Dilansir dari lifestyle.kompas.com, beberapa penelitian menunjukkan bahwa bermain dengan hewan peliharaan mampu menurunkan hormon stress seperti kortisol juga dapat menaikkan tingkat oksitosin atau hormon kebahagiaan.
Hanya saja tidak semua penyayang anabul tidak dapat memeliharanya sendiri dengan aneka alasan dan kondisi seperti; anak kos atau anak rantau, kondisi rumah dan lingkungan yang tidak mendukung, keterbatasan waktu merawat, alergi bulu, dan masih banyak lagi.
Menjawab kondisi ini, pengusaha mulai melirik usaha kafe yang niche dengan penyayang hewan. Tentu saja pemilik kafe yang mengusung konsep pet friendly ini juga merupakan penyayang hewan, sehingga terdapat korelasi pencapaian keberhasilan kafe itu sendiri.
Saya mengambil contoh Pawvilion Dog Cafe, kafe perdana dengan konsep kafe pet friendly yang eksis dan konsisten di kota Malang.Â
Kafe yang lahir pada bulan April 2017 ini memanjakan para penyayang anabul dalam hal ini para dog lovers dengan membuka interaksi langsung para pengunjung dengan anjing-anjing lucu dan friendly yang ada di kafe bahkan dapat turut menemani mereka jalan-jalan sore keliling kompleks setiap jam empat sore.
Peluang Ekonomi Bisnis Kafe Pet Friendly
Kafe dengan konsep pet friendly belum terlalu populer di Indonesia meskipun sudah ada di beberapa kota, namun seiring berjalannya waktu peluang untuk membuka bisnis kafe dengan konsep ini terbuka lebar. Segmen pasar mulai nampak dengan naiknya minat masyarakat pada hewan peliharaan.
Konsepnya yang niche dengan para pecinta hewan akan memiliki potensi pasar yang besar menarik perhatian bagi mereka yang membutuhkan tempat yang nyaman untuk berinteraksi dengan anabul atau bagi mereka yang ingin membawa anabul hangout di tempat yang mendukung.
Kafe ramah anabul menjadi bisnis yang pas untuk menjawab kebutuhan ini selain menjadi sangat urgent-nya keberadaan klinik hewan peliharaan, usaha pakan, aksesoris dan perawatan hewan. Inilah pasar, dan jika dikolaborasi menjadi prospek yang menjanjikan dan berkesinambungan.