Mohon tunggu...
Fiksiana

Analisis Novel Perahu Kertas

21 Februari 2018   16:58 Diperbarui: 21 Februari 2018   17:12 25183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Tema

Tema cerita yang diangkat dalam novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari yang mendomisili adalah persahabatan. selain persahabatan, terdapat pula kisah percintaan Keenan dan Kugy yang tidak gampang, penuh rintangan dan cobaan yang membumbui kisah persahabatan antara keempat sahabat karib yang dikemas menjadi satu kisah yang unik dan menarik.

Fiat kuning itu berdesakan dengan mobil mobil lain yang menyusuri Jalan Dago pada malam Minggu. Kugy dan Keenan di bangku belakang. Eko mengemudi, di sampngnya ada Noni yang tengah bertelepon dengan seseorang. Noni mematikan ponselnya dengan lega. "Guys, Mas Itok berhasil dapat empat tiket barisan agak depan, sih. Tapi lumayan lah daripada lu manyun". "Sebagai geng midnight yang professional, kita memang harus punya koneksi kayak Mas Itok. Hidup Mas Itok!" seru Eko. (Halaman 49 baris ke 1)

Selain itu tema percintaan ditunjukkan juga di dalam novel. Tokoh Eko dan Noni yang merupakan sepasang kekasih.

"Kenalin, Nan. Ini cewek gua, Noni. Dan ini sahabatnya Noni...." (halaman 25 baris ke 9)

TOKOH DAN PENOKOHAN

Novel inipun memiliki tokoh dan penokohan yang berbeda beda seperti Keenan, Kugy, Eko, Noni, Ibu Lena, serta beberapa tokoh lainnya.

Keenan

Tokoh Keenan yang mempunyai watak introver, halus, tidak menyukai keramaian, dan berbakat dalam melukis.

Diam-diam ia mengamati kedua anak laki-lakinya yang terpaut jarak umur enam tahun, dan menyadari berbeda keduanya. Jeroen yang ekstrover, atletis, diplomatis, senang bergaul dan berorganisasi, adalah cetaka biru ayahnya. Sementara Keenan yang introver, halus, tidak menyukai keramaian, dan lebih senang menyendiri untuk melukis, adalah cetakan biru dirinya. (Halaman 15 baris ke 19)

Kugy

Di dalam novel ini tokoh Kugy digambarkan sebagai seorang gadis remaja dengan postur tubuh kecil yang percaya diri, periang, mudah bergaul dan energik dengan penampilannya yang awut awutan dan terlihat sangat aneh, bahkan ia dijuluki sebagai alien oleh temannya karena 'keanehannya' itu. Kugy sangat gemar sekali menulis, entah itu cerpen ataupun dongeng. Ia juga merupakan tokoh yang semangat dan ia sangat senang sekali berkhayal serta berimajinasi.

Noni memandang temannya dengan khawatir. Rambut sebahu Kugy sebagaian naik ke atas seperti disasak setengah jadi. Bajunya mendekati compang-camping. Jaket jins kegombrongan milik Karel yang digondol Kugy detik-detik terakhir sebelum ia berangkat ke Bandung itu pun tentu tidak membantu. Belum lagi jam tangan plastik Kura-kura Ninja yang nyaris tak pernah lepas dari pergelangan tangannya. Lalu sandal khusus kamar mandi dari bahan plastic berwarna pink elektrik seolah menyempurnakan "keajaiban" penampilan Kugy sore itu. Namun, Kugy berjalan mantap keluar menantang dunia, disambut Eko yang kontan meringkuk-ringkuk tertawa melihat pemandangan nyentrik itu. (Halaman 18 baris ke 32)

...Kugy pun termasuk sosok yang populer di sekolah karena aktivitas dan pergaulannya yang luas. Tapi Kugy berasal dari kutub yang berbeda. Kugy dikenal dengan julukan Mother Alien. Ia dianggap duta besar dari semua makhluk aneh di sekolah. (Halaman 28 baris ke 1)

Noni

Noni adalah kekasih Eko. Di dalam novel Perahu Kertas, Noni dikarakterkan sebagai tokoh yang penyayang, perhatian dan juga pencemburu. Noni seorang yang selalu mengerti tentang sahabatnya.

"Kapan mulai beres-beres, Gy? Buku-buku lu yang banyak banget itu dipaket aja ke Bandung, nggak usah bawa sendiri. Bagasi mobilnya Eko kan kecil, nanti ngak bakal muat. Lu bawa baju-baju aja, ya? Tiket kereta api udah pesan, belum? Lagi penuh lho. Ntar terpaksa beli di calo. Sayang duit."

"Non, lu tuh lebih cerewet dari tiga nyokap gue dijadiin satu. Serius."

"Minggu depan, pokonya nggak mau tahu, lu harus udah sampai di Bandung. Mobil Eko udah gua suruh masuk bengkel dulu biar nggak mogok pas ngejemput lu ke stasiun. Habis itu kita langsung keliling buat belanja kebutuhan lu. Kamar lu udah gue sapu-sapu dari kemarin. Pokoknya tahu beres, deh."

"Tapi lu juga lebih rajin dari tiga pembantu gua dijadiin satu." (halaman 6 baris ke 20)

Adri

Tokoh Adri pun disini berperan sebagai ayah Keenan. Ia sangat menginginkan anakna kuliah di menejemen dan melanjutkan bisnis pribadinya kelak. Sikapnya yang keras dan tegas sering mengakibatkan perselisihan antara ia dan Keenan. Di lain sisi, Adri juga seorang penyayang.

"Oke. Kalau memang itu yang kamu mau, silakan." Suara Adri terdengar tegas dan garang. "Mulai detik ini, saya berhenti membiayai kamu. Madirilah sana. Silakan kamu rasakan sendiri hidup yang sebenarnya. Kamu urus diri kamu sendiri. Saya tidak mau tahu lagi."

"Kamu bisa pulang kapan pun kamu mau. Percaya sama Mama. Papa kamu pasti melunak. Di luarnya saja dia keras, tapi sebenarnya dia kehilangan sekali sama kamu..." (halaman 190 baris ke 1)

Eko

Di dalam novel Perahu Kertas, Eko adalah kekasih Noni. Sikapnya yang lucu, penyayang dan periang. Ia suka sekali menjahili Kugy.

Ibu Lena

Di novel Perahu Kertas, Ibu Lena adalah Ibu Keenan yang mempunyai keturunan Belanda yang kini tinggal di Indonesia. Sikapnya yang keibuan, lembut, sabar, dan penyayang selalu menjadi penengah pertikaian antara Andri dan Keenan. Dulunya Ibu Lena juga seorang pelukis, oleh karena itu Keenan memiliki jiwa seni tinggi yang menurun dari ibunya. 

LATAR

Waktu

Latar waktu di dalam novel ini iala setelah pulang kuliah. Hal ini berarti latar waktunya pada sore hingga malam hari

Tempat

Banyak sekali latar tempat di dalam novel Perahu Kertas. Salah satunya adalah Warteg Pemadam Kelaparan. Warung ini adalah warung nasi yang dindingnya terbuat dari bambu. Terdapat pisang susu yang digantung. Warung ini terletak di dekat kampus, Kugy dan Keenan gemar makan disini karena makanannya murah. Selain Warteg, terdapat banyak latar tempat yang lain yaitu rumah Pak Wayan, Galeri Waskita. Amsterdam juga menjadi latar tempat dalam novel itu walaupun hanya sekali. Pada bagian permulaan novel, cerita Perahu Kertas dimulai dengan Keenan yang akan pulang ke Indonesia.  Ia telah 6 tahun tinggal di Amsterdam. 

Tidak ada alasan untuk meninggalkan Amsterdam pada musim panas. (halaman 1 baris ke 1)

Sebuah kali di dekat rumah Kugy pun juga menjadi latar tempat dalam novel ini.

Dua belokan dari rumah Kugy, ada sebuah kali. Meski berair cokelat, arus kali itu mengalir lancar dan tidak mampat seperti kebanyakan kali di Kota Jakarta. (halaman 12 baris ke 19)

Kamar kost Kugy juga adalah bukti dari latar tempat pada novel Perahu Kertas . Di dalamnya terdapat frasa 'meringkuk di kasur sepanjang sore' yang menunjukkan bahwa Kugy sedang berada di kamar dan ia tidur. Karena ia adalah seorang mahasiswa dan kuliah jauh dari rumahnya, maka kamar yang ia tempati untuk tidur itu adalah kamar kostnya.

Tidak ada yang lebih dahsyat faripada gabungan gerimis hujan di luar dan selimut hangat di dalam kamar. Demikian prinsip Kugy. Meringkuk di tempat tidur sepanjang sore sambil bermimpi indah adalah misinya sore itu. (Halaman 17 baris ke 9)

Latar tempat Stasiun di bandung. Dibuktikan dalam novel melalui diskripsi oleh penulis yang menggambarkan sebuah stasiun dengan penuh sesak penumpang.

Lautan penumpang kereta api telah melewati tiga sekawan itu sejak sepuluh menit yang lalu, tapi mereka juga belum juga menemukan objek jemputannya. Noni dan Kugy sudah mulai resah. (halaman 20 baris ke 4)

ALUR

Alur yang digunakan dalam novel Perahu Kertas adalah maju mundur. Dari awal penulis menceritakan mulai dari pengenalan para tokoh dan latar belakang tokoh kemudian dilanjutkan dengan pemunculan konflik konflik seperti Keenan dan juga Kugy yang mulai merasa ada sesuatu yang berbeda pada masing masing perasaannya dan ketika Keenan tau bahwa Kugy telah memiliki kekasih, Keenan berusaha menghindar dari Kugy pada waktu itu.

Kedatangan Wanda yang begitu mencintai Keenan sampai sampai ia membeli empat lukisan Keenan dan mengatasnamakan temannya sebagai pembeli demi membuat Keenan bahagia tetapi sayangnya Keenan tidak membalas dan betapa hancur perasaan Keenan ketika ia mengetahui kebohongan yang dibuat Wanda.

Selain itu, diikuti pula konflik konflik lain seperti Kugy memutuskan hubunganya dengan Joshua, konflik batin Keenan yang ingin memulai lembaran baru di rumah Pak Wayan. Kedatangan Luhde, keponakan Pak Wayan yang menghibur kesedihan Keenan karena ayahnya yang tidak mendukungnya serta Wanda yang membohonginya.

Pada puncaknya terdapat klimaks yaitu ketika Keenan memutuskan untuk memilih Luhde dan tinggal di Ubud. Sementara itu Rumi juga melamar Kugy ketika mereka liburan di Bali yang membuat Kugy menjadi bingung, gundah, gelisah dan galau antara iya atau tidak. Bingung memilih Keenan atau rumi. Kugy menerima Rumi sementara hatinya tidak bisa melepaskan Keenan.

Sementara Rumi sangat bahagia karena Kugy telah menerimanya. Tetapi kebahagiaan Rumi pun terusik ketika ia menemukan surat Kugy untuk Keenan yang terjatuh dari selipan buku istimewa yang diberikan Kugy kepadanya. Rumi pun menyadari bahwa sejak dulu Kugy telah jatuh hati pada Keenan.

Dengan kecewa dan berat  hati ia pun mencoba untuk menerima kenyataannya bahwa hati Kugy bukanlah untuk dia sesungguhnya walaupun Kugy menerima cincin pemberiannya.Lalu ia pun meminta penjelasan dari Kugy dan memilih untuk mengakhiri hubungan mereka. Dengan berat hati pula dan dengan perasaan bersalah, Kugy pun rela melepas Rumi.

Setelah klimaks, munculah Karel, kakak tertua Kugy yang menasihatinya. Selama di Ubud, Luhde pun merasakan hal yang sama dengan Rumi. Luhde pun merasakan adanya keganjalan di dalam perasaannya. Ia merasakan bahwa cinta Keenan itu bukan untuk dirinya sehingga ia pun berniat menyudahi hubungannya dengan Keenan.

Pada bagian akhir, diceritakan bahwa Keenan telah menikah dengan Kugy. Tanpa ada perpanjangan cerita bagaimana mereka bisa bertemu kembali setelah masing masing dari mereka memutuskan untuk berpisah dengan kekasih mereka. Hal itu menyebabkan cerita cerita sebelumnya terkesan diceritakan pada saat ini atau terjadi pada waktu sekarang.

Seperti sebuah buku harian yang menceritakan kembali kisah kisah di masa lalu dari awal sampai akhir secara runtut. Oleh karena itu, novel Perahu Kertas menggunakan alur maju mundur.

SUDUT PANDANG

Sudut pandang yang diceritakan di dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang menceritakan semua kejadian dengan pengetahuannya tentang tokoh dalam novel Perahu Kertas. Pengarang sebagai orang ketiga karena pengarang tidak menyebut 'aku' sebagai tokoh, melainkan menyebut nama masing masing tokoh dalam novel Perahu Kertas.

Untuk kesekian kalinya, Keenan membolak-balik buku tulis itu dengan resah. Semua halaman sudah habis ia baca, bahkan berkali-kali dan tak terhitung lagi. (halaman 278 baris ke 4)

Dalam penggalan paragraf di atas, Keenan tidak mengatakan keresahannya dalam dialognya seperti "Aku resah dan guhdah", tetapi pengarang langsung menceritakan dalam kalimat yang menyatakan bahwa Keenan sedang resah dengan membolak balikkan halaman sebuah buku tulis.

UNSUR EKSTRINSIK

Pengarang novel Perahu Kertas ialah bernama Dewi Lestari, yang biasa dipanggil Dee. Ia lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Novel Perahu Kertas ini sudah lebih dulu dilansir dalam versi digital (WAP) pada April 2008 dan kini diterbitkan atas kerjasama antara Truedee Books dan Bentang Pustaka.

Kehidupannya di Bandung mempengaruhi cara pengarang menceritakan kisah kisah Perahu Kertas dengan gaya bahasa seperti remaja Bandung sebagai kota yang cukup besar dengan menggunakan 'lu' dan 'gua' sehingga lebih dimengerti oleh pembaca. Naskah yang awalnya ditulis pada 1996 dan sempat 'mati suri' selama 11 tahun ini akhirnya ditulis ulang oleh Dee pada akhir 2007, menjadikan novel Perahu Kertas sebagai novel pertamanya yang bergenre populer.

Kecintaan Dee pada format cerbungg dan komik drama serial telah menginspirasinya untuk menuliskan cerita ini. Nilai sosial terkandung di dalamnya yaitu kehidupan mahasiswa yang lebih sering memilih makanan yang murah daripada yang mahal.

Perahu Kertas adalah karya Dee yang keenam sesudah Supernova. Cerita Perahu Kertas mampu menceritakan cerita kehidupan remaja yang asik, menarik, segar, dan lebih terkesan santai. Cerita tersebut sangat relevan dengan kehidupan remaja sekarang. Cerita cerita dikisahkan dengan santai dan unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun