Mohon tunggu...
Niswatuzzakiyah
Niswatuzzakiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance writer

Menebar manfaat sebanyak-banyaknya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teror Bom Terulang Lagi

30 Maret 2021   07:24 Diperbarui: 30 Maret 2021   07:32 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ledakan Bom bunuh diri kembali mengguncang bumi Pertiwi. Kali ini terjadi di depan gereja katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Minggu, 28 Maret 2021. Ledakan ini menyebabkan dua orang tewas dan puluhan orang luka-luka.

Korban tewas tersebut diketahui merupakan pelaku bom bunuh diri. Polisi pun langsung bergerak cepat mengusut kasus ini. Pihak kepolisian menduga pelaku teror ada kaitannya dengan jaringan teroris yang ada di Makassar.

Siapapun, dengan latar belakang agama apapun, pastilah mengutuk kejadian ini. Hal ini merupakan kejahatan kemanusiaan yang memang tidak bisa ditolerir. Terlebih pelaku melakukan bom bunuh diri tersebut atas nama jihad, padahal yang terjadi malah membunuh dirinya sendiri (menzhalimi diri sendiri) dan mengancam nyawa orang yang tidak bersalah.

Apa yang mereka lakukan sejatinya hanyalah sebuah kebodohan dalam beragama. Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Laa ikroha fid diin. Tidak ada paksaan dalam agama Islam. Apa yang mereka lakukan sungguh tidak mencerminkan islam yang sesungguhnya.

Saya sangat setuju dengan pernyataan Prof. Mahfud dan sejumlah tokoh agama, bahwa pelaku teror itu tidak mewakili agama apapun. Karena memang tidak ada satu agamapun yang membenarkan pembunuhan ataupun tindakan bunuh diri. Jika ada yang mengatakan bahwa menjadi teroris merupakan ajaran Islam, hal ini patut diwaspadai.

Banyak asumsi yang muncul terkait aksi teror ini. Bisa jadi ini merupakan upaya adu domba untuk memecah belah kerukunan antar umat beragama, pengalihan isu, atau bisa saja ada pihak tertentu yang menjadikan peristiwa ini sebagai bahan untuk semakin menumbuhkan islamophobia di negeri ini.

Apapun itu, kita tidak boleh terprovokasi untuk saling mencaci dan menyudutkan agama lain. Kita harus meyakini, segala bentuk terorisme adalah sebuah kejahatan yang patut kita waspadai bersama. Dan sekali lagi, tidak ada satu agamapun yang membenarkan aksi terorisme.

Semoga pihak kepolisian benar-benar mampu mengungkap siapa dalang dibalik aksi teror ini. Dan semoga Allah ta'ala selalu menjaga negeri ini dari berbagai bentuk perpecahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun