Mohon tunggu...
Yayuk Sulistiyowati M.V.
Yayuk Sulistiyowati M.V. Mohon Tunggu... Guru - Pembalap Baru

SOLI DEO GLORIA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Coban Talun: Antara Keindahan Alam, Misteri dan Mitos Asmara

18 Januari 2023   13:45 Diperbarui: 19 Januari 2023   16:10 3459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagupon Camp Coban Talun | Foto : photomalang.com

“We do not see nature with our eyes, but with our understandings and our hearts.” –William Hazlett

Wiliiam Hazlett dalam deretan quote di atas mengatakan bahwa “Kita tidak bisa melihat alam dengan mata kita saja, namun dengan pemahaman dan hati kita.”

Melihat alam dengan pemahaman dan hati kita secara tidak langsung akan mendorong kita mampu memberikan cinta yang dalam pada alam sebagai sebuah maha karya Tuhan yang tiada tara.

Cinta berupa apa yang mampu kita berikan pada alam?... Mari kembali masuk ke dalam keheningan batin, apa saja yang sudah kita berikan sebagai cinta kita pada alam. 

Jika kita sungguh mencintai pasti kita akan memelihara apa yang kita cintai itu sebaik mungkin. Nah, mari kita merawat dan memelihara alam itu sebagai wujud cinta kita agar alam juga mencintai kita.

Salah satu bentuk rasa cinta yang nampak dan dapat saya rasakan adalah perhatian dari pemerintah daerah pada obyek-obyek wisata alam yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, khususnya di kawasan wisata alam yang tersebar di Batu dan Malang Raya.

Berswa foto dengan background Coban Talun | Dok. Pribadi
Berswa foto dengan background Coban Talun | Dok. Pribadi

Seiring perjalanan waktu, pariwisata Malang dan Batu semakin berkembang membuat kawasan alam yang kaya dan indah di dalamnya menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan akhir pekan atau liburan.

Coban Talun, adalah salah satu coban dari empat coban yang ada di kota Batu dan juga merupakan ikon pariwisata di Batu. Coban ini mempunyai harga tiket yang terjangkau dan mempunyai fasilitas-fasilitas yang menarik di dalamnya.

Selain mempunyai keindahan alam yang luar biasa, Coban Talun juga menyimpan cerita misteri dan mitos yang berkembang di masyarakat. Coban yang kini banyak dikunjungi wisatawan ini pernah menjadi tempat angker di masa lalu.

Yuk kita kupas apa yang menarik dari obyek wisata alam Coban Talun ini!

Lokasi Coban Talun

Coban Talun adalah obyek wisata air terjun ini berada di sebelah utara, sebelum menuju ke Taman Rekreasi Selecta. Lokasi Coban Talun adalah di desa Tulungrejo, kecamatan Bumiaji, kota Batu, Jawa Timur.

Kawasan hutan pinus yang dilewati ketika menuju Coban Talun | Dok. Pribadi
Kawasan hutan pinus yang dilewati ketika menuju Coban Talun | Dok. Pribadi

Coban Talun sudah ada dan terkenal di tahun 90-an. Awalnya Coban Talun ini merupakan area perkemahan hingga pada tahun 2015, Coban ini berkembang menjadi destinasi wisata yang sangat menarik. 

Pembenahan bertahap dari waktu ke waktu menjadikannya sebagai kawasan wisata yang mampu menarik wisatawan untuk datang baik domestik maupun asing.

Akses menuju Coban Talun cukup mudah dan melewati kampung-kampung penduduk. Hawa dingin pegunungan mulai terasa ketika kita mulai memasuki area Coban ini. 

Sebuah sensasi yang luar biasa, menjadikan raga dan pikiran kita adem karena berada di kawasan yang sejuk dan dekat dengan alam.

Pagupon Camp Coban Talun | Foto : photomalang.com
Pagupon Camp Coban Talun | Foto : photomalang.com

Menuju Coban Talun dapat menggunakan mobil, mini bus dan motor. Bagi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, dapat menggunakan transportasi online atau menyewa kendaraan karena tidak ada angkutan yang menuju ke lokasi coban.

Dari alun-alun kota Batu kita dapat mengambil jalan menuju ke arah Taman Rekreasi Selecta yaitu melewati jalan Gajah Mada kemudian ketika sampai di perempatan Klenteng Kwan Im Tong, kita mengambil arah ke kanan lurus mengikuti jalur kea rah Taman Rekreasi Selecta.

Sebelum lurus ke arah Taman Rekreasi Selecta terdapat pertigaan di kiri jalan yang terdapat papan pemberitahuan belok kiri menuju ke Coban Talun. Jarak coban dari pertigaan hanya sekitar 2-3 kilometer saja setelah melalui perkampungan penduduk.

Keindahan Coban Talun

Menuju ke area Coban Talun, dengan air terjun setinggi 75 meter ini kita dapat menempuh jalan setapak menurun selama kurang lebih 30 menit.

Air terjun yang berada di ketinggian 954 mdpl ini memiliki keindahan alami karena dikelilingi oleh hutan pinus. Terkadang kita dapat melihat secara jelas keberadaan monyet dan langur yang bergelantungan dan melompat di antara pepohonan.

Kawasan hutan pinus yang dilewati ketika menuju Coban Talun | Dok. Pribadi
Kawasan hutan pinus yang dilewati ketika menuju Coban Talun | Dok. Pribadi

Airnya berasal dari Sungai Brantas yang masuk ke dalam kawasan hutan lindung. Kawasan  ini merupakan kelas hutan lindung dengan banyak pohon pinus yang berjejeran dan mengelilingi coban.

Dari tempat ini kita juga dapat menikmati pemandangan perbukitan kota Batu bagian utara, arah menuju obyek wisata Air Panas Cangar. 

Lokasinya sangat luas sehingga wisatawan dapat melakukan aktivitas berswafoto dengan latar belakang batu-batuan dan air terjun atau dapat langsung turun berendam di area coban.

Untuk berendam di air coban tidak disarankan mengambil lokasi di bawah jatuhnya aliran air. Sangat rawan karena alirannya sangat deras. Cukup di bebatuan sekitarnya saja, atau dalam pengawasan petugas di area coban. Airnya sangat dingin namun sangat segar.

Coban Talun | Dok. Pribadi
Coban Talun | Dok. Pribadi

Di lokasi Coban juga terdapat warung yang menyediakan aneka minuman panas dan makanan panas seperti mie instan dan bakso bagi wisatawan yang ingin sekedar menghangatkan badan sambil beristirahat.

Untuk keluar dari area Coban Talun melalui jalan yang cukup menanjak, jasa ojek dapat membantu | Dok. Pribadi
Untuk keluar dari area Coban Talun melalui jalan yang cukup menanjak, jasa ojek dapat membantu | Dok. Pribadi

Jika kita masuk ke area coban dengan jalan menurun, maka ketika kembali kita juga akan naik dengan cukup bersusah payah karena cukup menanjak. 

Tetapi tak perlu cemas karena ada ojek yang siap mengantar dengan tarif Rp 10.000,- per orang yang akan membawa kita kembali ke atas.

Warung makanan dan minuman hangat di area Coban Talun | Dok. Pribadi
Warung makanan dan minuman hangat di area Coban Talun | Dok. Pribadi

Terdapat beberapa kamar mandi yang bersih dengan air yang segar bagi wisatawan yang ingin berganti baju atau hanya membersihkan diri.

Fasilitas, Spot Foto dan Wahana di Coban Talun

Coban Talun kini menawarkan banyak fasilitas dan wahana yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Selain berjajar area kuliner khas Batu dan Malang, obyek wisata Coban Talun mempunyai fasilitas hiburan dan wahana yang memikat. Apa saja itu, mari kita kulik sejenak…

Fasilitas

Dengan kawasan wisata yang terhampar luas, banyak fasilitas yang mendukung keberadaannya menjadi lebih asyik untuk dikunjungi dan berlama-lama di tempat ini.

  • Area parkir yang luas dengan tarif Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5000,- untuk mobil
  • Aneka penjual produk UMKM rakyat sekitar mulai jajanan kecil, kuliner khas Batu dan Malang, kafe, warung makanan, kios  souvenir juga keperluan mandi wisatawan
  • Mushola
  • Penginapan

Perjalanan menuju Coban Talun | Dok. Pribadi
Perjalanan menuju Coban Talun | Dok. Pribadi

Taman Bunga

Taman bunga di Kawasan wisata Coban Talun ini sangat memanjakan para pengunjung. Taman bertaburan koleksi beragam bunga hias tropis ini mengundang wisatawan untuk mengambil foto dengan hamparan bunga sebagai backgroundnya.

Spot Foto 

Ada yang kurang jika tidak berswa foto atau berfoto bersama di tempat alami ini. Selain spot foto di area air terjun atau coban, terdapat pula spot foto daerah aliran sungai, hutan pinus dan rumah pohon.

Selain itu banyak bunga-bunga baik di taman maupun dekorasi buatan tersebar di berbagai sudut. 

Yang sangat menarik adalah Jembatan Asmara yang merupakan area paling digemari pasangan-pasangan muda mudi yang melewatinya.

Berfoto di rumah pohon area Coban Talun, Batu, Malang | Dok. Pribadi  
Berfoto di rumah pohon area Coban Talun, Batu, Malang | Dok. Pribadi  

Wahana Apache Camp

Salah satu yang tak kalah menarik untuk dikunjungi adalah wahana Apache Camp yang menyerupai menyerupai perkampungan kampung dengan budaya Indian dari suku Apache. Masuk dalam wahana ini kita membeli tiket dengan harga Rp 10.000,- per orang.

Di depan Apache Camp, Coban Talun | Dok. Pribadi
Di depan Apache Camp, Coban Talun | Dok. Pribadi

Sesuai dengan temanya, di tempat ini terdapat rumah Indian, kantin lengkap dengan pernak-perniknya bernuansa Indian.

Wisatawan dapat menyusuri kampung dengan konsep perkampungan Indian. Mereka juga bisa menyewa properti, atribut dan kostum Indian untuk diabadikan dalam foto.

Di Apache Camp, wisatawan juga dapat menginap dengan rumah penginapan bernuansa Indian.

Wahana Penginapan Pagupon

Dalam Bahasa Jawa ‘pagupon’ artinya sangkar burung merpati. Di wahana ini tersedia rumah-rumah berbentuk pagupon yang disewakan kepada para wisatawan yang menginginkan tinggal sejenak atau menginap.

Pagupon Camp Coban Talun | Dok. Pribadi
Pagupon Camp Coban Talun | Dok. Pribadi

Desain pagupon ini sangat unik sekaligus menarik dengan bentuk seperti rumah-rumah merpati. Dalam satu pagupon terdapat kamar tidur serta kamar mandi. Di pagupun ini tersedia lengkap kantin, mushola, rumah pohon dan hammock.

Tiket memasuki wahana ini dibanderol Rp 10.000,- per orang

Kisah Misteri

Di balik keindahan alam Coban Talun yang dikelilingi hutan pinus terdapat  kisah yang beredar di masyarakat.

Konon Coban Talun ini angker karena menyisakan cerita tragedi G30S PKI. Area angker ini ada dalam kawasan hutan pinus, khususnya di area perkemahan sekitar Coban Talun. Di tempat itu dulu ditemukan beberapa jenazah para korban tragedi G30S PKI yang dibuang dan meninggal dengan cara yang keji.

Jalan setapak menuju area Coban Talun dikelilingi hutan pinus| Dok. Pribadi
Jalan setapak menuju area Coban Talun dikelilingi hutan pinus| Dok. Pribadi

Wisatawan atau peserta kemah sering kesurupan di area ini apalagi di hari setelah maghrib tiba dan kegelapan hanya diterangi oleh api unggun perkemahan. Menurut warga sekitar Coban Talun ini, selain sering terjadi kesurupan juga sering muncul penampakan-penampakan yang dialami oleh pengunjung yang berkemah.

Beberapa orang yang memiliki mata batin, konon dapat melihat potongan-potongan tubuh disekitar situ. Namun selain adanya mitos dan cerita misteri, objek wisata ini juga dikenal cukup angker. Karena menurut penuturan warga sekitar dan beberapa wisatawan di area camping, kadang suka terjadi hal aneh yaitu seperti adanya pengunjung yang kesurupan hingga munculnya penampakan.

Mitos Asmara 

Bukan rahasia umum, selain mempunyai kisah misteri, kawasan wisata Coban Talun ini juga beredar  mitos yang melekat dalam masyarakat. Mitos asmara nan romantis tersebut adalah terdapat sebuah jembatan yang ditengarai sebagai titik pertemuan Pangeran Kerajaan Kediri, Jaya Nalendra dengan Dewi Seruni.

Konon sang pangeran melakukan pertapaan di tempat yang tidak jauh dari lokasi Coban Talun. Pangeran Jaya Nalendra melakukan laku tapa untuk mencari petunjuk agar segera mendapatkan pendamping hidup.

Keindahan hutan lindung di sekitar Coban Talun | Dok. Pribadi
Keindahan hutan lindung di sekitar Coban Talun | Dok. Pribadi

Laku tapa yang dilakukan Pangeran Jaya Nalendra mendapat jawaban dengan mendapat ilham untuk mencari jodohnya di sekitar sungai yang berada di Coban Talun.

Setelah melakukan pencarian beberapa waktu lamanya, sang pangeran akhirnya dipertemukan dengan seorang gadis cantik jelita bernama Dewi Seruni anak seorang resi bernama Ki Ageng Tritih.

Kedua insan ini bertemu dan jatuh cinta hingga akhirnya bersatu sebagai pasangan suami istri. Tempat yang diyakini sebagai titik pertemuan Pangeran Jaya Nalendra dan Dewi Seruni tersebut dibangun sebuah jembatan kayu yang menjadi penghubung menuju ke Coban Talun.

Jembatan ini diberi nama Jembatan Asmara yang dipercaya memiliki mitos dapat membuat hubungan cinta sepasang kekasih langgeng bagi pasangan kekasih yang melewati jembatan ini.

Melintasi Jembatan Asmara bersama kekasih diyakini akan menjadi pasangan yang langgeng  | Dok. Pribadi
Melintasi Jembatan Asmara bersama kekasih diyakini akan menjadi pasangan yang langgeng  | Dok. Pribadi

Lebar jembatan ini hanya satu meter saja, untuk melewatinya berdua cukup penuh dengan tantangan, dan yang berhasil dipastikan akan hidup langgeng.

Cukup menakjubkan bukan, Coban satu ini… Dalam pesonanya yang eksotis dan sarat dengan keindahan alami, tersimpan kisah misteri dan terkandung mitos asmara yang sangat menarik untuk dikulik.

Pagupon Camp Coban Talun | Dok. Pribadi
Pagupon Camp Coban Talun | Dok. Pribadi

Bagi sobat kompasianer yang ingin menikmati keindahan alam hutan pinus dan kesegaran air Coban Talun cukup menyiapkan dana HTM atau tiket masuk Rp 12.000,- per orang.

Tempat ini sangat direkomendasikan sebagai salah atu destinasi wisata alam bersama keluarga, khususnya bagi pasangan kekasih yang ingin melewati Jembatan Asmara.

Berangkat yuk, bawa kekasih masing-masing! (Yy)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun