Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Restocking Sepuluh Ribu Benih Ikan Kerapu di Pantai Lenggoksono: Upaya Konservasi Laut Berkelanjutan

17 Desember 2024   15:00 Diperbarui: 17 Desember 2024   15:10 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelepasan benih ikan kerapu di pantai Lenggoksono (Sumber: Agung Triono)

Dalam kegiatan restocking ikan perdana di Pantai Lenggoksono, ditebar 10 ribu benih ikan kerapu di zona inti area konservasi di perairan pantai.

Restocking ikan adalah salah satu metode yang semakin populer untuk mendukung konservasi laut dan perikanan berkelanjutan. Kegiatan ini melibatkan pelepasan ikan-ikan hasil budidaya ke habitat alami mereka dengan tujuan memperkuat populasi spesies tertentu yang mengalami penurunan. Strategi ini telah menjadi bagian integral dalam pengelolaan sumber daya perikanan dan pelestarian ekosistem laut.

Laut Lenggoksono, adalah salah satu kawasan yang kaya akan keanekaragaman hayati laut. Wilayah ini terkenal dengan keindahan pantai dan kehidupan bawah lautnya, termasuk terumbu karang, biota laut, dan habitat alami bagi berbagai spesies ikan tropis.

Pelepasan benih ikan kerapu di pantai Lenggoksono (Sumber: Agung Triono)
Pelepasan benih ikan kerapu di pantai Lenggoksono (Sumber: Agung Triono)

Konservasi di Laut Lenggoksono dilakukan untuk melindungi ekosistem laut yang rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia, seperti penangkapan ikan berlebihan, pencemaran laut, dan aktivitas pariwisata yang tidak terkendali. 

Salah satu upaya yang dilakukan adalah penetapan zona konservasi laut, yang mencakup perlindungan terumbu karang, pelestarian spesies yang terancam punah, dan pengelolaan penangkapan ikan secara berkelanjutan

Monitoring Potensi Terumbu Karang dan Biota Laut

Selain mengadakan restocking ikan kerapu, pada hari itu juga Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur dan Kabupaten Malang juga melaksanakan monitoring ekosistem terumbu karang di pantai Lenggoksono. Hal ini dilakukan untuk pengkinian data potensi terumbu karang dan biota laut lainnya di perairan tersebut.

Kondisi fish apartement di dasar pantai Lenggoksono yang masih utuh dan baik (Sumber: Agung Triono)
Kondisi fish apartement di dasar pantai Lenggoksono yang masih utuh dan baik (Sumber: Agung Triono)

Kegiatan monitoring di lapangan menghasilkan data sebagai berikut:

  • Luas area monitoring ekosistem terumbu karang lebih kurang 8 Ha yang terdiri dari pantai Bolu Bolu dan pantai Kletekan
  • Kondisi Terumbu Karang Buatan (TKB) atau fish apartemen yang ditenggelamkan pada tahun 2019 berkisar 90-95 % dalam kondisi baik. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa ikan karang dan ikan hias di lokasi tersebut, juga ditemukan bibit terumbu karang yang tumbuh secara alami
  • Jenis ikan hias dan ikan karang yang di jumpai diantaranya Kepe Kepe
  • Jenis terumbu karang yang tumbuh alami diidentifikasi di antaranya favia, goniovora (pantai Bolu Bolu ), acropora, monitpora (pantai Kletekan)

Data potensi tersebut digunakan untuk invertarisasi sumber daya kelautan dan perikanan di lingkup Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang [Agung, 2024].

Kegiatan restocking ikan kerapu 25 November 2024 (Sumber: Agung Triono)
Kegiatan restocking ikan kerapu 25 November 2024 (Sumber: Agung Triono)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun