Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Puisi: Terkepung Rindu

27 April 2024   08:10 Diperbarui: 28 April 2024   09:05 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Takdir membelenggu
di sudut yang terhempas
Sudahlah biar hanya untukku
supaya diamku menjadi emas

Meski sesak dan dada tersumbat
meski hampa dan jiwa tercekat
Seolah terpasung tiada daya
meringkuk di sudut tiada cahaya

Kupejamkan mata
memandang luasnya mimpi dan asa
Saat risau meraja
biar ia puas berkuasa

aku tak ingin menangis, Kekasih
tak ingin pula aku mengeluh
apalagi mengesah
meski aku selalu disergap sepi

Sepi itu genderang perang
penuh ribuan pelor beradu
Sepi itu gemerlap pesta
gemuruh letusan balon berpadu

Aku terkepung rindu,
dan aku hanya bisa membisu

sudahlah biar...
biarlah sudah...

Menjelang Hari Puisi, 27 April 2024 (Yy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun