Viaduk ini dibangun dengan harapan dapat memperlancar dan memandu kereta api memasuki atau keluar emplasemen tanpa hambatan terjal dan curamnya tanjakan, setelah di beberapa sektor ada yang digali sedalam 4 meter.Â
Selain itu kendaraan pelintas rel akan lancar tanpa terhalang saat kereta api melintas keberadaan viaduk ini akan lebih mempercantik keindahan kota Malang.
Sejarah Pembangunan Viaduct Klodjen Lorstraat
Dalam sebuah obrolan dan diskusi santai, guru saya Tjahjana Indra Kusuma mengisahkan sejarah pembuatan viaduk Klodjen Lorstraat ini.
Pakar dan pemerhati sejarah termasuk sejarah perkeretaapian ini menceritakan secara gamblang bahwa saat pertama kali rel kereta api dibuka tujuan ke Malang (20 Juli 1879), viaduct Klodjen Lorstraat di jalan Pattimura ini belum ada. Yang ada hanya perlintasan sebidang.
Dalam media sosialnya, Bapak Tjahjana Indra Kusuma memaparkan bahwa Kota Malang merupakan bagian dari sejarah awal dibukanya rel kereta api di Jawa Timur, oleh Staatsspoorwegen, dalam paket Surabaya-Bangil-Pasuruan yang dilanjutkan Bangil-Sengon-Lawang-Malang.
Latar belakang dibukanya jejaring kereta api di Jawa Timur ini antara lain adalah keterkaitan dua kota Pasuruan sebagai kota pendukung ekonomi Jawa Timur, dan Malang sebagai basis pertahanan yang berpusat di area Rampal.
Setelah alat transportasi kereta api ini muncul membuat dinamika ekonomi daerah setempat menggeliat. Semua dimudahkan dan menjadi lebih cepat.
Demikian juga dengan migrasi pendatang juga perkembangan sebuah daerah menjadi meningkat signifikan.
Dampak dari kemudahan transportasi oleh kereta api ini dapat kita ketahui dengan:
- semakin meningkatnya frekuensi perjalanan kereta api terutama ketika weekend (14 kali perjalanan per hari berdasarkan catatan data tahun 1938-1939)
- semakin meningkatnya jumlah hunian di kawasan Rampal, baik barak maupun asrama prajurit
- semakin meningkatnya pergerakan populasi penduduk kota Malang
- semakin meningkatnya volume kendaraan yang melintasi Klodjen Lorstraat
Hal ini memicu trek atau trase rel awal menjelang 'perlintasan sebidang' atau selepas stasiun berupa tanjakan dengan gradient atau kelandaian menjadi cukup terjal sepanjang 849 meter.