"Persahabatan tidak perlu saling mengerti, karena sahabat akan saling menerima hal yang tak bisa dimengerti."
Deretan kalimat di atas terkesan ’lebay’ namun maknanya begitu mendalam. Sepertinya terasa sulit untuk dijalani mengingat kita pribadi terkadang seringkali sulit menerima perilaku, perlakuan dan keberadaan orang lain, bahkan saudara kita sekalipun.
Setiap "kepala" (orang) mempunyai keunikan tersendiri dan setiap pribadi memiliki kelebihan dan keterbatasan masing-masing yang sulit untuk dimengerti oleh kepala atau pribadi yang lain. Bagian inilah yang menentukan, pribadi mana yang sanggup untuk menerima hal-hal yang sulit dipahami tersebut. Bukan oleh satu pihak melainkan oleh kedua belah pihak yang saling menenerima satu sama lain.
Jika dua atau lebih pribadi mau saling menerima hal-hal yang unik tersebut tanpa tetapi dan tanpa kecuali maka mereka dapat menjalin persahabatan yang dijamin langgeng. Tidak mudah, karena diperlukan ketulusan dan sikap ’legowo’ (ikhlas dan sabar); sebuah ilmu tinggi tak terbatas. Inilah yang tidak semua bisa dan mampu!
Namun hal itu mampu dilakukan jika persahabatan ini dalam ’circle’ dengan pribadi-pribadi yang satu frekuensi. Tak hanya ’circle’ dalam lingkup positif saja loh... bagi sekelompok penjahat pun, jika menemukan teman-teman yang satu frekuensi mereka pasti akan saling melindungi, membela habis-habisan jika salah satu temannya terlukai bahkan rela menyerahkan nyawanya sendiri meskipun jelas-jelas tindakannya ”salah”.
Demikian juga ’circle’ pertemanan dari suku yang sama, mereka akan bersatu di perantauan. Mereka satu saudara meskipun tak sedarah. Jika satu orang saja diganggu, maka lawannya adalah kelompok. Hal ini seringkali terjadi di beberapa daerah tujuan perantauan baik untuk menimba ilmu maupun untuk bekerja, dan selalu berakhir kurang menyenangkan.
Dapat kita simpulkan bahwa ’circle’ pertemanan yang tepat juga merupakan hal utama yang mendukung kelanggengan hubungan persahabatan.
’Circle’ dalam konteks pertemanan di sini memiliki arti khusus yang biasanya mengarah pada kelompok terbatas di mana setiap pribadi memiliki hobi dan tujuan yang sama.
Sahabat adalah Teman Sefrekuensi
Dari uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa sahabat adalah teman sefrekuensi. Sefrekuensi artinya keadaan saling menerima antara satu sama lain serta tidak meninggalkan kegemarannya, justru yang ada saling mendukung. [detik.com-25/11/2022]