bisa-bisa kita celaka. Bukan ikan yang didapat, tapi jatuh kecebur.

Semua kegiatan pasti butuh rencana. Demikian pula mancing. Tentu mancing di sungai atau air tawar akan berbeda dibanding yang dilakukan di laut. 

Dari beberapa pengalaman yang saya lakukan, ada beberapa hal mendasar yang harus dipersiapkan jika ingin mancing di laut. 

Agar hasil tangkapan bisa memuaskan, pulang bawa ikan banyak dan tak lupa berbagi rezeki kepada para tetangga. Tidak hanya dinikmati sendiri. Yang utama tentu alatnya. Yakni, satu set alat pancing. 

Pada dasarnya, alat pancing terdiri dari dua komponen pokok, berupa mata pancing dan tali. 

Ilustrasi Orang Mancing. Photo By jerseymancing.co.id
Ilustrasi Orang Mancing. Photo By jerseymancing.co.id
Namun, agar hasil maksimal, dua komponen tersebut perlu dilengkapi tangkai (pole), pemberat (sinker), pelampung (float), dan kili-kili (swivel). Yang juga mesti diperhatikan soal alat pancing adalah kualitas dan harga itu harus sebanding. 

Mau yang bagus dan kuat, maka Anda harus rogoh kocek agak dalam. Yang murah ada juga, tapi jangan berharap sekuat yang harga mahal.

Saran saya, sebelum beli alat pancing maka perhatikan terlebih dahulu kebutuhan. Mancingnya mau di air tawar, di pantai, muara, atau sekedar pinggiran laut naik perahu jukung atau ke tengah laut pakai perahu besar. 

Kalau tidak sampai ke tengah laut, beli yang agak murahan juga bisa. Jika butuh hingga ke tengah, belilah satu set pancing kualitas baik. Pilih yang harga agak mahal agar kekuatannya meyakinkan. Karena ikan yang akan menyambar umpan, kemungkinan berpotensi jenis predator, umumnya berukuran besar dan tarikannya kuat.

Sesuai pengalaman saya mancing di laut, sebelum berangkat kondisi cuaca patut diperhatikan, kondusif atau tidak. 

Hal tersebut untuk dua kepentingan sekaligus. Pertama dan yang utama adalah demi keselamatan diri sendiri. Kedua, agar target dapat ikan terpenuhi. Andai terlihat mendung dan cuaca gelap, jangan coba-coba melaut. 

Tak perlu paksakan diri meniru para nelayan profesional yang memang sudah sangat berpengalaman. Urungkan saja. 

Tapi jika cuaca kondusif, lanjut mancing. Diri sendiri selamat. Ikan tangkapan, InsyaAllah dapat lumayan banyak.

Berikutnya adalah umpan. Perhatikan ikan target yang hendak ditangkap. Untuk soal ini, ada istilah di kalangan pemancing yang harus dipahami. Mau tangkap yang dasaran, menengah dasar, atau ikan atas. Umpan jenis dasaran biasanya pakai udang hidup atau irisan daging ikan. Yang jenis dasar menengah dan atas, pakai metal jig. Tapi pakai udang hidup atau irisan ikan bisa juga. 

Saat saya mancing, kedua jenis umpan tersebut saya siapkan semua. Ikan yang biasa saya dapat terutama jenis tongkol, kwe, tuna, kakap, barakuda, kerapu, tenggiri, baronang dan belanak.

Setelah persiapan umpan beres, jangan lupa perhatikan gerakan ombak. Yang paling bagus untuk mancing jika ombaknya flat. Ada gelombang, tapi tidak terlalu besar, sedang-sedang saja dan konstan. Istilahnya gelombang tengah. Ini ada hubungan dengan angin. 

Jika kuat, maka gelombang biasanya agak besar. Angin juga ada hubungan dengan arus bawah. Yaitu gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain. Terjadi baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Selain faktor angin, arus juga bisa terjadi karena perbedaan kadar garam, pasang surut air laut dan perbedaan suhu.

Bagi seorang pemancing yang ingin target ikan dasaran atau menengah dasar, arus bawah besar pengaruhnya. Yang dianggap bagus, jika gerakannya sedang. Hampir sama dengan pertimbangan ombak tadi, cari yang menengah. Ada arus, tapi tidak terlalu kuat. Saat arus sedang, umpan sangat gampang disambar ikan. 

Tapi jika tidak ada arus, maka agak sulit, karena aktivitas umpan tidak ada. Ikan tidak tertarik pada umpan. Apalagi kalau arus kuat. Jangankan disambar, "melirik" saja enggan. 

Saat arus kuat, umpan tidak dapat menjangkau ikan target, karena terbawa arus. Tidak pernah sampai ke lokasi dasaran atau dasar menengah.

Bagian yang terakhir adalah soal waktu. Pergilah mancing ke laut saat ikan aktif mencari makan. 

Berdasar pengalaman saya, waktu-waktu potensial itu adalah pagi menjelang terbit matahari, antara jam tiga hingga sembilan pagi. Juga sore hari menjelang terbenam matahari, sekitar jam empat sore hingga malam. 

Selain waktu-waktu tersebut, tepatnya mulai jam sembilan pagi hingga empat sore, aktivitas ikan mencari makan kurang. Ikan lebih banyak diam, nampak kurang doyan. Umpan jarang disambar.

Sebagai penutup, saya berbagi pengalaman mancing di laut, jangan lupa juga bawa bekal makanan sesuaikan dengan waktu yang direncanakan. Mau lama, bawa bekal agak banyak. Tapi kalau hanya sebentar, bawa secukupnya saja. 

Ingat agar tidak ribet, meskipun asik menikmati sambaran ikan, tidak boleh lupa kesehatan tubuh. Jangan hanya karena ingin dapat banyak, kita lupa pada kesehatan diri sendiri. 

Demikian, semoga tips sederhana di atas bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun