Mohon tunggu...
Nur Faizatus Sholikhah
Nur Faizatus Sholikhah Mohon Tunggu... -

sedang menempuh studi di Institut Pertanian Bogor,salah satu universitas terbaik negara Indonesia. Mengambil konsentrasi di Family and Consumer Science. Bercita-cita ingin bisa terbang tanpa alat. Bangga menjadi anak kelima dari lima bersaudara. Sebuah keluarga besar yg kompak dan saling membantu dalam berbagai hal. Aku mencintai kalian karena Allah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jika Pasanganmu Penderita Bipolar Disorder

4 April 2016   21:23 Diperbarui: 4 April 2016   21:31 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasan kali ini cukup berat guys, tapi ini bisa saja terjadi di kehidupan kamu.

Apakah kamu merasa pasanganmu seringkali mengalami perubahan mood yang begitu drastis?

Akhirnya hubungan kalian pun terasa begitu dramatis, ada kalanya benar-benar powerfull “membahagiakan” dan tak lama kemudian seperti ada masalah yang besar diantara kalian tanpa sebab –sebab yang jelas.

Bisa jadi jika pasangan kamu memiliki mood yang sangat sering berubah drastis, terkadang sangat-sangat powerfull, bersemangat, terlihat sangat ceria, tapi di waktu dekat tiba-tiba terlihat sangat depresi, sedih, sangat diam, tatapannya kosong dan otomatis berdampak pada situasi hubungan kalian yang seakan-akan ada masalah besar.

Hal ini terjadi secara otomatis jika Dia sedang depresi. Dia  akan sangat menarik diri, dan bahkan bisa-bisa melakukan beberapa hal yang membahayakan dirinya. Fase depresi yang telah parah juga dapat menyebabkan pasangan kamu memilki keinginan bunuh diri yang kuat, tidak merasa kuat menjalani hidup. Dan diselang waktu selanjutnya akan terasa normal kembali, namun tetap fase tersebut terjadi secara berulang-ulang.

Nah... bisa jadi pasangan kamu menderita Bipolar Disorder yang merupakan sejenis kelainan jiwa. Penderita Bipolar ditandai dengan adanya fase Manik/mania dan Depresi yang berulang-ulang, diselingi dengan perasaan normal, semakin parah maka akan semakin sering terjadi perubahan fase tersebut. Dan pada fase yang sangat parah perasaan depresi dan sangat bersemangat( fase Manik) akan terjadi pada waktu yang bersamaan.

Penderita Bipolar biasanya disebabkan oleh genetis atau pengaruh lingkungan yang penuh tekanan, atau bisa jadi keduanya.

Genetis merupakan faktor yang sangat mempengaruhi seseorang terkena Bipolar, misalnya saja dari gen anggota keluarganya ada yang mengalami Bipolar atau penyakit kejiwaan lain. Adapun pengaruh lingkungan akan terjadi apabila selama hidupnya penderita pernah dan secara konsisten mengalami tekanan-tekanan yang begitu membekas di alam bawah sadarnya.

Misalnya seperti ini, pengasuhan akan mempengaruhi pribadi anak. Salah satu tipe pengasuhan yang dapat berpotensi menimbulkan kelainan ini adalah pengasuhan Ambivalent, yang mana pengasuhan ini ditandai ketidakkonsistenan dalam memberikan kasih sayang kepada anak. Kadang anak begitu dihargai, dan disisi lain kadang anak dimaki-maki, diabaikan,dihina, disakiti secara fisik yang membuat anak merasa bahwa dirinya tidak berharga untuk orang-orang terdekatnya.

Nah.. berdasarkan penelitian, seorang yang mengalami stress ataupun sakit hati maka otomatis koneksi dalam salah satu jaringan otak akan terputus. Dan putusnya koneksi ini bersifat abadi. Atau dalam konsep lain, ketika otak mengalami stress maka otak akan memproduksi hormon cortisol yang menggerogoti koneksi jaringan dalam otak. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa seorang psikopat atau narapidana apabila dilakukan tes MRC pada otaknya akan terlihat gambar otak yang bolong-bolong.

Itulah yang menjadi jawaban semakin orang sering mengalami stres maka akan semakin parah pula kondisi kelainan kejiwaan pada diri seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun