Mohon tunggu...
Yuliana
Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar untuk Mengatasi Perilaku Bullying

15 Juni 2024   07:56 Diperbarui: 15 Juni 2024   08:06 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling 2016, sumber daya penyelenggara layanan bimbingan dan konseling pada Sekolah Dasar, sumber daya guru bimbingan dan konseling atau konselor terdapat beberapa jenis:

bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas. kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling.

Bagi guru kelas yang menjalankan. fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik yang telah dijadwalkan dalam mata pelajaran masing- masing. Beberapa materi yang dapat disampaikan dalam layanan dasar untuk mengatasi perilaku bullying terkait keoptimalan tugas perkembangan dan ke- tercapaian Standar Kompetensi Ke- mandirian Peserta Didik SKPD. Tugas perkembangan berupa Memiliki kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai sebagai pedoman perilaku serta tugas perkembangan membangun hidup yang sehat mengenai diri sendiri dan lingkungan. Aspek perkembangan landasan hidup religius, landasan perilaku etis, dan aspek kematangan emosi dapat diinternalisasikan dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, pendidikan kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Orang tua dan guru sering tidak yakin perilaku apa saja yang masuk dalam kategori bullyingsehingga tidak mengherankan bahwa anak-anak mungkin tidak dapat mengenali ketika mereka mengalami perilaku bullying dari pihak lain. Fakta tersebut sangat membingungkan bagi seorang anak ketika bullying terjadi di antara teman-temannya. Meskipun seorang anak dapat membayangkan mereka ditindas dan mencari bantuan dari orang tua dan guru mereka, anak itu mungkin enggan memisahkan diri dari interaksi teman sebaya sehingga membutuhkan tantangan untuk membedakan antara menggoda dan intimidasi yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun