Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tren Kafe Pinggir Sawah, Sensasi Ngopi di Area Sawah Modern Pinggiran Kota

3 Juni 2024   15:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   12:38 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana NK Kafe sore hari (Sumber : IG @NK Cafe)

Senja di NK Cafe (Dokumentasi pribadi 2024)
Senja di NK Cafe (Dokumentasi pribadi 2024)

NK adalah kepanjangan dari “Nendes Kombet”, sebuah bahasa walikan dari bahasa Jawa (nendes = senden, tembok= dinding) atau dalam bahasa Indonesia Senden Tembok berarti bersandar di dinding.

Owner NK Café, Djoni Sudjatmoko menerjemahkan arti dari bersandar di dinding di sini adalah berhenti rehat sejenak di tempat ini untuk refreshing; tak hanya menikmati makanan tetapi juga beraktivitas olah raga dan bahkan menginap di resort yang telah disediakan.

Di depan NK Cafe, di jogging track di antara sawah-sawah (Dokumentasi pribadi 2024)
Di depan NK Cafe, di jogging track di antara sawah-sawah (Dokumentasi pribadi 2024)

Konsep Kafe Pinggir Sawah

Kafe-kafe hadir dan bertebaran di segala penjuru kota. Beragam konsep diangkat untuk memanjakan para pecinta kopi dan kuliner yang selalu ingin menikmati suasana baru.

Setelah kita mengunjungi kafe pinggir kali, pinggir rel kereta api, dan pinggir jalan, kali ini kita menilik kafe dengan konsep alam pedesaan yakni kafe pinggir sawah.

Bagi masyarakat perkotaan, suasana pedesaan yang sarat dengan area persawahan merupakan hal yang istimewa untuk dinikmati. Menikmati kuliner sambil memandang hamparan sawah nan hijau, diiringi gemercik air dan riuh dendang binatang sawah.

Nikmatnya menyantap kuliner sambil menatap area persawahan (Sumber : IG @NK Cafe)
Nikmatnya menyantap kuliner sambil menatap area persawahan (Sumber : IG @NK Cafe)

Sawah-sawah yang beberapa kurun waktu terakhir masih kita temui di pinggiran kota dan kabupaten kini telah banyak berubah menjadi perumahan dan rumah toko.

Sebuah ide konsep yang brilian jika kafe dibangun di pinggir atau di antara bentangan sawah dan digarap dengan baik, karena hai ini merupakan suatu upaya melestarikan keberadaan sawah sebagai lahan menanam bahan makanan pokok. Terlebih jika sawah tersebut menjadi bagian dari kafe yang benar-benar digarap sebagai lahan pertanian selain sebagai kafe.

Bukan tanpa alasan pemilik kafe mengusung konsep kafe tematik alam yang berdiri bersanding dengan sawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun