Perjalanan menuju Betlehem melibatkan gembala yang pertama kali melawat kanak Yesus hingga orang majus dari timur. Sebuah gambaran sebagai panggilan untuk bersatu dalam perbedaan, menunjukkan kasih kepada sesama tanpa memandang latar belakang, dan merayakan keberagaman sebagai bagian dari rencana Tuhan.
Betlehem adalah simbol harapan karena di sana Sang Juruselamat lahir. Ajakan kembali ke Betlehen mengingatkan umat bahwa Natal adalah waktu untuk memperbarui harapan, bahkan di tengah tantangan hidup.
Tema Natal 2024 ini memiliki korelasi mendalam dengan kondisi dunia saat ini, yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian. Hal ini dapat dijelaskan dalam poin-poin sebagai berikut:
1. Panggilan untuk Meninggalkan Kekacauan Menuju Perdamaian
Dunia sedang menghadapi konflik, perang, ketegangan sosial, dan krisis lingkungan. Betlehem sebagai tempat lahirnya Sang Raja Damai menjadi simbol panggilan untuk meninggalkan kekacauan dunia dan berjalan menuju perdamaian sejati. Perjalanan ini menuntut umat manusia untuk bekerja sama dalam mewujudkan keadilan, toleransi, dan kasih universal.
2. Kesederhanaan di Tengah Materialisme
Betlehem mengingatkan dunia bahwa kebahagiaan dan keselamatan tidak ditemukan dalam kekayaan atau kekuasaan, melainkan dalam kesederhanaan dan kasih. Dalam era yang sarat dengan konsumerisme dan individualisme, tema ini mengajak kita untuk kembali pada nilai-nilai sederhana, berbagi dengan yang membutuhkan, dan hidup dengan rasa syukur.
3. Pengharapan di Tengah Krisis Global
Pandemi, perubahan iklim, dan ketidakstabilan ekonomi telah membuat banyak orang kehilangan harapan. Betlehem menjadi lambang awal pengharapan baru. Tema ini mengajak umat untuk tetap beriman dan optimis bahwa Tuhan bekerja melalui setiap kesulitan, membawa solusi dan pemulihan.
4. Persatuan di Tengah Polarisasi
Dunia saat ini cenderung terpecah karena perbedaan ideologi, agama, budaya, dan politik. Kisah perjalanan menuju Betlehem mengajarkan bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakangnya (gembala sederhana hingga orang majus dari bangsa lain), diterima untuk bertemu Yesus. Tema "Kembali ke Bethlehem" ini menjadi seruan untuk mengatasi polarisasi dengan saling menghormati, memahami, dan mencintai sesama.
5. Kesadaran untuk Bertindak Sekarang
Ajakan “Marilah Sekarang” adalah panggilan mendesak. Dalam menghadapi ancaman seperti perubahan iklim dan ketidakadilan, dunia tidak bisa menunda lagi untuk bertindak. Tema ini menginspirasi tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi global dan menciptakan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Sebuah Refleksi:
Dalam konteks pribadi, keluarga, dan komunitas, undangan kembali ke Betlehem mengajak semua orang untuk menjadi alat Tuhan yang membawa damai, harapan, dan kasih di tengah dunia yang membutuhkan pemulihan.