Tanah air berduka. Satu sosok yang wanita anggun dan cantik yang pernah masuk di urutan ke-7 dalam daftar 99 Wanita Berpengaruh di Indonesia 2007 menurut Majalah Globe Asia ini menghembuskan nafas terakhir pada Rabu, 24 April 2024 pukul 01.00 dini hari.
Pendiri Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia ini meninggal di usia 96 tahun. Tak hanya itu, kiprahnya dalam kancah politik juga sangat dikenal. Pada periode tahun 2004-2009, Mooryati Soedibyo pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI perwakilan dari DPR DKI Jakarta.
Empu Jamu Indonesia
Wanita yang lahir pada 5 Januari 1928 ini merupakan Cucu Sri Susuhunan Pakoe Boewono X Keraton Surakarta Hadiningrat yang sangat ahli dalam meracik ramuan jamu tradisional Jawa dan kecantikan. Kehidupan kesehariannya pun tak pernah terlepas dari kebudayaan Jawa.
Dalam sejarah perjalanan hidupnya, Mooryati Soedibyo tercatat oleh MURI sebagai peraih gelar doktor tertua di Indonesia dan sebagai "Empu Jamu" karena kepiawiannya meracik jamu untuk Kesehatan dan kecantikan. Beliau mendedikasikan dirinya pada keahliannya ini.
Mooryati Soedibyo memulai bisnis jamu pada 1975. Mustika Ratu sendiri didirikan pada 1978 dan memproduksi berbagai produk kecantikan dan kesehatan yang dipasarkan di Indonesia dan manca negara seperti Rusia, Belanda, Jepang, Afrika Selatan, Timur Tengah, Malaysia, Brunei dan Amerika Serikat.
Pencetus Ajang Puteri Indonesia
Pada tahun 1992, Mooryati mencetuskan ajang kecantikan Puteri Indonesia dan menjadi event tahunan sejak tahun 1992 hingga sekarang.
Ajang Puteri Indonesia ini dikembangkannya setelah menyaksikan acara Miss Universe di Bangkok pada Mei 1992. Melalui berbagai kunjungan dan seminar di luar negeri yang diikutinya, ide membuat ajang ini muncul sangat kuat karena ia ingin membuat wanita Indonesia percaya diri untuk tampil di kancah dunia Internasional.
Dimakamkan di Tapos, Bogor
Jenazah Ibunda dari anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Putri Kuswisnuwardhani ini disemayamkan di rumah duka di Kawasan Menteng dan akan dimakamkan di Tapos, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (24/4/2024) siang.
Semangat dan filosofi yang dibawa oleh Mustika Ratu didasari oleh petuah Jawa sejalan dengan petuah sang Eyang Sri Susuhunan Pakubuwono X untuk terus melestarikan kebudayaan Jawa dengan nilai-nilai luhurnya.
Baca juga: Puisi : Wanita Melati Bangsa“Kusumo rembesing madu, turning sinatryo tedak ing wong amoro topo, mustikaning ratu”