Cuaca hari Rabu, 27 Desember 2023 lalu sangat cerah, setelah beberapa hari terakhir mendung dan hujan tiba di sore hari. Sengaja saya menikmati sehari lagi cuti kerja dan mempersiapkan perjalanan ke Surabaya hari itu.
Melalui undangan dari gereja kami Paroki Ratu Rosari Kesatrian Malang, saya bersama 53 pengurus gereja atau disebut Dewan Paroki siap berangkat ke Graha Bethany Nginden, Surabaya yang sangat megah itu.
Pukul 12.30 saya merapat di gereja untuk melakukan registrasi dan bergabung dengan teman-teman untuk makan siang bareng sebelum berangkat. Dengan dresscode batik aneka kami menyimak briefing sebelum naik ke bus.
Tepat 13.00 bus Kosayu melaju menuju Kota Pahlawan. Perjalanan lancar, aman dan terkendali hingga sampai di titik parkir di Unitomo. Dari Unitomo kami berangkat dengan shuttle bus menuju Graha Bethany Nginden.Â
Tampak ribuan jemaat memenuhi halaman depan dan antri pintu masuk untuk pemeriksaan barang bawaan. Setelah lolos baru masuk ke hall bawah dan wajib scan barcode e-ticket yang ada di HP atau yang telah diprint pihak gereja asal.Â
Setelah semua terlewati kami naik menuju central hall di lantai dua yang sudah dipenuhi oleh jemaat-jemaat dari pelbagai daerah. Kami dari Malang mendapat lokasi kursi di C4 - Umum yang juga sudah sangat padat oleh manusia segala usia.Â
Pukul 17.00 Ibadah dimulai. Doa dan lagu pujian sukacita Natal memenuhi Graha Bethany ini. Ada setangkup haru setelah sekian tahun acara semegah ini tak dapat kami nikmati semeriah tahun ini.Â
Ada bersit sukacita karena Natal Nasional diadakan di Surabaya ini membuat saya juga dapat menjadi bagian di dalamnya. Event Natal Nasional merupakan event megah sebab dihadiri oleh orang nomor satu di Indonesia yakni Bapak Presiden bersama beberapa menterinya.
Pk. 18.30 ibadah Natal berakhir, kami break dan menunggu kehadiran yang terkasih Bapak Presiden Joko Widodo. Tampak umat begitu mencintai sosok presiden paling arif dan bersahaja (versi saya) ini. Hampir satu jam semua menunggu dengan siaga penuh agar moment perjumpaan dengan Pak Jokowi tak terlewatkan meskipun banyak yang hanya mampu menyaksikan lewat layar TV (videotron).Â
Tepat 19.22 suara gemuruh memenuhi area sayap kanan, area yang akan dilewati Pak Jokowi dan jajaran menteri dan pejabat tinggi negara lainnya. Saya pun berusaha merangsek ke kerumunan dan naik ke kursi-kursi ketika rombongan ini mulai masuk dalam hall. Teriakan, tepuk tangan, seruan hingga tangisan berbaur menjadi satu.
Pak Jokowi sangat baik, beliau memberi kesempatan beberapa umat yang dilewatinya untuk berswa foto bersama beliau. Jujur saja saya juga ingin, hehehe. Namun apa daya...
Saya sempat membayangkan menjadi sosok Zakheus, tokoh dalam alkitab yang digambarkan sebagai sosok yang gemuk pendek namun bertekad penuh menemui Tuhan Yesus ketika mengunjungi kotanya dengan memanjat pohon ara. Berkah hadir padanya ketika Tuhan Yesus memanggilnya bahkan berkata akan akan menumpang sejenak di rumahnya.
Hmmm... ah itu halu, dan itu membuatku tersenyum sendiri hingga tak sadar badanku sudah terhimpit-himpit begitu banyak orang. Ada sedikit sikutan, ada sebuah dorongan, dan ada sejenak injakan. Bagiku tidak mengapa, karena sudah dapat memandang Pak Presiden dengan lebih dekat.
Menjaga Bhineka Tunggal Ika
Natal Bersama Nasional 2023 ini dihadiri Bapak Presiden Joko Widodo, Jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Jawa Timur Dr. (H.C.) Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., Ketua KWI, Ketua PGI, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Perwakilan Tokoh Lintas Agama beserta semua jajaran terkait.
Dalam pidato sambutan Ketua Umum Panitia Natal Nasional, Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa sesuai dengan tema Natal tahun ini 'Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi' merupakan kabar sukacita sekaligus panggilan untuk memelihara perdamaian dan kerukunan terus digaungkan dalam kehidupan umat beragama di Indonesia.
Demikian pula Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa seluruh kepala kantor wilayah kementrian Agama di Indonesia turut hadir dalam giat Natal Nasional ini. Beliau juga menekankan makna Natal yang menganjurkan kepada kita untuk hidup penuh sederhana menghadirkan kasih, kegembiraan dan kedamaian kepada sesama manusia dapat dituangkan dalam sikap saling melayani.Â
Pada acara puncak sambutan, Presiden  Jokowi menegaskankan bahwa keberagaman merupakan hukum alam. Perbedaan agama, perbedaan pandangan merupakan hal yang sangat wajar dalam kehidupan modern ini. Dan pilihan hidup rukun merupakan pilihan yang terbaik.Â
Demikian juga perbedaan pilihan politik merupakan hal yang wajar terjadi selama pemilu dan masyarakat harus mengingat pentingnya untuk saling menghargai dan adanya rasa yang dipersatukan oleh kepentingan lebih mulia yaitu dengan menjaga persatuan, kesatuan, perdamaian, kegotong royongan, kepentingan kemanusiaan, serta bersama-sama memajukan negara Indonesia.
Masyarakat bisa semakin beragama dengan moderat. Terutama menjelang Pemilu yang akan digelar 2024 mendatang. Semangat yang harus dipupuk yakni semangat untuk bersikap moderat dalam beragama, dan meletakkan kepentingan bangsa bagian dari keimanan kita walaupun kita sedang memasuki tahun politik.
Dari ketiga sambutan ini saya menarik benang merah bahwa yang terutama adalah memelihara persatuan dan kesatuan untuk menjaga bhineka tunggal ika yang sudah menjadi semboyan dan semangat bagi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan kebhinekaan, Indonesia menjadi negara yang kaya raya. Sudah selayaknyalah menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara di tengah rupa-rupa perbedaan, termasuk perbedaan agama.
Semangat ini sangat perlu dipupuk dan dipelihara bahkan menjadi nyawa bagi kita yaitu NKRI harga mati. Dengan saling menghargai satu sama lain negara kita tercinta ini akan menjadi negara besar. Dan impian di tahun Indonesia Emas 2045 pasti akan terwujud.
Kembali dengan Damai dan Sukacita
Pada kesempatan yang luar biasa ini, Presiden Jokowi memberi dua hadiah sepeda kepada dua orang yang berhasil menjawab pertanyaan Beliau. Satu sepeda untuk seorang Ibu dari Gresik bernama Josephine yang berhasil menyebutkan Pancasila. Satu lagi yang beruntung adalah Eveline (11 tahun) dari Surabaya yang menjawab nama Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan.
Natal Bersama ini berakhir diiringi lagu "Feliz Navidad" oleh seluruh pengisi acara. Dipandu dengan MC ganteng Daniel Mananta para pengisi acara bernyanyi dengan penuh kegembiraan Natal. Tampak tampil cxantik Nella Kharisma, si kecil cantik Gempita (puteri Gading Marten dan Gisella Anastasia) turut memeriahkan acara ini.
Pk. 20.00 kami sudah keluar dari gedung Graha Bethany Nginden, Surabaya ini. Dengan suttle bus yang sangat antri kami kembali ke titik parkir bus di Unitomo pada Pk. 22.15. Kami kembali pulang ke Malang dengan hati penuh damai dan sukacita Natal.Â
Sayonara! Puji Tuhan. Salam sukacita Natal! (Yy)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI