Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Coban Jahe Menyimpan Kisah Perjuangan Gerilyawan Indonesia Masa Penjajahan Belanda

31 Desember 2023   05:45 Diperbarui: 31 Desember 2023   06:44 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati Coban Jahe sambil makan & minum hangat | dok. pribadi 2023

Menjelang tutup tahun 2023 saya dan anak-anak menyempatkan untuk mengunjungi obyek wisata air terjun di kawasan desa Jabung, Kabupaten Malang.

Awalnya agak ragu karena cuaca yang tak menentu sejak minggu-minggu terakhir. Pagi cerah, siang panas sekali dan hujan sangat deras ketika menjelang sore.

Dengan membawa bekal nasi dan beberapa potong ayam goreng krispi, pisang goreng dan air mineral kami berangkat dengan mengendarai motor.

Coban Jahe berlokasi di Jl. Begawan, Dusun Krajan, Taji, Jabung, Malang, Jawa Timur dan berjarak sekitar 24 kilometer dari pusat kota Malang.

Akses menuju lokasi setelah dari jalan raya dan persawahan | dok. pribadi 2023
Akses menuju lokasi setelah dari jalan raya dan persawahan | dok. pribadi 2023

Infrastruktur jalan raya sudah bagus. Dari jalan raya utama ke titik masuk coban juga sudah lumayan bagus meskipun juga masih berbatu dan rawan licin usai hujan.

Akses jalan memasuki area coban juga licin ketika selesai hujan. Meskipun demikian tak mengurangi jumlah pengunjung yang datang di masa liburan ini.

Menuju Coban Jahe kita melewati sebuah kafe unik dengan meja kursinya tertata di atas aliran sungai. Kafe ini bernama "Kafe Kopi Keceh" (keceh artinya bermain air dalam bahasa Jawa).

Di area kafe ini juga terdapat pintu masuk menuju Coban Tarzan yang juga menarik untuk dinikmati. Hanya saja kami sengaja ingin menapaki Coban Jahe saja waktu itu dengan alasan mendung sudah mulai memenuhi langit tepat pada jam 12 siang.

Melewati kafe sungai Kopi Keceh | dok. pribadi 2023
Melewati kafe sungai Kopi Keceh | dok. pribadi 2023

Dengan tiket masuk Rp 10.000,- per kepala dan parkir Rp 5.000,- per motor. Jika teman-teman menggunakan mobil, parkir dikenai Rp 10.000,- per unit.

Pemandangan di sekitarnya juga sangat indah, sejuk, dan menarik. Beberapa titik terdapat spot foto yang bagus.

Flashback Masa SMA

Coban Jahe sekarang ini sangat jauh berbeda dengan Coban Jahe yang saya kunjungi bersama teman-teman SMIP (sekarang SMK Pariwisata) tahun 1994 silam.

Di semester ganjil tahun 1994 itu sekolah kami mengagendakan city sight seeing tour dengan bersepeda setiap sebulan sekali khusus kelas jurusan kami; Usaha Perjalanan Wisata (UPW).

Coban Jahe merupakan agenda kunjungan di bulan ke-3. Akses jalan raya masih belum ramai dan akses masuk ke area coban dari jalan raya utama masih sulit ditempuh karena belum beraspal.

Bisa kebayang cukup bekerja keras untuk mencapai area coban ini pada waktu itu. Berapa teman, sepedanya juga tidak kuat terus melaju. Coban ini belum banyak dikenal dan belum terkelola oleh pihak pemerintah.

Airnya segar dan aman untuk anak-anak bermain | dok. pribadi
Airnya segar dan aman untuk anak-anak bermain | dok. pribadi

Memasuki area ini tidak bisa dengan mengendarai sepeda. Sepeda kami parkir di rumah warga setempat dan kami memasuki coban dengan berjalan kaki sekitar 2 kilometer.

Kami memasuki area coban didampingi guru pengajar guiding yang saat itu juga menjabat sebagai kepala sekolah; alm. Bapak Drs. Rosyad Arief.

Sepanjang menyusuri jalan setapak di tengah hutan beliau menjelaskan sejarah Coban Jahe ini.

Saksi Bisu Perjuangan Gerilyawan Indonesia

Coban Jahe ini adalah saksi bisu gugurnya 38 tentara gerilyawan Indonesia karena kebrutalan tentara Belanda pada bulan Desember 1948.

Pada waktu itu tentara gerilya Indonesia yang banyaknya lebih dari 100 orang masuk ke hutan ini untuk bersembunyi dari intaian Belanda melalui pesawat-pesawat mereka yang mondar mandir di udara.

dok. pribadi 2023
dok. pribadi 2023

Pasukan tentara gerilya TRI Gagak Lodra Indonesia ini dipimpin oleh Kapten Sabar Sutopo di bawah Komando Ali Murtopo bergerak dalam hutan Kalijahe dengan harapan dapat menuju ke desa Tosari, Probolinggo.

Namun mereka terjebak di sana selama dua hari hingga keberadaan mereka diketahui oleh tentara Belanda.

Tentara Belanda menembaki tentara gerilya kita secara brutal dari bukit di atas persembunyian mereka. 38 gerilyawan kita gugur oleh serangan tanpa perlawanan ini. 

Taman Makam Pahlawan Kali Jahe | dok. pribadi 2023
Taman Makam Pahlawan Kali Jahe | dok. pribadi 2023

38 gerilyawan yang gugur ini disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Kali Jahe yang berlokasi kurang lebih 500 meter dari Coban Jahe.

Kata Jahe di sini bukan karena di tempat ini banyak tanaman jahe atau budidaya jahe, namun seingat saya guru guiding alm. Pak Rosyad mengatakan bahwa Jahe merujuk dari nama Kali Jahe.

Jalan cukup licin sehabis diguyur hujan | dok. pribadi 2023
Jalan cukup licin sehabis diguyur hujan | dok. pribadi 2023

Kini, dari cerita yang beredar di masyarakat nama jahe berasal dari kata "pejahe" (yang berarti gugurnya dari bahasa Jawa).

Coban Jahe disebut juga Coban Begawan mulai dibuka untuk umum pada tahun 2014. Coban ini dikelola oleh Perhutani Unit II RPH Sukopuro dan bekerjasama dengan penduduk sekitar. 

Penduduk sekitar Coban mengelola kamar mandi dan toilet, kantin, warung, kafe, parkir dan keamanan.

Menikmati Kopi di Aliran Coban 

Terdapat kafe sederhana namun menarik di area Coban Jahe ini. Kita dapat menikmati sejuknya air coban yang mengalir sambil menikmati kopi panas, mie instan, bakso, dan masih banyak lagi.

Menikmati Coban Jahe sambil makan & minum hangat | dok. pribadi 2023
Menikmati Coban Jahe sambil makan & minum hangat | dok. pribadi 2023

Tempat ini sangat ramai dan menjadi tempat yang disukai pengunjung. Anak-anak dapat bermain di aliran sungai dan bebatuan di dekat mereka duduk di bangku-bangku kafe. 

Orang tua dapat mengawasi anak-anak mereka dari jarak dekat sambil rehat dan menyantap bekal dan menu pesanan mereka.

Yang pas adalah menyeruput kopi panas | dok. pribadi 2023
Yang pas adalah menyeruput kopi panas | dok. pribadi 2023

Fasilitas Menarik dan Wahana Menantang 

Jika mengunjungi Coban Jahe ini kita dapat menikmati beberapa fasilitas dan kegiatan menantang yang menarik antara lain adalah :

  • Fasilitas umum yang memadai dan tertata seperti tempat parkir yang luas, musholla, kamar mandi dan toilet dan warung-warung dapat kita temui dan nikmati dengan mudah dan terjangkau.
  • Bermain flying fox dan river tubing
  • Camping ground bagi yang ingin camping dan menikmati Coban lebih lama
  • Trekking, spot selfie dan kegiatan outbound lainnya
  • Bagi penggemar susur gua, dapat menghubungi pemandu untuk dapat menyusuri gua yang terletak di atas sebelah kanan air terjun

dok. pribadi 2023
dok. pribadi 2023

Dengan akses dan fasilitas yang menarik, Coban ini layak untuk menjadi agenda kunjungan wisata di kala liburan tiba.

Ditambah dengan cuaca yang baik, maka semua aktivitas dapat kita nikmati dengan baik dan menyenangkan.

Ayok datang ke Coban Jahe, sebelum liburan berakhir. Selamat berlibur! (Yy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun