Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Perjuangan Single Mom Bertahan di Kelas Menengah (Cenderung ke Bawah)

4 Maret 2024   14:47 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:16 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Single Mom dengan tiga anak | Dok istockphoto

Perekonomian kami sudah mulai surut sejak pertengahan tahun 2016 almarhum suami divonis menderita penyakit Hepatitis B. Semua sudah mulai berubah. Penghasilan terbagi untuk perawatan suami yang keluar masuk rumah sakit selama hampir dua tahun.

Kondisi ini yang menuntut saya harus mencari penghasilan tambahan. Mei 2017 saya mulai menjadi ojek online sepulang kerja. Sebuah pekerjaan yang menuntut kekuatan fisik, di mana harus menjalankan tugas sebagai istri, ibu, pegawai, dan juga sebagai driver ojek setiap hari. 

Side job ini saya jalani selama satu tahun saja karena April 2018 suami saya harus menghadap ke haribaan-Nya.

Saya harus fokus pada anak-anak dan ibu saya yang sudah menua dan membutuhkan perhatian saya. Hanya sesekali saya dimintai tolong untuk ojek antar orang dan barang secara offline.

Berjualan Online

Pandemi Covid-19 menyerang juga sangat berpengaruh dalam kehidupan keluarga kami. Berkat seorang sahabat saya bergabung untuk menjadi penjual tahu sutra yang sempat booming pada waktu itu. 

Tak hanya tahu sutra, saya juga menjadi penjual bawang bombay, bawang merah, bawang putih, sayur dan buah-buahan juga segala kebutuhan rumah tangga secara online. Saya mengantar sendiri dari rumah ke rumah dalam situasi pandemi yang mencekam.

Ketika pandemi berlalu, kegiatan ini pun berangsur-angsur berhenti karena masyarakat sudah dapat mencukupi kebutuhan dengan berbelanja langsung ke toko, warung, dan pasar.

Sebagai Pelatih Amatiran Kelompok Paduan Suara 

Ada satu yang istimewa selain menjadi penulis amatiran dalam beberapa komunitas menulis bersama selama pandemi melanda dan ini menjadi hal yang masih bertahan hingga sekarang. Saya dimintai beberapa kelompok untuk melatih koor, baik untuk lomba, untuk sebuah acara lembaga, gereja dan juga sekolah. 

Kemampuan saya yang masih jauh dari sempurna ini cukup mampu menyokong kebutuhan kami yang  besar pasak daripada tiang.

Sebuah kebanggaan dan juga membuat terharu, ketika kelompok yang saya temani meraih juara. Saya juga begitu gembira ketika semuanya dapat menampilkan yang terbaik.

Menikmati Sekolah Hidup di Kelas Menengah

Ketiga jurus Kungfu jumpalitan yang tertuang dalam kisah di atas hanya sebagian dari upaya saya untuk bertahan hidup meskipun masih terombang-ambing di tengah arus kehidupan kelas menengah (cenderung ke bawah) ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun