Salam Satu Jiwa! AREMA!
Salam ini menjadi salam yang menjiwa bagi warga Kota Malang. Bukan hanya sekedar salam, namun salam ini mempunyai makna yang mendalam dan jika kita gali ini merupakan sebuah kekuatan persatuan. Sebagai warga kota Malang saya sangat bangga mempunyai salam super istimewa ini.Â
Pernah suatu kali saya berkunjung ke Pulau Bali dan saya mengenakan t-shirt bertuliskan Arema Singo Edan. Dalam sebuah kunjungan ke suatu obyek wisata, tak sedikit orang menyapa saya dan memberi salam "Salam Satu Jiwa" dan dengan spontan saya menjawab "Arema!" sambil mengepalkan tangan tanda semangat.
Ini bukan sekali saja, namun sudah saya alami beberapa kali ketika saya berkunjung ke suatu tempat atau sekedar jalan-jalan di suatu kota di luar Kota Malang.
Sudah secara otomatis jika ada yang menyapa dengan "Salam Satu Jiwa" sebagai subjek pertama, maka akan disambut dengan jawaban "AREMA!" oleh subjek kedua.
Bagi warga Malang khususnya arek Malang atau Arema salam ini tidak asing, bahkan salam ini sudah terkenal di seluruh nusantara dan dunia karena solid dan kuatnya para supporter Arema yang selalu setia menemani Arema FC berlaga dan menggaungkan salam ini.
Dalam setiap laga Arema FC, supporter Aremania mempunyai anthem lagu Salam Satu Jiwa yang wajib dikumandangkan. Lagu ini dipopulerkan oleh tiga anak muda di bawah grup APA Rapper yang eksis di tahun 2009. Lagu ini seperti "ruh" yang mampu menghipnotis para supporter Arema FC untuk bersatu mendukung klub kesayangan mereka ketika berlaga di mana pun juga.
Kami Arema
Salam Satu JiwaÂ
Di Indonesia kan slalu ada
Slalu bersama
Untuk kemenangan
heyy, Kami AREMAÂ - Lagu Salam Satu JiwaÂ
Filosofi yang Terkandung
Tak banyak yang tahu dan paham bahwa "Salam Satu Jiwa" yang diciptakan oleh Sam Ikul (sapaan akrab alm. Mas Lucky) ini memiliki filosofi yang mencerminkan kekuatan persatuan bukan hanya untuk para pecinta Arema Fc saja, melainkan lebih merujuk pada rasa persatuan seluruh warga kota Malang yang lebih keren disebut Arek Malang.Â
Saya sangat terkesan pada sosok Aremania yang setia Bapak Arief Wibisono, S.Sos yang menuliskan sejarah Salam Satu Jiwa dalam buku bertajuk "Spektrum Kota Malang 2018-2023". Sosok yang akrab dipanggil Bison ini bahkan telah mengoleksi artikel tentang Arema sejak tahun 2000. Beliau pun tak pernah absen menonton Arema berlaga di mana saja.