Mohon tunggu...
Nurjanah Aspani Sukeri
Nurjanah Aspani Sukeri Mohon Tunggu... Guru - I'm a teacher

Nurjanah Aspani Sukeri , guru SMPN Satu Atap 1 Dusun Tengah, mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, mempunyai minat traveling, fotografi, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mati Suri

20 Juli 2019   21:41 Diperbarui: 20 Juli 2019   21:54 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ombak menghempaskan diri ke bibir pantai

Beradu dengan alunan nada seruling klasik negara Khilafah Utsmaniyah

Angin laut Istanbul menampar keras wajah ku

Meminta ku bangun dari kematian

Tujuh ratus dua puluh malam yang lalu

Tangan kekar seorang pria

Memaksa mengambil nyawa ku

Hatinya puas melihat tangisan dan raungan ku

Tubuhku terbujur kaku

Bersimbah darah kepedihan

Detak nadi ku tak terdengar lagi

Mataku hanya melihat diriku sendiri

Sentuhan lembut tangan kekar yang lain datang menghampiri tubuhku

Suara lirih nya meminta ku untuk melawan kematian

Jiwaku tak bisa terselamatkan

Aku terlanjur sekarat

Aku telah mati

Alunan nada seruling menari-nari

Bersama para Sufi

Kalimat Tauhid bergema

Hasrat ku tersentuh

Perlahan air mata ku jatuh

Pria itu berteriak girang

Kau menangis, kau bisa menangis

Ini tanda kehidupan

Dua tahun mati suri

Roh telah datang

Aku hidup kembali

Ampah,  12-07-2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun