Mohon tunggu...
Zabidi Mutiullah
Zabidi Mutiullah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Concern pada soal etika sosial politik

Sebaik-baik manusia, adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mudik Ditolong BRILink, Untung Dunia Akhirat

25 Mei 2022   16:48 Diperbarui: 25 Mei 2022   16:49 4191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Papan Nama Layanan BRILink, Dok Pribadi

Tahun ini, saya mudik H+2 lebaran. Agar jalan lebih lancar. Dikampung, saya akan menghadiri halal-bi-halal keluarga. Ketemu famili atau saudara. Saling minta maaf. Melebur salah dan dosa. Habis halal bihalal, saya jadwalkan rekreasi. Menghilangkan penat fisik dan pikiran.

Kampung halaman saya dekat. Perjalanan sekitar satu jam. Rencana saya, mau tinggal 2 hari saja. Karena dirumah masih ada tugas yang harus diselesaikan. Meskipun dekat, tetap harus ada persiapan. Uang harus bawa lebih. Antisipasi jika ada kebutuhan tak terduga. Dan itu pasti terjadi. Mau perjalanan jauh atau dekat, soal dana wajib diperhatikan. Jika abai, alamat kesulitan dijalan.

Naah, pada konteks itulah saya mengalami peristiwa menarik. Ditolong oleh BRILink. Lewat sebuah agen yang saya jumpai di perjalanan. Pengalaman ini sangat berharga. Tak kan mudah terlupakan seumur hidup. Ketika itu, tidak saya sangka-sangka, ditengah kebingungan yang terjadi, Allah menunjukkan kuasa-Nya. Mempertemukan saya dengan agen BRILink. Tempatnya, dijalan desa pinggir kota.

Sekedar info, saya nasabah setia BRI. Sudah belasan tahun. Rekening saya aktif. Rutin terjadi transaksi. Meskipun alirannya tidak milyard-tan bagai milik konglomerat. Sebenarnya, untuk perbankan, saya cukup hati-hati. Berhubung latar belakang keluarga saya pesantren, fokus utama tentu pada petimbangan halal secara syariat. Meskipun, saya juga tidak melupakan servis oleh BRI kepada nasabah. 

Dari berbagai literatur fiqh yang saya dapat, transaksi di BRI tergolong halal. BRI bukan Bank riba. Karena itu, umat islam dipersilahkan menjadi nasabah. Jangan khawatir. Dijamin oleh syariat.

Berhubung tergolong halal, maka segala produk BRI, juga halal. Mulai dari tabungan, transaksi, kucuran kredit, layanan dan beberapa fasilitas lain. Termasuk aplikasi BRImo dan layanan BRILink. Ini sesuai dengan kaidah fiqh yang berbunyi "sesuatu yang ikut, hukumnya sama dengan hukum yang diikuti". Juga kaidah ini, "ridlo kepada sesuatu, otomatis juga ridlo kepada sesuatu yang lahir dari sesuatu itu".

Ilustrasi Penyerahan Bantuan Pendidikan CSR BRI, Dok.Kompas.com 2021
Ilustrasi Penyerahan Bantuan Pendidikan CSR BRI, Dok.Kompas.com 2021

Bahkan, ada aktifitas BRI yang bisa dijadikan perantara mendapat pahala dari Allah. Yaitu Corporate Social Responsibility/CSR. Sebuah perhatian BRI terhadap masyarakat dan perbaikan lingkungan. Bentuk kegiatannya berupa bansos, bakti social, pemberdayaan, pendidikan, pembangunan fasilitas public, rehabilitasi, pemberian kredit dan hibah.

Mengapa CSR bisa mendatangkan pahala.? Karena program ini berhubungan dengan hajat hidup orang banyak. Bernilai sosial tinggi. Punya tujuan menolong pihak lain yang butuh bantuan. Agar nantinya lepas dari kesulitan. Kalau perlu, hingga mampu mengembangkan diri lebih baik dibanding sebelumnya.

Dana CSR BRI diambil dari sekian persen hasil total laba bersih per tahun. Salah satu sumber keuntungan BRI, didapat dari biaya admin rekening tabungan dan ongkos gesek EDC layanan BRILink. Dari dua sumber itu, dihimpun secara otomatis oleh system. Nilainya tentu sangat besar. Berbanding lurus dengan jumlah nasabah yang angkanya jutaan seluruh Indonesia.

Melihat proses kolektifitas seperti itu, seorang nasabah sebenarnya adalah penyumbang aktif dana CSR. Meskipun secara tidak langsung. Sehubungan dengan proses ini, ada hadits yang berbunyi, "Barangsiapa menunjuki kepada satu kebaikan, dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya" (H.R. Muslim). Maka berbahagialah para personil yang tergabung dalam tim sukses program CSR. Karena mereka tergolong sebagai penerima pahala seperti dimaksud oleh hadits tersebut. Siapa saja para personil itu.? Ialah semua stakeholder yang terlibat di CSR BRI. Mulai dari komisaris, direktur hingga karyawan level terendah sekalipun.

Lalu kita sebagai nasabah bagaimana..? Jangan khawatir. Juga kecipratan pahala. Caranya, setiap melakukan transaksi, apapun jenisnya, luruskan niat membantu CSR. Misal, ketika setor tabungan, anggap saja memberi sumbangan bansos. Saat bayar cicilan kredit, yang didalamnya terdapat kelebihan berupa bunga, anggap saja untuk bakti sosial. Kala gesek kartu di mesin EDC BRILink, ongkos yang ditarik oleh agen, anggap saja sebagai sumbangan bagi pemberdayaan masyarakat. Demikian pula terhadap berbagai transaksi lain. Niatkan juga sebagai sumbangan. Dimana penyalurannya, dititipkan lewat program CSR. Disini, tanpa sadar nasabah memiliki dua keuntungan sekaligus. Pertama, menikmati transaksi atau servis dari BRI. Kedua, mendapat pahala dari Allah.

Namun demikian, kebutuhan nasabah terhadap layanan BRI tentu bukan hanya soal mendapat pahala. Nasabah juga memerlukan servis, layanan dan jaringan yang luas. Agar kebutuhan jasa nasabah terhadap BRI berjalan lancar, mudah, aman dan cepat. Baik yang berupa transaksi digital maupun yang regular.

Ada satu pengalaman menggunakan BRImo yang penting saya utarakan. Dalam satu perjalanan bisnis, dompet saya ketinggalan di rumah. Untungnya, HP saya tidak turut ketinggalan. Kebetulan saya butuh uang cash. Tentu tidak bisa ambil di anjungan BRI. Karena kartu ATM saya ada di dompet.

Tapi saya tidak galau. Saya tahu, bahwa di aplikasi BRImo HP saya, terdapat fitur tarik tunai di anjungan BRI. Langsung saja saya login, masukkan user id dan password. Saya tab "tarik tunai" yang ada dilayar. Lalu saya pilih Rekening Sumber Dana. Keluar nominal besaran dana yang akan ditarik. Saya pilih jumlah sesuai kebutuhan saya saat itu. Berikutnya, masukkan password BRImo, lalu tab "Lanjut". Akan muncul kode unik. Selanjutnya, datang ke ATM BRI atau ATM Bersama. Ketuk tombol disebelah kiri bawah mesin ATM. Tab menu "Tarik Tunai". Masukkan kode unik yang ada di BRImo tadi. Setelah itu, masukkan nomor HP yang terdaftar di BRImo. Tak berselang lama, uangpun keluar sebanyak yang kita pilih tadi. Bagaimana, begitu mudah, aman, cepat dan praktis bukan....

Disamping BRImo, ada pengalaman istimewa bagi saya dan keluarga berkat layanan BRILink. Sebagai info awal, BRIlink merupakan salah satu upaya BRI untuk memperluas layanan perbankan bagi masyarakat secara realtime. Kadangkala, BRILink juga disebut sebagai ATM mini.

Saya sebut pengalaman istimewa, karena tak akan mudah untuk dilupakan. Itu terjadi saat saya dalam perjalanan mudik. Awal ceriteranya, saya berangkat rombongan 8 orang. Dua laki-laki dewasa. Yang lain perempuan dan anak-anak. Kami gunakan mobil berbahan bakar solar. Khawatir lupa, sebelum berangkat, saya wanti-wanti pada penumpang, agar diingatkan untuk berhenti di SPBU. Mengingat indikator BBM sudah mepet.

Tujuan pertama ke halal-bi-halal. Tiba dilokasi, keluarga sudah kumpul. Acarapun dimulai. Diawali beberapa pidato. Lalu poto-poto, salam-salaman. Dan terakhir, makan bersama. Nampaknya, semua kelaparan. Hidangan yang tersedia, ludes tak tersisa. Selesai makan, tiba saatnya pamit. Tak lupa bagi-bagi angpao untuk anak-anak. Tak terhitung sudah berapa rupiah yang keluar dari dompet. Begitulah memang tradisinya. Alhamdulilah. Acara halal bi-halal rampung. Tiba saatnya pindah ke agenda berikutnya. Yakni rekreasi.

Lokasinya lumayan jauh. Di daerah pinggiran kota. Jalannya sepi. Rumah dan warung yang nampak hanya satu dua. Itupun jaraknya sangat berjauhan. Saat asik menikmati perjalanan, tiba-tiba muncul masalah. Mobil mogok. Kehabisan BBM. Rupanya, tadi lupa belum mampir ke SPBU. Saking asiknya menikmati perjalanan. Terpaksa berhenti. Suasana sepi. Panas bukan main. Sekeliling hanya nampak hamparan sawah. Sinyal telpon minim. Kadang konek. Tapi lebih sering blank. Ini harus bersabar. Berharap ada orang lewat. Lama sekali. Bekal makanan dan air minum hampir habis.

Akhirnya, dari kejauhan nampak seseorang. Jalan kearah kami. Saat disapa, orangnya baik. Kami tanya SPBU. Katanya, tidak ada. Harus ke kota. Jaraknya 10 kilometer. Waduh, jauh sekali. Tapi katanya lagi, didepan ada yang jual bensin dan solar eceran. Pakai jerigen. Jaraknya sekiloan. Alhamdulilah, muncul harapan.

Saya berangkat bersama bapak itu. Jalan kaki. Betul-betul ujian berat. Untuk menghilangkan jenuh, saya ajak bapak itu ngobrol. Ngalor ngidul kesana-kemari. Pokoknya bicara apa saja. Yang penting tidak bosan. Sekitar 20-25 menit, tiba juga di "SPBU" eceran itu. Saya beli 10 liter. Kemasan dua jerigen. Tidak masalah. Yang penting mesin mobil nyala. Nanti cari SPBU sungguhan. Tak disangka-sangka, saat mau bayar, uang cash di saku kurang. Tidak saya sadari, uang didompet sudah habis di "jarah" para bocil saat bagi-bagi angpao.

Ilustrasi Gesek Kartu ATM, Dok. Pribadi
Ilustrasi Gesek Kartu ATM, Dok. Pribadi

Saya bingung dan mohon maaf. Bilang terus terang tidak ada uang tunai. Yang ada hanya kartu ATM. Saya tanya, mungkin sekitar sini ada anjungan. Kata bapak penjual BBM eceran, tidak ada. Ditengah kebingungan itu, pak penjual nyeletuk tanya. Kartunya apa..? Saya jawab ATM BRI. Kata bapak penjual, gampang. Disebelah sana, ada toko yang bisa merubah kartu jadi uang.

Apa..? Kartu ATM bisa berubah jadi uang..? Saya makin bingung. Muncul prasangka negatif. Jangan-jangan ini penipuan. Selama belasan tahun jadi nasabah BRI, belum pernah dengar hal ajaib semacam itu. Kecuali sulap. Tapi karena terdesak, sedikit waspada, saya ikuti saja langkah bapak ini. Tiba di toko, saya baru paham. Alamak.., ternyata yang dimaksud toko itu adalah agen BRILink. Dalam hati, saya tertawa. Hampir ngakak. Tapi ditahan. Khawatir si bapak tersinggung.

Penjaga agen BRILink menemui kami. Minta kartu ATM BRI saya. Dia tanya, mau dicairkan berapa.?. Saya sebut nominal ratusan ribu. Saya perhatikan dengan seksama. Dia masukkan ATM ke mesin EDC. Dia pencet beberapa tombol. Kemudian EDC-nya dikasihkan ke saya. Minta saya masukkan nomor pin, lalu tekan tombol hijau. Tak berapa lama, keluar kertas transaksi. Si agen BRILink ambil uang cash di laci. Menyerahkan ke saya berikut kartu ATM.

Ilustrasi Penyerahan Uang, Dok. Pribadi
Ilustrasi Penyerahan Uang, Dok. Pribadi

Akhirnya selesai urusan uang. Sangat mudah sekali. cepat dan aman. Selanjutnya, solar dibayar. Saya tambah sedikit sebagai tips. Sedang bapak yang ketemu pertama tadi, pamit hendak meneruskan perjalanan. Tak lupa saya kasi hadiah sebagai rasa terima kasih.

Setelah mobil di isi solar, kami sekeluarga merasa lega. Seakan baru bebas dari belenggu. Bapak pemilik "SPBU" eceran pamit balik ke kios. Sedang kami, lanjut perjalanan. Didalam mobil, saya ceriterakan seluruh kejadian tadi. Semua pada tertawa ngakak. Hilang rasa lelah dan capek karena terhibur oleh cerita itu.

Sampai sekarang, gara-gara tertolong oleh agen BRILink, ceritera kehabisan BBM menjadi joke sehari-hari dikeluarga kami. Tiap ada yang hendak ke ATM, tak lupa tanya sambil teriak-teriak, "Siapa yang mau titip kartunya mau dijadikan uang..? Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan dan lucu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun