Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen : Mbah Wondo

31 Juli 2024   14:00 Diperbarui: 1 Agustus 2024   11:24 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah bumi | Ilustrasi | etnis.id

Senjapun tiba. Mbah Wondo duduk di atas 'amben' teras dan menyandarkan kepalanya di dinding sambil memejamkan mata. Sayup-sayup terdengar suara kenong, bonang, slenthem, saron, kempul, kendang dan gong berpadu dalam gamelan dari balai-balai sebelah.

Para wanita telah sibuk di dapur rumah Mbah Wondo untuk memasak bahan hidangan selamatan. 

Hamid dan Eko, kakaknya mulai mengupas belasan kelapa yang menumpuk di samping kandang ayam belakang rumah.

Pak Bandi bersama para pemuda desa mulai merangkai janur dan menghias perahu yang akan membawa mereka melarung aneka hasil bumi ke lautan.

Sebagian warga nelayan tampak menepikan perahu setelah seharian mencari ikan. Mereka berbondong-bondong membawa hasil nelayan menuju balai desa di samping rumah Mbah Wondo.

Lusa upacara ritual nguri budaya dan sedekah bumi akan dihelat mengiringi proses penanaman bibit cemara dan tanaman produktif di sepanjang pinggiran pantai selatan di desanya.

Senja merambat malam, Mbah Wondo tertidur pulas dan puas di atas amben teras depan rumahnya. Wajahnya tersenyum bahagia. Dengkurannya membubung ke udara seiring dengan debur ombak pantai yang terhampar 500 meter di depan rumahnya. (Yy)

Cerita ini pernah dituangkan dalam Cerpen Tiga Paragraf (Pentigraf)Dongeng tetang Hutan dan Negeri Hijau -2020 berlatar belakang kisah nyata Mbah Wondo, Blitar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun