Destinasi wisata alam Umbulan Tanaka Waterfall yang terletak di lereng gunung Kawi ini sangat populer di kalangan masyarakat.Â
Sebuah obyek wisata bernuansa Jepang ini terletak tak jauh dari pusat kota Malang. Dengan jarak kurang lebih 34 kilometer, tempat yang segar dan alami ini dapat dicapai dalam jangka waktu satu jam saja.
Nuansa Jepang yang tergambar dalam obyek wisata yang berada di dusun Arjomulyo, desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang ini bukan hanya sekedar pemanis atau ikon yang tanpa makna.Â
Terkandung sejarah masa pendudukan Jepang yang lekat di kalangan masyarakat Arjomulyo hingga obyek wisata umbulan ini mempunyai nama "Tanaka" dan bertaburan ornamen Jepang menghiasi seluruh areanya.
Suasana yang sarat dengan kesejukan yang alami dengan konsep nuansa ala Jepang membuat obyek wisata air ini menjadi unik dan ikonik. Pemanfaatan sumber mata air sebagai obyek wisata ini tidak merubah dan tidak mengurangi fungsinya sebagai sumber mata air.Â
Keberadaan Umbulan Tanaka ini justru dibuat untuk memaksimalkan fungsi bangunan air serta saluran irigasi yang tak hanya bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat namun juga membuatnya memiliki daya tarik tersendiri.
Nilai Historis
Branding Pariwisata "Malang Kabupaten The Hearts of East Java" yang dilaunching sejak 4 Mei 2017 sangat berdampak pada geliat destinasi-destinasi wisata alam berbasis komunitas di Kabupaten Malang.Â
Salah satunya adalah lahirnya destinasi wisata alam Umbulan Tanaka Waterfall yang sangat mampu menarik antusiasme wisatawan untuk datang dan menikmati kawasan konservasi alam ini.
Kisah sejarah Dusun Arjomulyo yang sebelumnya bernama Dusun Tanaka yang semula merupakan daerah yang berada di Singosari dan kemudian dipindahkan ke lereng Gunung Kawi karena imbas pembangunan Bandara Bugis (Sekarang Lanud Abdurrahman Saleh).
Leluhur atau nenek moyang warga Dusun Arjomulyo berasal dari Kecamatan Singosari yang kemudian bermigrasi ke Dusun Arjomulyo di era pemerintahan kolonial Jepang karena tanah yang mereka tinggali pada saat itu akan digunakan sebagai markas militer (angkatan darat).
Pemimpin migrasi itu adalah Tuan Mitsuyuki Tanaka seorang tentara yang berasal dari Jepang yang juga sangat membantu masyarakat dalam upaya membela kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1942 silam.Â
Nama "Tanaka" disematkan pada Umbulan Tanaka Waterfall untuk mengenang jasa Tuan Tanaka yang membuat tata ruang dengan tatanan setiap seratus meter terdapat perempatan.
Ala Jepang
Sebagaimana telah diuraikan di atas, destinasi wisata Umbulan Tanaka Waterfall ini mempunyai konsep ala Jepang.Â
Tampak gazebo, umbul-umbul, lampion, bunga-bunga sakura imitasi yang menghias area ini dari pintu masuk, wahana-wanaha, spot-spot foto dan kios-kios yang ada di dalamnya.
Umbulan Tanaka Waterfall memiliki wahana untuk berwisata air berupa pemandian dari sumber alami, spot-spot foto bernuansa Jepang, wisata ngopi dan kulineran di sepanjang daerah aliran sungai dan di gazebo, camping ground, rumah Jepang, tubing dan masih banyak lagi.
Terdapat kolam ikan koi yang luas di mana kita dapat menikmatinya sambil bersantai di gazebo dan di pinggiran kolam. Airnya yang berasal dari sumber air yang sangat jernih membuat terasa segar dan tenang.
Menuju ke destinasi wisata ini para wisatawan harus melewati jalan yang cukup curam yang identik dengan jalanan menuju sungai. Tiket masuk hanya Rp 5.000,- per orang dan ada jasa ojek yang memudahkan wisatawan yang tidak mampu naik menuju jalan pulang.
Wisata mata air ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 WIB.Â
Fasilitas Penunjang
Destinasi wisata Umbulan Tanaka Malang memiliki fasilitas yang memadai bagi wisatawan. Fasilitas tersenut antara lain adalah:
- Toilet umum yang bersih
- Gazebo sebagai tempat bersantai dan menikmati pemandangan di area destinasi wisata
- Mushola
- Kantin dan cafe dengan harga cukup terjangkau
- Area parkir yang cukup luasÂ
Konservasi Upaya Menjaga Keberlimpahan Sumber Mata Air
Dilansir dari malangtimes.com kawasan Umbulan Tanaka ini sebelumnya hanya dimanfaatkan sebagai daerah irigasi sepanjang aliran sungai, yakni daerah irigasi Cendol dengan luas baku sawah sebesar 66 hektare dan daerah irigasi Gejed dengan luas baku sebesar 112 hektare. Aliran air yang ada di Umbulan Tanaka itu sendiri estimasi debit airnya sekitar 190 liter/detik.
Umbulan Tanaka Waterfall merupakan pemanfaatan aset Dinas Pekerjan Umum Sumber Daya Air (PU-SDA) yang diresmikan sejak tahun 2020 ini dikelola oleh Kelompok Masyarakat Pesona Tanaka yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Citra Karya. Dibangun secara mandiri dan menjadi sarana yang mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Kelompok ini merupakan sinergi antara pemerintah desa dengan karang taruna setempat. Kepala Desa di Pemkab Malang menata kelompok yang di dalamnya terdiri dari Karang Taruna, Pokdarwis serta dalam pengembangan didukung oleh PTPN 12. Bermula dari dibangunnya pondok tani untuk PPKM, atas inisiatif karang taruna sumber air Tanaka ini dijadikan sebagai destinasi wisata desa.
Obyek wisata air ini merupakan upaya menjaga kelestarian alam dan lingkungan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat sehingga masyarakat turut merasa memiliki dan dengan sendirinya akan mempunyai tanggungjawab untuk menjaga keberlangsungan dan kelestariannya.
Konservasi merupakan hal yang penting dan mendasar agar aset pemerintah ini tetap terjaga dan tetap bermanfaat secara berkelanjutan bagi keberlangsungan alam dan kesejahteraan masyarakatnya.
Keberadaannya juga sangat berkontribusi menyerap banyak tenaga kerja bagi masyarakat sekitar seperti tukang ojek, petugas kebersihan, keamanan, tukang parkir dan lahan parkir serta UMKM setempat.
Semoga banyak dusun dan desa mampu berkembang secara kreatif melalui pemberdayaan komunitas yang bersinergi dengan pemerintah setempat sehingga sumber kekayaan alam termasuk sumber mata air dapat terjaga hingga anak cucu kita di masa mendatang. Salam Lestari ! (Yy)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI