Menjalin Kehangatan: Pentingnya Anjangsana Rutin bagi Teman yang Telah Purna Bakti

Bersama Ibu Endang dan Ibu Yani sang purna bakti (Sumber: Th. Liza P.)

2. Membangkitkan Kenangan Indah dari Masa Kerja

Berbagi cerita dan mengenang pengalaman menyenangkan saat bekerja bersama; seperti keberhasilan dalam membawa siswa berprestasi, canda tawa di ruang kerja, atau saat perjalanan dinas, kegiatan retret, gathering, atau rekreasi bersama dapat membawa kebahagiaan dan rasa nostalgia. 

Kenangan tersebut tidak hanya membuat mereka tersenyum tetapi juga memberikan rasa bangga terhadap apa yang telah dicapai bersama.

Kunjungan ke rumah Ms. Alfanti sang purna bakti - saling mendukung dan menguatkan (Dokumentasi pribadi)

3. Meningkatkan Rasa Dimiliki dan Diakui

Bagi teman-teman yang telah purna bakti, merasa tetap dihargai dan diakui oleh lingkungan sosial mereka sangatlah penting. Kunjungan rutin menunjukkan bahwa mereka masih menjadi bagian penting dalam kehidupan teman-teman mereka, meskipun peran kerja mereka telah selesai. 

Merasa dimiliki dan diakui (Sumber: Th. Liza P.)

Fase pensiun bisa menjadi masa yang penuh tantangan, seperti penyesuaian terhadap peran baru, perubahan finansial, atau bahkan kehilangan identitas diri. Kehadiran kita dapat menjadi dukungan emosional yang sangat mereka butuhkan untuk berbagi cerita atau sekadar berbicara ringan.

Berkunjung ke rumah keluarga alm. Bapak Iwan sang purna bakti (Sumber: Th. Liza P.)

4. Merangsang Kesehatan Mental dan Kognitif

Mengobrol tentang masa lalu, berbagi pengalaman, dan membahas momen indah bersama adalah cara yang efektif untuk merangsang fungsi kognitif dan menjaga kesehatan mental. Hal ini membantu mereka tetap merasa aktif secara emosional dan intelektual. 

Interaksi sosial terbukti memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental, baik untuk kita maupun teman pensiunan kita. Sebuah kunjungan dapat membawa tawa, kenangan, dan energi positif yang mendorong mereka tetap aktif secara mental.

Berkunjung & berbagi cerita di rumah Ms. Agatha yang sejuk  (Sumber: Dedi Setiono)

5. Menghargai Waktu Bersama