Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mahakarya Mpu Bulul Merupakan Taman Pertama Kota Malang Era Kerajaan Medang

24 November 2023   11:30 Diperbarui: 27 November 2023   10:02 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prasasti Kanuruhan yang terpahat di bagian belakang Arca Ganesha yang mengisahkan tentang kepiawaian Mpu Bulul | dok. pribadi

"Jika kamu tidak tahu sejarah maka kamu tidak tahu apa-apa. Kamu adalah daun yang tidak tahu bahwa itu adalah bagian dari pohon." - Michael Crichton 

Mengulik sejarah masa lampau, apalagi di tempat kelahiran sendiri merupakan candu. Sepanjang waktu kisah-kisah yang digali, didengar dan dibaca dari berbagai sumber membuat penulis pantang berhenti bahkan sampai terbawa mimpi. Seolah penulis sendiri berjalan menyusuri waktu dan berpetualang di negeri dongeng masa lalu.

Setelah mengenal pemuda Bulul sebagai seorang ksatria mandra guna dari desa Kajatan, semakin terkuak bahwa pemuda ini juga sangat berkharisma dan mempunyai keahlian merangkai bunga dan bercocok tanam, khususnya tanaman hias. Jika tidak berprestasi tidak mungkin Sang Rakai (setingkat gubernur) Dhyah Mungpang menganugerahkan sima atau perdikan pada pemuda ini.

Dalam tulisan sebelumnya pemuda Bulul seorang ksatria mandra guna juga dipaparkan bahwa ia juga seorang ahli taman dan merangkai bunga upacara. Tak hanya itu, ia pun menjadi tutor atau pelatih merangkai bunga bagi warga desa hingga membawa desa ini naik kesejahteraannya. (Pemaparan ini dapat dibaca pada tulisan tentang Mpu Bulul sebelumnya).

Prasasti Kanuruhan yang terpahat di belakang arca Ganesha juga menyebutkan bahwa desa Kajatan atau sekarang Bunulrejo ini mempunyai otonomi wilayah yang menyediakan bunga-bunga untuk keperluan ritual atau persembahan Hindu pada masa itu, masa Kerajaan Medang (929 M – 949 M).

Taman Tugu Balaikota dengan kolam bertabur bunga teratai Malang| ilustrasi | Foto : kelsumbersari.malangkota.go.id
Taman Tugu Balaikota dengan kolam bertabur bunga teratai Malang| ilustrasi | Foto : kelsumbersari.malangkota.go.id

Eksotisme Taman Bulul 

Sebuah adagium mengatakan bahwa taman menunjukkan identitas peradaban suatu daerah. Maka hadirnya taman bunga sebagai buah karya pemuda Bulul di sebuah desa atau wanua kecil bernama Kajatan ini menjadi ikon tersendiri pada masa itu.

Sangat menarik untuk diketahui bahwa peninggalan sejarah atau situs masa lalu tidak hanya dapat kita nikmati dalam rupa candi, makam, arca atau prasasti saja, melainkan kisah di balik semua situs itu adalah merupakan bagian yang paling penting dan jika didalami akan mengajak kita berjalan-jalan menyusuri lorong waktu di masa lalu. 

Eksotisme taman Bulul yang akhirnya menjadi cikal bakal atau toponimi nama Bunulrejo ini memikat hati seorang penguasa kerajaan Kanuruhan, Sang Rakai Dhyah Mungpang.

Rakai Dhyah Mungpang yang adalah tangan kanan Raja Medang, Mpu Sindok tak segan menganugerahkan sima atau perdikan. Sima atau perdikan merupakan penghargaan istimewa berupa tanah yang bebas pajak dan memberi kekuasaan penuh kepada Bulul untuk mengelola desanya sampai akhir jaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun