Terdapat beberapa tambahan alur cerita dalam film ini dan ini yang membuat sangat menarik untuk dinikmati. Film ini dikemas secara modern dan kekinian yang membuka wawasan baru bagi generasi saat ini, sangat pas dan meninggalkan kesan yang mendalam. Isi cerita dalam film ini lebih pada sebuah karya sastra dan literasi yang layak untuk ditonton.
Karakater Matilda dalam Roald Dahl's Matilda the Musical digambarkan lebih berani, tegas, ekspresif, bergejolak, dan berapi-api. Sebagai anak kecil Alisha Weir menampilkan secara kuat karakter tokoh Matilda yang sangat bersemangat ketika bercerita dalam adegan story telling yang ia lakukan kepada Mrs. Phelp (Sindu Vee), seorang pustakawan keliling yang kagum dengan kecerdasan Matilda dan berbagi kecintaannya pada buku. Mrs. Phelp yang mendorong Matilda untuk terus membaca, dan melakukan yang terbaik.
Matilda yang cerdas merupakan sosok yang gemar membaca. Melalap buku-buku merupakan pelampiasan kekesalannya pada keburukan perlakuan kedua orangtuanya juga kepala sekolahnya.Â
Namun, selain membaca Matilda juga sedikit jahil untuk melampiaskan kekesalannya serta pemberontakan pada keluarganya dengan kenakalan-kenakalan kecil.
Kenakalan bocah Matilda dapat terlihat dalam adegan mencampurkan cairan peroksida dengan cat rambut platina warna norak (hijau) pada minyak rambut ayahnya Mr. Wormwood (Stephen Graham), dan mengoleskan lem turbo di dalam topi ayahnya.Â
Kenakalan semacam ini masih dalam kategori wajar dilakukan oleh anak-anak seusia Matilda.
Jelas nampak dalam film ini secara tidak langsung mengajak anak-anak atau generasi kini untuk dapat mengatasi tekanan dan kondisi buruk di sekitarnya dengan hal-hal baik, yaitu membaca dan meningkatkan potensi dalam dirinya. Seperti Matilda yang dapat mengembangkan telekinesisnya dengan baik dan ia pergunakan dengan baik pula di tengah tekanan di sekelilingnya.