Sultan berlari riang di koridor rumahnya yang berdiri kokoh laksana istana. Sambil bersiul sesekali ia melepas topi baseball-nya yang bernilai puluhan juta.
Ketika melewati cermin oval besar ukiran Jepara berbingkai emas di sebuah ruang keluarga, ia berhenti sejenak sembari memainkan anak rambut Korean style-nya yang membuatnya seperti oppa. Matanya berbinar, lesung pipit di pipi kirinya membuat ia menjadi semakin tampan dan bercahaya.
Sultan berdecak kagum, dengan takjub kedua bola matanya berkejap-kejap memandangi perabotan serba lux yang telah menghias ruangan lantai tiga itu.
Sejak kemarin ruangan ini ditata dan baru selesai. Jelas berkelas karena ia mendatangkan desainer interior kondang di negeri ini untuk mendesain rumahnya yang megah.
Ia menelusuri ruangan demi ruangan di lantai tiga yang khusus didesain untuk ruang tamu keluarga. Terdapat empat ruang kamar luas yang lengkap dengan kamar mandi dalam dengan segala perlengkapannya.
Di ruang tengah terbentang permadani Turki bermotif klasik. Dua set sofa lembut dengan warna khaki merapat di dinding kaca berhias tirai berwarna senada hanya lebih gelap. Ruang ini menjadi sentral yang sangat menarik.
Home theater ini berdinding warna krem yang cerah. Layarnya berbingkai pilar putih yang terlihat mewah dan elegan. Sultan manggut-manggut dan merasa pas dengan hasil dekorasi ruangan ini.
Siapa yang sangka, di usia masih sangat muda Sultan sudah menjadi seorang crazy rich. Hal ini disempurnakan dengan wajahnya yang tampan, bodinya tinggi kekar idaman para wanita. Koleksi mobil mewahnya pun sangat up to date, tak mau ketinggalan tren.
Sebagai vlogger, Sultan tak pernah absen membuat konten untuk memamerkan keberhasilan dan kejayaannya pada publik. Tak sedikit kaum muda tersihir untuk mengikuti jejaknya dengan mengikuti seminar dan workshop yang ia selenggarakan.
Usai berkeliling, sambil melirik Gublot silver di pergelangan tangan kirinya yang berkilau, Sultan terlihat seperti tak sabar menunggu sesuatu.
Baru hendak menghempaskan diri ke sofa, Iphone Sierra Blue-nya berdering. Matanya semakin berbinar, Bill pemilik dealer mengabarkan bahwa Lamborghini Aventador terbaru yang diidamkannya sebentar lagi merapat dan segera mengisi garasinya yang tampak seperti showroom itu.
Di atas tumpukan dollar, Sultan membuat vlog berbagai platform. Ia berkoar tentang kekayaan yang ia raih dengan sangat mudah. Jargon “harum ilakes” yang artinya murah sekali selalu terlontar ketika benda-benda bermerk mampu dia dapatkan dengan gampang.
Dengan mengenakan barang serba mahal Sultan mulai melakukan aksi flexing , pamer kekayaannya di media. Jurus jitu yang ia kumandangkan menghipnotis banyak orang sehingga tergiur dan bergabung dalam bisnisnya.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Semua harta kekayaan Sultan yang melimpah ruah harus lenyap tak bersisa dalam sekejap.
Dugaan penipuan berkedok trading yang ia lakukan menjerumuskannya ke terali besi. Aksi flexing yang berlebihan menjadi bumerang yang tak dapat ia hindarkan.
Sejak sang mobil idaman tiba dan memasuki garasinya, Sultan tak mampu mengelak grebekan aparat kepolisian yang tengah mengincarnya beberapa waktu terakhir.
Perilaku felxing-nya viral ditengarai telah banyak memakan korban. Dengan rompi oranye ia tak berdaya harus melakukan koferensi pers.
Matanya terpejam. Yang tergambar adalah kepedihan. Kekasih yang hilang, keluarganya yang kembali miskin, dan masa depannya yang terlihat sangat suram.
Kini, Sultan pun harus rela meringkuk tak berdaya. Penyesalan pun tiada guna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H