Kafe ini menjadi destinasi menarik dan indah dilihat di malam hari karena lampu-lampunya yang estetik menyedot perhatian para pengunjung terutama anak-anak muda.
Secara tidak langsung generasi muda akan mengenal bangunan-bangunan yang bernilai sejarah masa lalu, mencintai dan memeliharanya untuk masa depan.
Ikon Bangunan Gedung Kembar yang Sirna
Perubahan signifikan terjadi sejak tahun 90 an. Bangunan kembar ini berubah karena keduanya berada pada perbedaan kepentingan.
Berangkat dari konsep “Kajoetangan Heritage” yang menjadi pusatnya kawasan heritage di kota Malang maka keberadaan gedung sebelah selatan yang tak terawat menjadikan kawasan ini seperti kehilangan salah satu ikonnya.
Mirisnya gedung kosong ini pernah menjadi korban kaum vandal yang mencorat-coret gedung ini sehingga tak sedap dipandang.
Berbanding terbalik dengan keriuhan gedung kembarnya yang telah menjadi kafe, gedung ini kosong dan terkesan gelap dan mengurangi keglamoran Kawasan Kajoetangan Heritage.
Kejayaan di masa lalu seolah mengalami masa suram di tengah perkembangan zaman dan teknologi.
Semoga pemerintah kota Malang dapat segera mengantisipasi kondisi ini sehingga konsep Kajoetangan Heritage ini menjadi lengkap karena salah satu ikon penting yakni gedung kembar Rajabally dapat kembali bersinar seperti masa lalu. Dengan demikian kejayaan bangunan ini di masa lalu dapat terasa dan terjaga dengan landasan kuat sebagai gedung cagar budaya. Amin. Salam. (Yy)