Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tren Kafe Pinggir Jalan, Sebuah Konsep Ngopi di Warkop Milenial

28 Mei 2024   16:30 Diperbarui: 29 Mei 2024   01:30 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warkop Djayantie - Jl. Hasanudin Malang (Dokumentasi pribadi 2024)

Tengah malam di Toko Kopi Fajar Baru - Jl. Hasanudin Malang (Dokumentasi pribadi 2024)
Tengah malam di Toko Kopi Fajar Baru - Jl. Hasanudin Malang (Dokumentasi pribadi 2024)

Desainnya juga cukup sederhana, terkesan vintage dengan khas tatanan mesin kopi dan display jenis-jenis kopi yang tersedia, namun justru membuat kafe ini sangat menarik.

Diiringi alunan musik klasik mampu menyihir para pengunjung untuk betah berlama-lama duduk di pinggir-pinggir jalan di bawah pohon ceri, bahkan menyeruput segelas kopi pun jadi tidak cukup. Tak jarang satu orang dapat berulang kali memesan minuman dan kudapan.

Menu dengan Harga Terjangkau

Jika mulai merambat malam kafe pinggir jalan ini semakin ramai oleh pengunjung. Selain karena sensasi remang-remang syahdu menu yang disajikan relatif ramah di kantong.

Di kota Malang terdapat beberapa kafe pinggir jalan yang menarik dan sangat ramai jika malam menjelang. Kafe pinggir jalan ini dipenuhi remaja-remaja milenial dengan aneka kepentingan.

Ada yang sekedar nongkrong bareng teman, ada yang dengan kekasihnya, nugas kuliah atau kerja, atau untuk memburu suasana syahdu.

Puskesmas Ng'empon - Jl. Serayu Malang (Dokumentasi pribadi 2024)
Puskesmas Ng'empon - Jl. Serayu Malang (Dokumentasi pribadi 2024)

Sesuai pasar, kafe pinggir jalan tidak mematok harga di atas Rp 20.000,-. Kebanyakan hanya menjual aneka kopi, teh, yogurt dan susu. 

Namun beberapa kafe juga menyediakan kudapan ringan ala kafe industrial seperti menu platter kentang krispi, sosis, nugget; cireng, donat mini dan aneka camilan yang dibanderol tak lebih dari Rp 10.000,- per porsinya.

Murah tetapi Tidak Murahan

Dengan lokasinya di pinggir jalan serta dengan harga yang relatif terjangkau, bukan berarti kafe dengan konsep ini merupakan kafe “murahan”.

Anak-anak muda milenial yang kreatif ini juga menggunakan peralatan berstandart kafe kekinian yang modern meskipun tak selengkap dan secanggih kafe-kafe berkelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun