Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menikmati Senja di Viaduct Klodjen Lorstraat

7 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 20 Desember 2023   09:34 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi Viaduct Klodjen Lorstraat | Foto: Kekunoan.com - Tjahjana Indra Kusuma 

Memandang kereta api lewat dari atas jembatan atau viaduk di kala senja selalu membuat saya deja vu. Sebuah sensasi yang kuat yang menyeret saya pada cerita masa kanak-kanak yang selalu gembira bukan kepalang ketika si ular besi lewat di depan mata.

Di bahu Bapak, aku melonjak melihat kereta api melaju melewati jalur di bawah viaduk (viaduct) Klodjen Lorstraat atau Klojen Lor ini.

Kami tak sendiri, pada saat yang sama beberapa anak-anak sebaya dengan saya juga berteriak-teriak senang. Tampak pula seorang anak lelaki bertepuk tangan diiringi tepuk tangan bapaknya.

Saya terpaku sambil menikmati sensasi deru roda kereta api yang bergesek dengan rel yang terlihat seperti ular raksasa yang panjang sekali.

Pada waktu itu saya sampai hafal jam berapa kereta api melintasi terowongan bawah viaduk Klodjen Lorstraat, juga jajanan tahu petis yang tak pernah terlupakan sebelum meninggalkan tempat itu.

Belok sedikit ke kiri, Bapak selalu berhenti untuk membeli koran Jawa Pos di sebuah agen koran dan majalah di pertokoan dekat pasar tradisional Klojen. Tak jarang kami masih berhenti sejenak di sana, bapak ngobrol dengan penjualnya dengan bahasa Madura. entahlah, bapak sangat mahir berbahasa Madura.

Foto : http://hrl.handle.net/1887.1/item:741356 | kekunoan.com - Tjahjana Indra Kusuma
Foto : http://hrl.handle.net/1887.1/item:741356 | kekunoan.com - Tjahjana Indra Kusuma

Dikerjakan oleh Staatsspoorwegen

Viaduk atau dalam bahasa Latin viaduct merupakan jembatan atau jalan di atas jalan raya, jalan kereta api, di atas lembah atau sungai yang lebar. [wikipedia].

Viaduct Klodjen Lorstraat dikerjakan oleh Departemen Konstruksi dan Jembatan milik Staatsspoorwegen atau Perusahaan Kereta Api milik pemerintah Hindia Belanda.

Pengerjaan viaduk Klojen Lor atau Klodjen Lorstraat memakan waktu tidak sampai setengah tahun mulai 1 September 1939 hingga awal tahun 1940.

Viaduk ini dibangun dengan harapan dapat memperlancar dan memandu kereta api memasuki atau keluar emplasemen tanpa hambatan terjal dan curamnya tanjakan, setelah di beberapa sektor ada yang digali sedalam 4 meter. 

Selain itu kendaraan pelintas rel akan lancar tanpa terhalang saat kereta api melintas keberadaan viaduk ini akan lebih mempercantik keindahan kota Malang.

Sejarah Pembangunan Viaduct Klodjen Lorstraat

Dalam sebuah obrolan dan diskusi santai, guru saya Tjahjana Indra Kusuma mengisahkan sejarah pembuatan viaduk Klodjen Lorstraat ini.

Pakar dan pemerhati sejarah termasuk sejarah perkeretaapian ini menceritakan secara gamblang bahwa saat pertama kali rel kereta api dibuka tujuan ke Malang (20 Juli 1879), viaduct Klodjen Lorstraat di jalan Pattimura ini belum ada. Yang ada hanya perlintasan sebidang.

Dalam media sosialnya, Bapak Tjahjana Indra Kusuma memaparkan bahwa Kota Malang merupakan bagian dari sejarah awal dibukanya rel kereta api di Jawa Timur, oleh Staatsspoorwegen, dalam paket Surabaya-Bangil-Pasuruan yang dilanjutkan Bangil-Sengon-Lawang-Malang.

Latar belakang dibukanya jejaring kereta api di Jawa Timur ini antara lain adalah keterkaitan dua kota Pasuruan sebagai kota pendukung ekonomi Jawa Timur, dan Malang sebagai basis pertahanan yang berpusat di area Rampal.

Setelah alat transportasi kereta api ini muncul membuat dinamika ekonomi daerah setempat menggeliat. Semua dimudahkan dan menjadi lebih cepat.

Demikian juga dengan migrasi pendatang juga perkembangan sebuah daerah menjadi meningkat signifikan.

Situasi Viaduct Klodjen Lorstraat | Foto: Kekunoan.com - Tjahjana Indra Kusuma 
Situasi Viaduct Klodjen Lorstraat | Foto: Kekunoan.com - Tjahjana Indra Kusuma 

Dampak dari kemudahan transportasi oleh kereta api ini dapat kita ketahui dengan:

  • semakin meningkatnya frekuensi perjalanan kereta api terutama ketika weekend (14 kali perjalanan per hari berdasarkan catatan data tahun 1938-1939)
  • semakin meningkatnya jumlah hunian di kawasan Rampal, baik barak maupun asrama prajurit
  • semakin meningkatnya pergerakan populasi penduduk kota Malang
  • semakin meningkatnya volume kendaraan yang melintasi Klodjen Lorstraat

Hal ini memicu trek atau trase rel awal menjelang 'perlintasan sebidang' atau selepas stasiun berupa tanjakan dengan gradient atau kelandaian menjadi cukup terjal sepanjang 849 meter.

Kelandaian awal trek atau trase pada waktu itu adalah 20 per mil sepanjang 234 meter, dilanjutkan 15 per mil sepanjang 250 meter dan 5 per mil sepanjang 365 meter.

Demikian juga, hal tersebut membuat lokomotif uap saat itu, meski termasuk kereta api ringan, cukup bekerja keras (shunting) untuk menanjak selepas Stasiun Malang menuju ke arah utara dan melintasi kontur terjal sebelum perbaikan kemiringan ini.

Pembangunan viaduk (viaduct) berupa jembatan jalan raya dengan underpass (lintas bawah) di atas perlintasan kereta api merupakan solusi untuk mengantisipasi permasalahan ini. Selain pembangunan viaduk dilakukan juga perbaikan gradient atau kelandaian trek atau trase rel kereta api.

Viaduct Klodjen Lorstraat | Foto: sc IG @afj_railwaysbusphoto 2021
Viaduct Klodjen Lorstraat | Foto: sc IG @afj_railwaysbusphoto 2021

Proses Pembangunan Viaduct Klodjen Lorstraat

Bapak Indra menjelaskan bahwa pembangunan konstruksi beton bertulang 'jembatan' viaduk berdimensi; lebar 11 meter, dengan perkerasan jalan raya 2 sisi masing-masing selebar 3,5 meter, dengan trotoar pejalan kaki masing-masing selebar 2 meter.

Bentang panjang 'jembatan' adalah; 1,50 m overhang/jorokan + 3,75 m + 4 x 4,70 m + 3,75 m + 1,50 m overhang atau jorokan, dengan panjang total 29,30 meter.

Perbaikan geometri elevasi kontur bukit curam diperbaiki dengan membuat galian atau memotong bukit . Urug'annya dibuang ke arah lintas sebidang sekitar di Wilhelminastraat (sekarang Jalan dr. Cipto).

Dalam perbaikan ini juga dibuatlah trek atau trase rel baru (saat ini telah menjadi pemukiman padat di belakang Pasar Klojen hingga perlintasan Jalan dr. Cipto).

Dalam memperbaiki kelandaian tanjakan dengan melakukan penggalian didapatkan gradient datar atau horizontal 0 per mil sepanjang 248 meter menjelang viaduk, gradient 20 per mil sepanjang 436 meter, dan gradient 3 per mil sepanjang 165 meter hingga puncak kontur tertinggi, arah utara dari viaduk dengan total panjang tetap 849 meter.

Peta Gemeente Malang - Kaart van de stadsgemeente Malang K 08994 Java (standsplattegronden At/m M) | Foto : Fb @Tjahjana Indra Kusuma
Peta Gemeente Malang - Kaart van de stadsgemeente Malang K 08994 Java (standsplattegronden At/m M) | Foto : Fb @Tjahjana Indra Kusuma

Pembenahan Arus Lalu Lintas

Dalam artikelnya [kekunoan.com], Bapak Indra juga menjelaskan bahwa pembangunan viaduk ini terintegrasi dengan pembenahan arus dan pola lalu lintas pada perlintasan sebidang di sekitar kawasan. Pembenahan ini dapat dijabarkan dengan point-point berikut:

  • Pada saat itu Kotapraja Malang mempunyai rencana membuat jalan tembus dari Sophiastraat (sekarang Jalan H.O.S. Cokroaminoto) ke Rampal Koelonstraat (sekarang Jalan W.R. Supratman) untuk mengurangi perlintasan sebidang.
  • Kendaraan yang akan menuju ke utara kota atau arah Blimbing dari kawasan pemukiman Oranjebuurt (Daerah Oranye yang merupakan perumahan baru bagi pendatang dari Eropa), maupun dari selatan atau yang melintas kawasan Tugu melewati Goedangweg dan Sophiastraat.
  • Dari selatan, Spoorstraat dan jembatan Brantas dapat melintas di bawah viaduk atau jembatan 'overpass' kereta api di Jalan Sudirman (Stationweg melewati depan Stasiun Malang lama) berlanjut ke utara lewat Rampal hingga Jalan W.R. Supratman (lewat Voorkampementweg (Jalan Panglima Sudirman), Rampalweg, Kliniekstraat hingga Rampal Koelonstraat atau alun-alun Rampal).

Tujuan dari perencanaan dengan pengarahan arus dan pola lalu lintas ini adalah untuk mengurangi konflik seminimal mungkin dan dapat membuat pesimpangan sebidang antara jalan raya dan rel kereta api menjadi lancer tanpa hambatan.

Viaduk Klodjen Lorstraat ini telah didukung 4 bentang pilar berjarak 4,70 meter yang masih dapat dilalui kereta api dalam kolongnya apabila kelak dipergunakan untuk rel jalur ganda pada lintas Malang ke utara.

Pembangunan viaduk ini berkaitan dengan pembangunan stasiun baru Malang yang menghadap Daendels Boulevard dan Jan Pieterszoon Coenplein, yang diresmikan pada 25 Februari 1941. Tentang ini sudah pernah saya ulas dalam artikel saya sebelumnya di Hampir Satu Setengah Abad Stasiun Malang.

Senja di Viaduct Klodjen Lorstraat

Sejak viaduk ini berdiri sudah menjadi spot menarik bagi siapa saja yang melaluinya, khususnya bagi para railfans terlebih jika dinikmati ketika menjelang senja. Mentari yang meredup berwarna jingga terkadang menjadi pemandangan yang sangat indah.

Kini Viaduct Klodjen Lorstraat ini menjadi jalur lalu lintas yang ramai dan padat. Selain menjadi kawasan perbelanjaan tradisional (Pasar Klojen), pertokoan dan kafe-kafe tempat nongkrong bertebaran di sekitarnya.

Demi keamanan dan kebersihan, kini Viaduct Klodjen Lorstraat diberi pagar pelindung jembatan, meskipun terlihat tidak estetik dan tidak nyaman untuk memandang kereta api yang melaju bagai ular di antara pendar-pendar lampunya.

Kereta api dan perjalanan bersamanya selalu menjadi topik favorit bagi saya. Bagaimana dengan sahabat semua? (Yy)

***

Melalui media ini saya mengucapkan limpah terima kasih pada guru saya Bapak Tjahjana Indra Kusuma yang selalu mendukung saya dalam menggali informasi tentang sejarah, khususnya sejarah di kota Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun