“Aku risih dengan kritikan di koran itu. Aku ingin sebuah kejelasan.” kataku pada Natalia. “Dan nasehat dari staf ahli kepresidenan.”
“Bapak ingin saya memanggil.. Pak Ontoseno.. staf ahli bapak itu.. “ tanya Natalia dengan nada aneh. Dia menyebut nama yang aneh. Aku mempunyai staf ahli yang bernama Ontoseno.
“Panggil Ontoboto sekarang!” perintahku kemudian.
“Ontoseno pak..”
“Ya. Ontoseno..”
**
“Apa sebenarnya pelayanan publik yang memuaskan itu dan aku akan mendengarkan semua nasehatmu tanpa membantah, Pak Ontoseno..” aku melihat orang yang bernama Ontoseno, yang tiba-tiba menjadi penasihat presiden, yang berjenggot panjang, memakai kacamata tebal dan nampak awut-awutan.
Ontoseno membetulkan posisi duduknya.
“Sebenarnya pelayanan publik yang memuaskan itu adalah jika kita tidak perlu ngantri terlalu panjang di Dunia Fantasi di Ancol, gratis tiket masuk Taman Mini Indonesia Indah, termasuk Kebun Binatang Ragunan dan juga tak kalah penting : tiket busway gratis pada hari-hari tertentu. Itu yang mungkin bisa saya katakan Pak Presiden..”
Dahiku berkerut, seluruh tubuhku mengeluarkan keringat dan aku terpaksa tak membantah Ontoseno sepatah kata pun karena aku telah berjanji untuk tak membantahnya. [ PEACE ]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI