Vibes yang santai dan menenangkan, view yang estetik apalagi yang berlokasi di samping-samping gedung tua, pramusaji yang ramah dan enerjik juga menjadi daya tarik tersendiri bagi kafe-kafe pinggir jalan ini.
Tak hanya kaum muda milenial saja yang asyik menghabiskan waktu di kafe ini, keluarga dan komunitas-komunitas para bapak atau para mama pun juga tak jarang memilih kafe dengan konsep seperti ini.
Pasti terbersit pertanyaan, “Ngopi di pinggir jalan… gak bahaya ta?”
Para pemilik kafe jelas sudah memperhitungkan lokasi mana yang layak untuk mendirikan sebuah kawasan untuk kafe.
Kafe-kafe ini memiliki lokasi strategis di perkotaan namun masih dinilai sepi oleh lalu lalang kendaraan.
Duduk ngopi di pinggiran jalan sepanjang lorong jalan, atau duduk di tengah taman yang disediakan di antara jalan kembar.
Kafe Pinggir Jalan Favorit di Kota Malang
Kota Malang sebagai salah satu surganya kafe memiliki beberapa kafe pinggir jalan favorit yang mempunyai lokasi yang justru sangat asyik suasananya untuk bersantai dan ngopi.
Tiga kafe yang favorit di antaranya adalah :
- Warkop Djayantie, warkop legendaris ini sudah ada sejak tahun 1980 dan memiliki tiga cabang; di Jalan Hasanuddin, Jalan Taman Serayu, dan Jalan Sempu. Menyediakan menu kopi panas, aneka minuman dingan, minuman rempah, dan aneka gorengan.
- Toko Kopi Fajar Baru, warkop ini sudah berdiri sejak tahun 1994 dan sudah memiliki tiga cabang; di Jalan Hasanudin 5, Jalan Suropati 79 dandi Jalan Prof Moch. Yamin Nomor 53 yang buka 24 jam. Mempunyai konsep warung kopi milenial yang menyediakan minuman khas kopi tubruk, aneka kopi, coklat, dan susu baik panas maupun dingin.
- Puskesmas Ng’empon, berlokasi di jalan Serayu dengan menyajikan menu rempah dan kudapan yang terjangkau. Nama unik Puskesmas Ng’empon dapat diartikan dengan pusat minum empon-empon (rempah-rempah) kesehatan yang mampu meningkatkan stamina dan menjaga kesehatan tubuh.