"Mungkin genset kedua, ketiga.. " bentaknya. "Ada apakah gerangan yang telah terjadi??"
Segera seseorang melaporkan kepada kru bahwa genset meledak. Dan gardu genset terbakar. Pihak keamanan studio segera mengambil hydrant untuk mematikan kebakaran kecil itu.
Jadi kesimpulannya, cewek-cewek cantik itu tak perlu mematikan lampu untuk menyambut Bogang. Sebab, genset pun tak tahan melihat Bogang berdiri di panggung Take Me Out. Ooh nasib..
**
Dan sekarang, giliran aku. Kulihat, panggung Take Me Out amat bising menanti kehadiranku berdiri di studio ini. Begitu pula presenter yang amat bangga dan bahagia. Basa-basi sana sini diucapkannya, persis para birokrat yang suka mengambil hatiku.
"Mr. President.. hebat. Saya sama sekali tak pernah bermimpi untuk bertemu Anda dalam acara yang amat sangat spesial ini.." kata presenter. "Saya yakin, tak akan ada wanita yang mematikan lampunya jika melihat Anda. Meski jika saja Anda bukanlah seorang presiden.."
"Mengapa begitu?" tanyaku.
"Yah.. Anda macho, tegap, ganteng, dinamis.. ahh.. segala yang banyak diinginkan wanita.."
"Tapi saya sudah terlanjur menjadi presiden. Bagaimana menguji hipotesis Anda itu? Ah.. Anda suka guyon aja rupanya.."
"Nah.. itu nilai tambahan bagi Anda lagi. Tidak sombong, dan rendah hati. Anda hebat, dan Anda tiba-tiba memang menjadi seorang presiden. Coba, siapa yang akan menolak seorang presiden seperti Anda?"
Puji-pujian yang memabukkan.