Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Melirik Beras Porang yang Kaya Manfaat bagi Kesehatan

22 Februari 2024   15:45 Diperbarui: 23 Februari 2024   11:30 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu terakhir kenaikan harga beras menjadi bahan perbincangan masyarakat di berbagai wilayah. Ibu-ibu rumah tangga saling curhat saat bertemu dan belanja di toko kelontong langganan mereka. Baik pemilik toko maupun pembelinya juga menghadapi masalah yang kurang lebih sama, hingga akhirnya hanya pasrah oleh kondisi seperti ini.

Fenomena yang terjadi dalam mayarakat semacam ini tak dapat dihindari. Masing-masing pribadi mempunyai sudut pandang sendiri dalam menyikapinya. Penulis pun menjadi tergerak untuk berpikir, setidaknya mulai memilih makanan pengganti beras yang lebih sehat dan kaya manfaat untuk tubuh.

Mie shirataki yang merupakan olahan dari porang | Dokumentasi pribadi
Mie shirataki yang merupakan olahan dari porang | Dokumentasi pribadi

Sejak menginjak usia ke-40, kondisi tubuh mulai banyak berubah. Lebih mudah lelah, lemas dan sakit. Berbagai penyakit juga mulai mengintai, seperti hipertensi, nyeri sendi, infeksi saluran kemih, ginjal, diabetes, dan lain sebagainya.

Tentu saja semua ini mulai mengusik dan harus berusaha mengantisipasi agar tubuh tetap segar dan fit. Selain olahraga, pola makanan dengan asupan makanan sehat pun menjadi perhatian yang sangat penting. 

Beras putih yang biasa dikonsumsi dinilai mempunyai kandungan kalori dan karbohidrat yang tinggi serta jumlah serat yang rendah. Tentu di usia-usia ini juga mulai harus dikurangi.

Mengantisipasi hal ini, penulis memilih beras porang sebagai makanan diet sekaligus alternatif pengganti beras putih biasanya. Bagi kalangan tertentu beras porang bukan hal yang asing, khususnya bagi siapa saja yang harus diet kalori. Tidak hanya itu, beras porang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan.

Umbi porang | Dokumentasi pribadi
Umbi porang | Dokumentasi pribadi

Apa itu Porang?

Porang atau Amorphophallus muelleri Blume adalah sejenis umbi bahan pangan endemi berserat tinggi dengan karbohidrat rendah, berumbi tunggal, berbentuk bulat dengan cekungan batang di bagian atas. 

Ketika dibelah, dagingnya berwarna kuning keemasan yang mengeluarkan kristal cair berkilauan bernama asam oksalat yang mengakibatkan rasa gatal, iritasi dan gangguan ginjal jika tidak diolah dengan cara yang benar.

Itulah kendala bagi masyarakat awam untuk mengolahnya secara mandiri meskipun menghilangkan asam oksalatnya dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti menggunakan larutan NaCL, bio pengurai juga garam grosok dan abu.

Tanaman porang di Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang | Dokumentasi pribadi
Tanaman porang di Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang | Dokumentasi pribadi

Porang tumbuh dengan mudah di dataran rendah di atas tanah dengan kontur agak kering seperti di semak belukar, area terganggu dan pinggiran hutan. Jika dibudidaya di lahan oleh petani, porang panen perdana dalam jangka waktu 2 tahun, kemudian dapat dipanen 1 tahun sekali tanpa menanam lagi umbinya.

Dalam sebuah kunjungan di desa penghasil porang, Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang |Dokumentasi pribadi
Dalam sebuah kunjungan di desa penghasil porang, Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang |Dokumentasi pribadi

Porang dibudidayakan para petani di beberapa wilayah Indonesia, antara lain di desa Rejoyoso, Bantur Kabupaten Malang yang kemudian diekspor berupa umbi, olahan tepung dan chip melalui sentra budidaya dan pengolahannya di kota Pasuruan yang mengolah porang menjadi konnyaku dan shirataki sejak tahun 1971.

Petani porang - dalam sebuah kunjungan ke Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang | Dokumentasi pribadi
Petani porang - dalam sebuah kunjungan ke Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang | Dokumentasi pribadi

Sebelum menjadi primadona porang sudah menjadi komoditi ekspor unggulan yang menjanjikan. Semoga seiring perkembangan teknologi, Indonesia dapat memproduksi sendiri bahan-bahan makanan dari porang sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengkonsumsi dan juga dapat mengolahnya secara mandiri.

Dalam sebuah kunjungan di desa penghasil porang, Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang | Dokumentasi pribadi
Dalam sebuah kunjungan di desa penghasil porang, Rejoyoso, Bantur, Kabupaten Malang | Dokumentasi pribadi

Selain porang, olahan beras rendah kalori yang sudah dikenal adalah shirataki. Olahan dari konjac tersebut sama-sama terkenal sebagai makanan diet yang diolah dalam bentuk tepung, beras dan mie. 

Makanan olahan dari porang dan konjac ini berkhasiat menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, mencegah sembelit dan aman bagi penderita diabetes.

Umbi porang | Dokumentasi pribadi
Umbi porang | Dokumentasi pribadi

Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id, dalam kunjungan Presiden Jokowi ke pabrik pengolahan porang di Madiun 19 Agustus 2021 silam menegaskan bahwa porang merupakan komoditi pengganti beras yang lebih sehat karena kadar gulanya sangat rendah. 

Porang akan menjadi makanan sehat di masa mendatang mengingat porang memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Mulai dari rendah kalori hingga bebas gula.

Manfaat Beras Porang

Beras porang masih sangat asing bagi masyarakat Indonesia. Padahal porang merupakan komoditas baru yang sangat kaya manfaat bagi kesehatan. Komoditi ekspor porang dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan pengolah porang sekaligus bagi para petani porang.

Mie instan berbahan baku porang | Foto : PorangKU
Mie instan berbahan baku porang | Foto : PorangKU

Beras porang atau sering disebut juga dengan shirataki mempunyai banyak manfaat bagi jika dikonsumsi secara rutin. Manfaatnya antara lain adalah :

  • Menurunkan kolesterol jahat (LDL) karena kandungan omega 3-nya yang tinggi dan dapat menaikkan kolesterol baik (HDL). Aman dikonsumsi oleh penderita jantung dan penyakit internis lainnya.
  • Mencegah diabetes karena mempunyai kadar gula yang rendah. Beras porang dapat menjaga kadar gula darah tetap normal karena indeks glikemiknya di bawah 51.
  • Meredakan peradangan pada tubuh. Hal ini dikarenakan sifat dari antikoagulan dan antiinflamasi yang terkandung pada beras porang ini dapat mencegah penggumpalan arteri dan mengurangi hipertensi.
  • Menambah serat yang baik untuk menjaga kesehatan pencernaan dan fungsi hati. Dengan demikian proses detoksifikasi atau pembuangan racun tubuh dapat berjalan dengan baik.
  • Menjaga daya tahan tubuh karena proses pembuangan racun dapat berjalan dengan baik. Beras porang merupakan probiotik alami yang mampu melindungi kesehatan usus sehingga sistem imunitas tubuh lebih terjaga.
  • Meningkatkan fungsi kognitif (memori dan konsentrasi) berkat kandungan nutrisi asam lemak omega-3, zinc, selenium, magnesium, dan fosfor yang terkandung dalam porang.

Mie porang basah | Foto : selerabersama
Mie porang basah | Foto : selerabersama

Serupa tapi Tak Sama Beras Porang dengan Beras Shirataki

Dalam alodokter.com dijelaskan bahwa beras porang dan beras shirataki memiliki perbedaan meskipun sama-sama memiliki warna yang cenderung putih bening dengan tekstur kenyal setelah direbus dan rasa yang agak tawar.

Mie shirataki yang merupakan olahan dari porang | Dokumentasi pribadi
Mie shirataki yang merupakan olahan dari porang | Dokumentasi pribadi

Beras porang dibuat dari akar tanaman porang yang merupakan tanaman asli nusantara dan banyak tumbuh di hutan-hutan pulau Jawa. Sedangkan beras shirataki diolah dari akar tanaman konjac atau konnyaku dengan nama latin Amorphophallus konjac. 

Konjac merupakan tanaman asli dari Jepang yang saat ini juga telah banyak tumbuh di negara lain, seperti China dan beberapa negara di Asia Tenggara.

Konjac dan porang merupakan tanaman umbi-umbian yang tergolong dalam spesies tanaman yang sama, yaitu Amorphophallus, dan masih masuk ke dalam famili Aracea. Dapat disimpulkan bahwa kedua beras tersebut terbuat dari tanaman dengan famili yang sama, tetapi spesiesnya berbeda.

Beras porang benar-benar kaya manfaat, namun tak dapat dipungkiri bahwa harganya pun juga mahal. 

Salam sehat dan gembira! (Yy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun