Aku gadis kecil pecinta kupu-kupu. Aku mengejar kupu-kupu kuning dan hijau di halaman. Mereka terbang indah kesana kemari. Sang surya membuat kupu-kupu berkilauan. Cowok-cowok iseng lewat depan rumah. Mereka bersuit untukku, dan salah satunya mendekat, bilang bahwa aku adalah satu-satunya gadis manis di gang ini.
Anindya cowok itu, dan kami mulai saling suka. Dia berkata bahwa lesung pipitku membuatnya ingin mencium pipiku. Kenangan itu takkan terlupakan bersama kupu-kupu yang selalu beterbangan. Tapi kami tak bersama lagi karena Anindya pindah ke kota lain. Mulanya ada rasa rindu, tapi kemudian kuharus melupakannya. Sometimes I feel my heart so lonely, but it’s oke.
**
Kupu-kupu mulai pergi, dan mendung menyelimuti. Sebentar lagi hujan akan datang dan halaman depan rumahku yang indah ini akan basah, sebasah hatiku, seredup ingatanku tentang Anindya. Sepertinya hujan memang telah datang dan seakan tak ada yang akan memelukku.
But, she is there for me..
Yup, dia berdiri disana
Dia di depan pintu rumah..
Dia yang selalu siap memelukku.
She is my mom.
Ya.. dia ibuku.
**
Just for my mom, I write this story..
Just for my mom, I write this elegy..
Hanya untuk mama, kutulis cerita ini, hanya untuk mama kutulis elegy ini.
Hanya mama yang bisa menghapus air mataku, hanya mama yang bisa tertawa untukku.
**
Matahari muncul kembali dan suara-suara burung berkicau telah terdengar kembali. Suara-suara itu mudah didengar, suara serangga yang gembira, suara gemerisik daun yang bergesekan. Hatiku selalu menantikan Anindya, hatiku berteriak dan mengeluarkan suara-suara panggilan. Aku hanya tersenyum sendiri saja karena aku gadis kecil yang tak tahu apa-apa.
Meski kupikir dahan dan rumput mendengarku, tapi tak ada yang benar-benar mendengarku selain mama. Mom, you always hear me. Kau selalu bisa mendengarku kapan saja, mama.
**
Matahari mulai meninggi, terik terasa dan tak ada lagi suara-suara serangga di halaman. Sepertinya, surya telah menunjukkan keperkasaannya, dan seakan tak ada yang bisa membuat tubuhku teduh bahkan hatiku. Tapi mama keluar dari pintu, membawa payung untukku.
You may say I have no one to cover me under the sun
You will only get it from your mom
**
So, just for my mom.. [ ]
Salam Kompasiana,
Mr. President
Nb : Cerita ini terinspirasi dari melihat gadis kecil ABG manis yang sedang bête di halaman rumah tetangga. Wahaha..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H