Menindaklanjuti kesemrawutan kabel utilitas di sejumlah ruas jalan di kota Malang, maka muncullah gagasan atau inisiatif "Rebo Rapi" di tahun 2019.
Program Rebo Rapi ini merupakan bagian strategi jangka pendek yang mengedepankan kolaborasi dalam menangani polemik kesemrawutan kabel yang mengganggu kenyamanan dan mengancam keselamatan masyarakat.
Rebo Rapi yang dilakukan setiap Rabu ini telah berjalan baik sejak 2019 sebelum pandemi dan menjangkau puluhan ruas jalan di kota Malang.
Namun, program ini terhenti ketika terpaan badai pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari dua tahun terakhir. Semua kegiatan lapangan sama sekali vakum dan tak dapat dilakukan.
Reaktivasi Rebo Rapi
Setelah selama pandemi program ini tak dapat dilaksanakan, akhirnya Pemerintah Kota Malang dapat merealisasikan rencana reaktivasi penataan kabel utilitas pada hari Rabu, 14 September 2022 lalu.
Wali Kota Malang, Sutiaji sendiri yang turun langsung merapikan kabel-kabel yang tak tertata di kawasan Jalan Kawi Malang.
Sutiaji menyampaikan bahwa Rebo Rapi ini sangat perlu diaktifkan kembali untuk menjaga estetika kota Malang yang sudah dikenal indah di penjuru Indonesia bahkan dunia. (malangkota.go.id)
Dalam kegiatan itu, Sutiaji mengajak serta 10 provider jasa telekomunikasi di Kota Malang.
Pada saat itu, Rebo Rapi juga dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Bagian Layanan Pengadaan, Camat dan Polsekta Klojen, jajaran Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP), Satpol PP, Dishub, dan unsur wilayah setempat. (malangkota.go.id)
Ducting atau Instalasi Kabel Bawah Tanah
Sejak Kajoetangan Heritage menjadi kawasan wisata di kota Malang, penanganan kabel utilitas di sana semakin diperhatikan.